Kemampuan Pemecahan Masalah Matemtis Pada Materi Teorema Pyhtagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual Dan Auditorial Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Sampit
{"title":"Kemampuan Pemecahan Masalah Matemtis Pada Materi Teorema Pyhtagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual Dan Auditorial Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Sampit","authors":"Astri Rakhmawati, I. Istadi, Fajar Astuti","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5559","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 sampit. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa dari 31 siswa dikelas VIII ruang A, 2 subjek visual dan 2 subjek auditorial. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar, tes soal, dan wawancara. Data diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarik kesmpulan. Pengecekan keabsahan data menguunakan teknik triagulasi. Pemecahan masalah matematis dianalisis berdasarkan 4 indikator menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan masalah, (3) menyelesaikan rencana pemecahan masalah, (4) mengecek/memeriksa kembali. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan permasalahan yang diarahkan untuk mendapatkan suatu jawaban dengan cara berpikir. Berdasarkan hasil analisis data pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan langkah Polya ditinjau dari gaya belajar adalah (1) Pada subjek SV1 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. Pada subjek SV2 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. (2) Pada subjek SA1 dengan gaya belajar auditorial mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan mampu melakukan pemeriksaan kembali hanya saja pada soal nomor 1 saja. Pada subjek SA2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan melakukan pemeriksaan kembali.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5559","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 sampit. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa dari 31 siswa dikelas VIII ruang A, 2 subjek visual dan 2 subjek auditorial. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar, tes soal, dan wawancara. Data diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarik kesmpulan. Pengecekan keabsahan data menguunakan teknik triagulasi. Pemecahan masalah matematis dianalisis berdasarkan 4 indikator menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan masalah, (3) menyelesaikan rencana pemecahan masalah, (4) mengecek/memeriksa kembali. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan permasalahan yang diarahkan untuk mendapatkan suatu jawaban dengan cara berpikir. Berdasarkan hasil analisis data pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan langkah Polya ditinjau dari gaya belajar adalah (1) Pada subjek SV1 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. Pada subjek SV2 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. (2) Pada subjek SA1 dengan gaya belajar auditorial mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan mampu melakukan pemeriksaan kembali hanya saja pada soal nomor 1 saja. Pada subjek SA2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan melakukan pemeriksaan kembali.
pyhta毕达哥拉斯定理的数学问题解决能力体现在八年级学生在Smp Negeri 2 Sampit的视觉和听觉学习风格上
本研究旨在描述学生从学习风格中所体现的数学问题解决能力。本研究是一种定性研究,具有定性描述方法。这项研究是在SMP Negeri 2 sampit进行的。本研究对象是八年级A班31名学生中的6名,两名视觉学科和两名听证学科。所使用的工具包括学习、测试和采访。收集的数据是通过数据还原、数据展示和推断手段分析的。对重复凝血技术的数据有效性的验证。根据根据Polya的4个指标分析了数学问题的解决方案:(1)理解问题,(2)计划问题解决,(3)完成问题解决计划,(4)再检查。数学问题解决能力是一个旨在通过思考获得答案的问题。根据数学解决问题的数据分析结果,学生使用与学习风格相关的多项式步骤是(1)在SV1科目上,他们的视觉学习能力可以通过阅读内部问题来理解问题,做解决问题的计划,能够进行正确的计算,而不是进行再检查。在SV2主题中,具有视觉学习风格的学习能力能够理解问题,执行问题解决计划,未能正确执行计算,并没有进行再检查。(2)具有审核性学习风格的受试者SA1能够理解问题,执行问题解决计划,能够精确计算计算,并能够对第一个问题进行复审。在主题SA2中,审核员不能通过从内部阅读问题,执行问题解决计划,能够正确计算,并进行再检查来理解问题。