GENDER BASED VIOLENCE: THE RELATIONSHIP OF LAW AND PATRIARCHY IN INDONESIA

Muhammad Kholis Hamdy, M. Hudri
{"title":"GENDER BASED VIOLENCE: THE RELATIONSHIP OF LAW AND PATRIARCHY IN INDONESIA","authors":"Muhammad Kholis Hamdy, M. Hudri","doi":"10.15408/empati.v11i2.29751","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This article briefly examines Gender Based Violence (GBV) in Indonesia based on the 2021 and 2022 reports of the National Commission on Violence Against Women/Komnas Perempuan (NCVAW). It seeks to understand (GBV) and violence against women (VAW) viewed as a product of patriarchy that socially constructs and defines gender roles, gender relations, and power relations. Among several arguments, VAW cases are due to the vulnerable position of women caused by patriarchy that discriminates and subordinates women, in addition to the unequal power relation between men and women, husbands and wives, children and parents, other family members, friends, and colleagues. One perspective is selected to understand this violence: policy or law, providing directions from which this study focuses. Patriarchy or varieties of patriarchy applied in this work provide a brief theoretical tool of analysis to scrutinize GBV in Indonesia by assessing regulations and reports. This study employs a qualitative research approach that focuses on scrutinizing regulations and 2021 and 2022 reports. The findings suggest that GBV in Indonesia relates to the defined prescription of the husband and wife relationship in the marriage regulations. Patriarchal values may have shaped unequal social arrangements, gender roles, gender relations, and understandings of power relations at the macro and micro levels. Approaches to studying law and regulations concerning GBV are varied and complex. Theorising patriarchy and varieties of patriarchy are still relevant. The limitation of this article is that it offers broad contexts. Therefore, articulate research based on specific perspectives and distinct theories on these reports remains widely interesting. Keywords: Gender Based Violence, Violence Against Women, Law, Patriarchy. Abstrak. Artikel ini meneliti secara singkat mengenai kekerasan berbasis gender (Gender Based Violence/GBV) di Indonesia berdasarkan laporan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Tulisan ini berupaya memahami GBV dan kekerasan terhadap perempuan (Violence Against Woman/VAW) sebagai produk patriarki yang mengonstruksi dan mendefinisikan secara sosial mengenai peran gender, relasi gender, dan relasi kuasa. Di antara banyak penjelasan, kasus VAW disebakan oleh rentannya posisi perempuan akibat patriarki yang mendiskriminasi dan mensubordinasi perempuan, serta timpangnya relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan, suami dan istri, anak-anak dan orang tua, anggota keluarga, teman, dan rekan kerja. Ada satu perspektif untuk memahami kekerasan: yakni kebijakan atau hukum, yang menyediakan arah di mana kajian ini mengambil fokus. Patriarki atau berbagai jenis dari patriarki yang digunakan di dalam penelitian ini menjadi alat analisis teoritis singkat untuk meninjau GBV di Indonesia dengan menilai aturan dan laporan. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang berfokus pada peninjauan regulasi dan laporan tahun 2021 dan 2022. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa GBV di Indonesia berkaitan dengan aturan relasi suami istri yang ditetapkan di dalam pernikahan. Nilai-nilai patriarkis menciptakan ketimpangan di dalam tatanan sosial, peran dan relasi gender, serta pemahaman tentang relasi kuasa di tingkat makro dan mikro. Pendekatan terhadap kajian hukum dan peraturan yang berfokus pada GBV beragam dan kompleks. Namun teori patriarki dan jenis-jenis patriarki masih relevan. Pembatasan penelitian ini menawarkan konteks yang mendalam karena mengartikulasikan penelitian berdasarkan pada perspektif yang spesifik dan teori yang khas pada laporan ini tetaplah sangat menarik.Kata kunci: Kekerasan Berbasis Gender, Kekerasan terhadap Perempuan, Hukum, Patriarki.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/empati.v11i2.29751","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Abstract. This article briefly examines Gender Based Violence (GBV) in Indonesia based on the 2021 and 2022 reports of the National Commission on Violence Against Women/Komnas Perempuan (NCVAW). It seeks to understand (GBV) and violence against women (VAW) viewed as a product of patriarchy that socially constructs and defines gender roles, gender relations, and power relations. Among several arguments, VAW cases are due to the vulnerable position of women caused by patriarchy that discriminates and subordinates women, in addition to the unequal power relation between men and women, husbands and wives, children and parents, other family members, friends, and colleagues. One perspective is selected to understand this violence: policy or law, providing directions from which this study focuses. Patriarchy or varieties of patriarchy applied in this work provide a brief theoretical tool of analysis to scrutinize GBV in Indonesia by assessing regulations and reports. This study employs a qualitative research approach that focuses on scrutinizing regulations and 2021 and 2022 reports. The findings suggest that GBV in Indonesia relates to the defined prescription of the husband and wife relationship in the marriage regulations. Patriarchal values may have shaped unequal social arrangements, gender roles, gender relations, and understandings of power relations at the macro and micro levels. Approaches to studying law and regulations concerning GBV are varied and complex. Theorising patriarchy and varieties of patriarchy are still relevant. The limitation of this article is that it offers broad contexts. Therefore, articulate research based on specific perspectives and distinct theories on these reports remains widely interesting. Keywords: Gender Based Violence, Violence Against Women, Law, Patriarchy. Abstrak. Artikel ini meneliti secara singkat mengenai kekerasan berbasis gender (Gender Based Violence/GBV) di Indonesia berdasarkan laporan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Tulisan ini berupaya memahami GBV dan kekerasan terhadap perempuan (Violence Against Woman/VAW) sebagai produk patriarki yang mengonstruksi dan mendefinisikan secara sosial mengenai peran gender, relasi gender, dan relasi kuasa. Di antara banyak penjelasan, kasus VAW disebakan oleh rentannya posisi perempuan akibat patriarki yang mendiskriminasi dan mensubordinasi perempuan, serta timpangnya relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan, suami dan istri, anak-anak dan orang tua, anggota keluarga, teman, dan rekan kerja. Ada satu perspektif untuk memahami kekerasan: yakni kebijakan atau hukum, yang menyediakan arah di mana kajian ini mengambil fokus. Patriarki atau berbagai jenis dari patriarki yang digunakan di dalam penelitian ini menjadi alat analisis teoritis singkat untuk meninjau GBV di Indonesia dengan menilai aturan dan laporan. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang berfokus pada peninjauan regulasi dan laporan tahun 2021 dan 2022. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa GBV di Indonesia berkaitan dengan aturan relasi suami istri yang ditetapkan di dalam pernikahan. Nilai-nilai patriarkis menciptakan ketimpangan di dalam tatanan sosial, peran dan relasi gender, serta pemahaman tentang relasi kuasa di tingkat makro dan mikro. Pendekatan terhadap kajian hukum dan peraturan yang berfokus pada GBV beragam dan kompleks. Namun teori patriarki dan jenis-jenis patriarki masih relevan. Pembatasan penelitian ini menawarkan konteks yang mendalam karena mengartikulasikan penelitian berdasarkan pada perspektif yang spesifik dan teori yang khas pada laporan ini tetaplah sangat menarik.Kata kunci: Kekerasan Berbasis Gender, Kekerasan terhadap Perempuan, Hukum, Patriarki.
基于性别的暴力:印尼法律与父权制的关系
摘要本文根据国家暴力侵害妇女问题委员会(NCVAW) 2021年和2022年的报告,简要探讨了印度尼西亚的性别暴力问题。它试图理解(GBV)和对妇女的暴力(VAW)被视为父权制的产物,父权制在社会上建构和定义了性别角色、性别关系和权力关系。在几种观点中,暴力侵害妇女案件是由于父权制对妇女的歧视和从属造成妇女的弱势地位,以及男女、丈夫和妻子、子女和父母、其他家庭成员、朋友和同事之间不平等的权力关系。选择一个角度来理解这种暴力:政策或法律,为本研究的重点提供方向。父权制或父权制的各种应用在这项工作中提供了一个简短的理论分析工具,通过评估法规和报告来审查印度尼西亚的性别暴力。本研究采用定性研究方法,重点审查法规和2021年和2022年的报告。研究结果表明,印度尼西亚的性别暴力与婚姻条例中对夫妻关系的明确规定有关。父权价值观可能在宏观和微观层面上塑造了不平等的社会安排、性别角色、性别关系以及对权力关系的理解。研究性别暴力相关法律法规的方法多样而复杂。理论化父权制和各种父权制仍然是相关的。本文的局限性在于它提供了广泛的上下文。因此,基于这些报告的具体观点和独特理论的清晰研究仍然广受关注。关键词:性别暴力,对妇女的暴力,法律,父权制Abstrak。Artikel ini meneliti secara singkat mengenai kekerasan berbasis gender(基于性别的暴力/GBV) di Indonesia berdasarkan laporan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan。tuisan ini berupaya memahami GBV dan kekerasan terhadap perempuan(对妇女的暴力行为/VAW) sebagai产品patriarki yang mengonstruksi dan mendefinisikan secara社会mengenai peran gender, relasi gender, danrelasi kuasa。Di antara banyak penjelasan, kasus VAW disebakan oleh rentanya posisi perempuan akibat patriarki yang mendiskriminasi dan menmensubasi perempuan, serta timpangnya relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan, suami danistri, anak-anak dan orangtua, anggota keluarga, teman, dan rekan kerja。Ada satu perspetif untuk memhami kekerasan: yakni kebijakan atau hukum, yang menyediakan arah di mana kajian ini mengbill focus。父权制在印尼是一种传统的教育方式。父权制在印尼是一种传统的教育方式,在印尼是一种传统的教育方式。Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian质量鉴定yang berfus pada peninjauan regulasi dan laporan tahun 2021丹2022。Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa GBV di Indonesia berkaitan dengan aturan relasi suami istri yang ditetapkan di dalam pernikahan。Nilai-nilai patriarkis menciptakan ketimpangan di dalam tatanan social, peran dan relasi gender, serta pemahaman tentang relasi kuasa di tingkat makro dan mikro。Pendekatan terhadap kajian hukum dan peraturan yang berkus pav beragam dan kompleks。Namun teori patriarki dan jenis-jenis patriarki masih relevance。penbatasan penelitian ini menawarkan konteks yang mendalam karena mengartikulasikan penelitian berdasarkan pada perspecif yang spifik danteori yang khas pada laporan ini tetaplah sangat menarik。Kata kunci: Kekerasan Berbasis Gender, Kekerasan terhadap Perempuan, Hukum, Patriarki。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信