Tia Restuna, Siti Sallbiyah, Nabila Awaliatu Nafisa
{"title":"Analisis Determinasi Tingkat Inflasi di Kota Tasikmalaya Periode 2013-2022","authors":"Tia Restuna, Siti Sallbiyah, Nabila Awaliatu Nafisa","doi":"10.37058/wlfr.v3i2.5104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to analyze the effect of the exchange rate, interest rate (BI rate), regional minimum wage (UMR), and population on inflation in Tasikmalaya City with an observation period from 2003 to 2022. The data used in this study is data consisting of annual data. The analytical method used is multiple regression analysis. The data processing is done using SPSS. The results of the study show that partially the exchange rate (exchange rate), interest rate (BI rate), and population have a positive effect on the value of inflation. Meanwhile, the regional minimum wage (UMR) variable has multicollinearity. The test results for the coefficient of determination show that the R-Square value is 0.594 or 59.4%. Simultaneously, changes in exchange rate variables (exchange rates), interest rates (BI rate) and population have a significant positive effect on inflation in Tasikmalaya City.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate), upah minimum regional (UMR) dan jumlah penduduk terhadap inflasi di Kota Tasikmalaya dengan periode pengamatan dari tahun 2003 sampai tahun 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang terdiri dari data tahunan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate) dan jumlah penduduk memengaruhi nilai inflasi secara positif. Sementara itu, terjadi multikolinearitas pada variabel upah minimum regional (UMR). Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R-Square sebesar 0,594 atau 59,4%. Secara bersama-sama perubahan variabel nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate) dan jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi di Kota Tasikmalaya.","PeriodicalId":369024,"journal":{"name":"WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi","volume":"73 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37058/wlfr.v3i2.5104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study aims to analyze the effect of the exchange rate, interest rate (BI rate), regional minimum wage (UMR), and population on inflation in Tasikmalaya City with an observation period from 2003 to 2022. The data used in this study is data consisting of annual data. The analytical method used is multiple regression analysis. The data processing is done using SPSS. The results of the study show that partially the exchange rate (exchange rate), interest rate (BI rate), and population have a positive effect on the value of inflation. Meanwhile, the regional minimum wage (UMR) variable has multicollinearity. The test results for the coefficient of determination show that the R-Square value is 0.594 or 59.4%. Simultaneously, changes in exchange rate variables (exchange rates), interest rates (BI rate) and population have a significant positive effect on inflation in Tasikmalaya City.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate), upah minimum regional (UMR) dan jumlah penduduk terhadap inflasi di Kota Tasikmalaya dengan periode pengamatan dari tahun 2003 sampai tahun 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang terdiri dari data tahunan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate) dan jumlah penduduk memengaruhi nilai inflasi secara positif. Sementara itu, terjadi multikolinearitas pada variabel upah minimum regional (UMR). Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R-Square sebesar 0,594 atau 59,4%. Secara bersama-sama perubahan variabel nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate) dan jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi di Kota Tasikmalaya.
本研究旨在分析汇率、利率(BI rate)、地区最低工资(UMR)和人口对Tasikmalaya市通货膨胀的影响,观察期为2003年至2022年。本研究使用的数据为年度数据。分析方法为多元回归分析。数据处理采用SPSS软件。研究结果表明,部分汇率(exchange rate)、利率(BI rate)和人口对通货膨胀值有正向影响。同时,区域最低工资(UMR)变量具有多重共线性。对决定系数的检验结果表明,r平方值为0.594或59.4%。同时,汇率变量(exchange rates)、利率(BI rate)和人口的变化对Tasikmalaya市的通货膨胀有显著的正向影响。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh antara nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate), upah minimum regional (UMR) dan jumlah penduduk terhadap inflasi di Kota Tasikmalaya dengan时期pengamatan dari tahun 2003 sampai tahun 2022。数据yang digunakan dalam penelitian ini merupakan数据yang terdiri dari数据ta湖南。Metode分析,yang digunakan adalah分析,回归分析。彭戈拉罕数据简洁,但迪拉坎登根蒙古纳坎SPSS。Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate) dan jumlah penduduk memengaruhi nilai inflasi secara阳性。Sementara itu, terjadi multikolinearitas pada variable upah minimum regional (UMR)。Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R-Square sebesar 0.594 - 59.4%。Secara bersama-sama perubahan variabel nilai tukar (kurs), suku bunga (BI rate), dan jumlah penduduk berpengaruh(正意义),可以为Kota Tasikmalaya提供参考。