{"title":"ANALISA ANGKA KEHILANGAN DEBIT AIR PADA DAERAH IRIGASI (DI) WARUNGKIARA","authors":"Harry Darmawan, T. Tahadjuddin, Nia Kartika","doi":"10.35194/momen.v5i1.2433","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Water loss is the loss of a number of water discharges during the water distribution process, this makes the water distribution rate smaller than the water demand rate. This problem also occurs in the irrigation area (DI) of Warungkiara, Warungkiara District, Sukabumi Regency. The loss of a number of water discharges in water distribution makes the water distribution reach not fully reach the last channel and reach the farthest rice field. By doing this research, it is hoped that in the future it can be used as reference material for the Sukabumi Regency PSDA service in minimizing the loss of water discharge in order to maintain the availability of water discharge in the Warungkiara Irrigation Area. The irrigation area (DI) of Warungkiara has a channel length of 6.6 km with a service area of 507 hectares and gets water allocation from the Ubrug Hydroelectric Dam, which is 1 – 1.3 m3/second. Loss of water flow occurs along the channel with the largest water loss taking place in the segment into two, namely 0.141 m3/ sec ago shortage of water discharge occurred in the last line is 0146 m3/ sec. The causes of the loss of water discharge include the large number of water withdrawals without permission, distribution of excess water discharge, seepage/leakage and accumulation of sediment in the channel. The recommendations for handling water loss include conducting counseling, appeals and controlling according to the law, proposing replacement of scot beam doors, cleaning and closing channel leaks, carrying out routine mud removal, increasing the number of officers and applying for rehabilitation and improvement in channel linings. Keywords: water distribution, water loss, channel, (DI) ABSTRAK Kehilangan air ialah hilangnya sejumlah debit air disaat proses penyaluran air, hal tersebut membuat angka penyaluran air lebih kecil dari pada angka kebutuhan air. Permasalahan tersebut juga terjadi pada Daerah Irigasi (DI) Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Hilangnya sejumlah debit air dalam penyaluran air membuat jangkauan penyaluran air tidak sepenuhnya sampai di saluran terakhir dan menjangkau petak sawah terjauh. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kedepannya dapat dijadikan bahan referensi untuk dinas PSDA Kabupaten Sukabumi dalam meminimalisir angka kehilangan debit air guna menjaga ketersediaan debit air pada Daerah Irigasi Warungkiara. Daerah Irigasi Warungkiara memiliki panjang saluran seluas 6.6 km dengan luas layanan 507 hektar serta mendapatkan alokasi air dari Bendungan PLTA Ubrug yaitu 1-1.3 m3/detik. Kehilangan debit air terjadi di sepanjang saluran dengan kehilangan air terbesar berlangsung di ruas ke 2 yaitu 0.141 m3/detik lalu kekurangan debit air terjadi di saluran terakhir yaitu 0.146 m3/detik. Penyebab hilangnya debit air terjadi karena banyaknya pengambilan air tanpa izin, pembagian debit air berlebih, rembesan/kebocoran dan menumpuknya sedimen di saluran. Adapun rekomendasi penanganan kehilangan air dengan cara melakukan penyuluhan, himbauan dan penertiban sesuai undang-undang, mengajukan penggantian pintu skot balok, melakukan pembersihan maupun menutup lubang kebocoran saluran, melakukan pengangkatan lumpur secara rutin, menambah jumlah personil petugas dan mengajukan rehab serta peningkatan di lining saluran. Kata kunci : penyaluran air, kehilangan air, saluran, Daerah Irigasi (DI)","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"9 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35194/momen.v5i1.2433","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT Water loss is the loss of a number of water discharges during the water distribution process, this makes the water distribution rate smaller than the water demand rate. This problem also occurs in the irrigation area (DI) of Warungkiara, Warungkiara District, Sukabumi Regency. The loss of a number of water discharges in water distribution makes the water distribution reach not fully reach the last channel and reach the farthest rice field. By doing this research, it is hoped that in the future it can be used as reference material for the Sukabumi Regency PSDA service in minimizing the loss of water discharge in order to maintain the availability of water discharge in the Warungkiara Irrigation Area. The irrigation area (DI) of Warungkiara has a channel length of 6.6 km with a service area of 507 hectares and gets water allocation from the Ubrug Hydroelectric Dam, which is 1 – 1.3 m3/second. Loss of water flow occurs along the channel with the largest water loss taking place in the segment into two, namely 0.141 m3/ sec ago shortage of water discharge occurred in the last line is 0146 m3/ sec. The causes of the loss of water discharge include the large number of water withdrawals without permission, distribution of excess water discharge, seepage/leakage and accumulation of sediment in the channel. The recommendations for handling water loss include conducting counseling, appeals and controlling according to the law, proposing replacement of scot beam doors, cleaning and closing channel leaks, carrying out routine mud removal, increasing the number of officers and applying for rehabilitation and improvement in channel linings. Keywords: water distribution, water loss, channel, (DI) ABSTRAK Kehilangan air ialah hilangnya sejumlah debit air disaat proses penyaluran air, hal tersebut membuat angka penyaluran air lebih kecil dari pada angka kebutuhan air. Permasalahan tersebut juga terjadi pada Daerah Irigasi (DI) Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Hilangnya sejumlah debit air dalam penyaluran air membuat jangkauan penyaluran air tidak sepenuhnya sampai di saluran terakhir dan menjangkau petak sawah terjauh. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kedepannya dapat dijadikan bahan referensi untuk dinas PSDA Kabupaten Sukabumi dalam meminimalisir angka kehilangan debit air guna menjaga ketersediaan debit air pada Daerah Irigasi Warungkiara. Daerah Irigasi Warungkiara memiliki panjang saluran seluas 6.6 km dengan luas layanan 507 hektar serta mendapatkan alokasi air dari Bendungan PLTA Ubrug yaitu 1-1.3 m3/detik. Kehilangan debit air terjadi di sepanjang saluran dengan kehilangan air terbesar berlangsung di ruas ke 2 yaitu 0.141 m3/detik lalu kekurangan debit air terjadi di saluran terakhir yaitu 0.146 m3/detik. Penyebab hilangnya debit air terjadi karena banyaknya pengambilan air tanpa izin, pembagian debit air berlebih, rembesan/kebocoran dan menumpuknya sedimen di saluran. Adapun rekomendasi penanganan kehilangan air dengan cara melakukan penyuluhan, himbauan dan penertiban sesuai undang-undang, mengajukan penggantian pintu skot balok, melakukan pembersihan maupun menutup lubang kebocoran saluran, melakukan pengangkatan lumpur secara rutin, menambah jumlah personil petugas dan mengajukan rehab serta peningkatan di lining saluran. Kata kunci : penyaluran air, kehilangan air, saluran, Daerah Irigasi (DI)
失水是指配水过程中多次排水的损失,这使得配水率小于需水率。Sukabumi县Warungkiara区Warungkiara灌区(DI)也存在这一问题。配水过程中大量排水量的损失,使得配水河段不能完全到达最后一条水渠,不能到达最远的稻田。通过这项研究,希望在未来它可以作为苏卡umi县PSDA服务的参考材料,以尽量减少水的排放损失,以保持Warungkiara灌区的水排放的可用性。Warungkiara灌溉区(DI)的河道长6.6公里,服务面积507公顷,从乌布鲁格水电站分配水,每秒1 - 1.3立方米。沿通道发生水流损失,损失最大的是两段,即0.141 m3/秒前,最后一条线发生的水量短缺为0146 m3/秒。造成流量损失的原因包括大量未经许可的取水、过量排水分布、渗漏水和通道内泥沙堆积。处理失水的建议包括进行谘询、上诉及依法控制、建议更换苏格兰梁门、清洁及封堵河道渗漏、进行例行清泥、增加人员人数及申请修复及改善河道衬里。[关键词]水分布,水分流失,通道,(DI)[关键词]克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气,克希兰干空气。Permasalahan tersebut juga terjadi pada Daerah Irigasi (DI) Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi。Hilangnya sejumlah借借air dalam penyaluran air member, jangkauan penyaluran air tidak sepuhnya sampai di saluran terakhir dan menjangkau petak sawah terjauh。Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kedepannya dapat dijadikan bahan referensi untuk dinas PSDA Kabupaten Sukabumi dalam miniimalisir angka kehilangan借记air guna menjaga ketersedian借记air pada Daerah Irigasi Warungkiara。Daerah Irigasi Warungkiara memiliki panjang saluran seld6.6 km dengan luas layanan 507 hektar serta mendapatkan alokasi air dari Bendungan PLTA Ubrug yitu 1-1.3 m3/detik。Kehilangan借记air terjadi di sepanjang saluran dengan Kehilangan air terbesar berlangsung di ruke 2 yitu 0.141 m3/detik lalu kekurangan借记air terjadi di saluran terakhir yitu 0.146 m3/detik。Penyebab hilangnya借记空气terjadi karena banyaknya pengambilan air tanpa izin, penbagian借记空气berlebih, rembesan/kebocoran an menumpuknya sedimen di saluran。马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民,马来马来群岛居民。Kata kunci: penyaluran air, kehilangan air, saluran, Daerah Irigasi (DI)