{"title":"Optimasi Lahan Gambut pada Sistem Tumpang Sari Tanaman Jagung Manis dan Kacang Tanah di Rasau Jaya","authors":"M. Maulidi, W. Warganda, S. Budi","doi":"10.26418/pedontropika.v7i1.56392","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Produksi jagung manis dan kacang tanah perlu ditingkatkan. Peningkatan produksi jagung manis dan kacang tanah dapat kita lakukan dengan cara tumpangsari. Budidaya jagung manis dan kacang tanah di lahan gambut mempunyai banyak faktor pembatas, sehingga perlu asupan dari luar yaitu dengan pemberian pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang digunakan yaitu NPK berimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis pupuk NPK berimbang yang terbaik untuk meningkatkan optimasi lahan gambut pada sistem tumpangsari tanaman jagung manis dan kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di Desa Bintang Mas II, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya selama 5 bulan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pupuk N, P dan K (P) yang terdiri dari 5 taraf dan diulang sebanyak 4 kali, dengan demikian terdapat 20 petak percobaan. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah p1 = pemberian 25% NPK, p2 = pemberian 50 % NPK, p3 =pemberian 75 % NPK, p4 = pemberian 100 % NPK dan p5 = pemberian 125 % NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap variabel berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot tanaman jagung manis, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman dan berat polong per tanaman kacang tanah. Dosis pupuk NPK sebesar 25% dari dosis anjuran merupakan dosis terbaik dalam peningkatan optimasi lahan gambut pada tumpangsari tanaman jagung manis dan kacang tanah. Nisbah kesetaraan lahan (NKL) pada sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah adalah 3,25 dan indeks persaingan yang terjadi sebesar 0,42.","PeriodicalId":233400,"journal":{"name":"Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/pedontropika.v7i1.56392","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Produksi jagung manis dan kacang tanah perlu ditingkatkan. Peningkatan produksi jagung manis dan kacang tanah dapat kita lakukan dengan cara tumpangsari. Budidaya jagung manis dan kacang tanah di lahan gambut mempunyai banyak faktor pembatas, sehingga perlu asupan dari luar yaitu dengan pemberian pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang digunakan yaitu NPK berimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis pupuk NPK berimbang yang terbaik untuk meningkatkan optimasi lahan gambut pada sistem tumpangsari tanaman jagung manis dan kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di Desa Bintang Mas II, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya selama 5 bulan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pupuk N, P dan K (P) yang terdiri dari 5 taraf dan diulang sebanyak 4 kali, dengan demikian terdapat 20 petak percobaan. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah p1 = pemberian 25% NPK, p2 = pemberian 50 % NPK, p3 =pemberian 75 % NPK, p4 = pemberian 100 % NPK dan p5 = pemberian 125 % NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap variabel berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot tanaman jagung manis, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman dan berat polong per tanaman kacang tanah. Dosis pupuk NPK sebesar 25% dari dosis anjuran merupakan dosis terbaik dalam peningkatan optimasi lahan gambut pada tumpangsari tanaman jagung manis dan kacang tanah. Nisbah kesetaraan lahan (NKL) pada sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah adalah 3,25 dan indeks persaingan yang terjadi sebesar 0,42.