{"title":"MANAJEMEN KONSTRUKSI PERENCANAAN RAMP 5 TOL Krian-Legundi-Bunder-Manyar","authors":"Roediono Roediono, E. A. Hakim","doi":"10.22219/skpsppi.v3i1.6563","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam mendukung perkembangan ekonomi di Provinsi Jawa Timur terdapat Dua Ruas Jalan Tol yang saling bersilangan namun belum terdapat koneksi yaitu Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder -Manyar dan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto, untuk itu perlu dibuat Perencanaan Pembangunan Ramp Junction sehingga dapat memudahkan dan mempercepat arus logistik, barang dan meningkatkan ekonomi.Tujuan dari perencanaan ini adalah merencanakan alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, merencanakan kriteria desain melakukan penggambaran desain rencana sesuai dengan peraturan terkini mengenai Jalan Bebas Hambatan. Metode perencanaan yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah Survey Pemetaan dengan GPS Geodetic berupa Station Base , Rover, GNSS Satellites, data kajian lalu lintas tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar, peraturan perencanaan Jalan Bebas Hambatan yang kemudian dilakukan pengolahan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari analisis perencanaan ini berupa perhitungan alinyemen yang dituangkan dalam daftar simak dan gambar perencanaan Simpang Susun / Junction yang berlokasi di Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik mengutamakan faktor keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Dari analisis perencanaan dapat disimpulkan bahwa Kebutuhan Lajur yang diperlukan mengacu LHR tahun 2040 adalah sebanyak 1 (satu) lajur dengan konfigurasi lebar lajur 1-4-3m , Kecepatan Rencana 60 km/jam, kelandaian maksimum 5%, superelevasi emaks 8% dan mengakomodir ruang bebas (Clear Zone) selebar 5m dengan kemiringan 6:1 diluar perkerasan yang termasuk bahu dalam maupun bahu luar, panjang minimum lengkunng vertikal 50m, jari – jari lengkung vertikal minimum 1000m, Sedangkan perhitungan volume pekerjaan menggunakan system BIM 360 memiliki tingkat akurasi yang lebih baik walaupun proses awal yang cukup memakan waktu, namun pada saat pemeriksaan oleh Lembaga pemeriksa, hitungan excel dengan koordinat masih dapat dipertanggungjawabkan secara resmi.","PeriodicalId":407677,"journal":{"name":"Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/skpsppi.v3i1.6563","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam mendukung perkembangan ekonomi di Provinsi Jawa Timur terdapat Dua Ruas Jalan Tol yang saling bersilangan namun belum terdapat koneksi yaitu Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder -Manyar dan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto, untuk itu perlu dibuat Perencanaan Pembangunan Ramp Junction sehingga dapat memudahkan dan mempercepat arus logistik, barang dan meningkatkan ekonomi.Tujuan dari perencanaan ini adalah merencanakan alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, merencanakan kriteria desain melakukan penggambaran desain rencana sesuai dengan peraturan terkini mengenai Jalan Bebas Hambatan. Metode perencanaan yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah Survey Pemetaan dengan GPS Geodetic berupa Station Base , Rover, GNSS Satellites, data kajian lalu lintas tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar, peraturan perencanaan Jalan Bebas Hambatan yang kemudian dilakukan pengolahan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari analisis perencanaan ini berupa perhitungan alinyemen yang dituangkan dalam daftar simak dan gambar perencanaan Simpang Susun / Junction yang berlokasi di Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik mengutamakan faktor keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Dari analisis perencanaan dapat disimpulkan bahwa Kebutuhan Lajur yang diperlukan mengacu LHR tahun 2040 adalah sebanyak 1 (satu) lajur dengan konfigurasi lebar lajur 1-4-3m , Kecepatan Rencana 60 km/jam, kelandaian maksimum 5%, superelevasi emaks 8% dan mengakomodir ruang bebas (Clear Zone) selebar 5m dengan kemiringan 6:1 diluar perkerasan yang termasuk bahu dalam maupun bahu luar, panjang minimum lengkunng vertikal 50m, jari – jari lengkung vertikal minimum 1000m, Sedangkan perhitungan volume pekerjaan menggunakan system BIM 360 memiliki tingkat akurasi yang lebih baik walaupun proses awal yang cukup memakan waktu, namun pada saat pemeriksaan oleh Lembaga pemeriksa, hitungan excel dengan koordinat masih dapat dipertanggungjawabkan secara resmi.