Teresia Limbong, Y. Ramba, Ros Rahmawati, Hendrik Hendrik
{"title":"INCREASING COMMUNITY KNOWLEDGE AND SKILLS ON THE FINE MOTOR DEVELOPMENT OF STUNTING TODDLERS","authors":"Teresia Limbong, Y. Ramba, Ros Rahmawati, Hendrik Hendrik","doi":"10.37905/jpkm.v4i1.17035","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki tinggi badan kurang dibanding pada umur normal yang terjadi pada usia 0 – 59 bulan akibat kekurangan gizi yang kronis di 1000 hari pertama kehidupan. Stunting memiliki dampak terhadap perkembangan terutama pada kemampuan gerak motorik halus maupun kasar. Pengetahuan ibu sangat menentukan dalam mengatasi secara dini gangguan motorik. Praktek senam otak dan pijat bayi terhadap anak sangat ditentukan oleh pengetahuan ibu untuk dapat melakukannya. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena memberikan penyuluhan tentang senam otak dan pijat bayi dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra atau kader posyandu dalam melakukan senam otak dan pijat anak balita sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan motorik halus pada balita dengan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di puskesmas Tamalate dan Sudiang Raya Kota Makassar. Sebanyak 60 kader posyandu terlibat sebagai peserta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi. Evaluasi dilakukan dengan teknik pre dan posttest. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan, yang memiliki pengetahuan baik 20 orang atau 33,3% dan pengetahuan kurang baik 40 orang atau 66,7%, sedangkan pada pengukuran posttest pengetahuan baik 54 orang atau 90% dan pengetahuan kurang 6 orang atau 10%. Sedangkan untuk keterampilan pada pengukuran pretest diperoleh yang terampil 11 orang atau 18,3% dan yang tidak terampil 49 orang atau 81,7% dan setelah diberikan penyuluhan diperoleh yang terampil 56 orang atau 93,3% dan yang tidak terampil 4 orang atau 6,7%. Kesimpulan pemberian penyuluhan berupa ceramah dan demonstrasi memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu sebagai mitra dalam membantu ibu-ibu yang anaknya mengalami gangguan motorik akibat stunting melalui upaya pemberian senam otak dan pijat bayi.Kata Kunci: Pengetahuan; Keterampilan; Motorik halus; Balita; Stunting.AbstractStunting is a condition where toddlers have a height less than an average age which occurs at 0-59 months due to chronic malnutrition in the first 1000 days of life. Stunting impacts development, especially the ability to move fine and gross motor movements. The mother's knowledge is decisive in early overcoming motor disorders. The practice of brain gymnastics and baby massage of the child is primarily determined by the mother's knowledge to do it. The novelty of this devotion activity is that it provides counseling on brain gymnastics and baby massage carried out by the method of lectures and demonstrations. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of partners or posyandu cadres in doing brain gymnastics and massages for toddlers to prevent the occurrence of acceptable motor disorders in toddlers with stunting. This activity was carried out at the Tamalate and Sudiang Raya health centers in Makassar City. A total of 60 posyandu cadres were involved as participants. This activity is carried out by the counseling method through lectures and demonstrations. Evaluation is carried out by pre and post-test techniques. The results of measuring the level of knowledge before counseling was given had good knowledge of 20 people or 33.3%, and poor knowledge of 40 people, or 66.7%, while in post-test measurements, knowledge was good 54 people or 90%, and knowledge were less 6 people or 10%. As for the skills on the pretest measurement, 11 people, or 18.3%, and the unskilled 49, or 81.7%were unskilled, and after counseling were obtained 56 people, or 93.3%, skilled and 4 unskilled people, or 6.7%. The conclusion of providing counseling in the form of lectures and demonstrations has a good influence on increasing the knowledge and skills of posyandu cadres as partners in helping mothers whose children have motor disorders due to stunting through efforts to provide brain gymnastics and baby massage.Keywords: Knowledge; Skills; Fine motor; Toddler; Stunting.","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"52 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v4i1.17035","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki tinggi badan kurang dibanding pada umur normal yang terjadi pada usia 0 – 59 bulan akibat kekurangan gizi yang kronis di 1000 hari pertama kehidupan. Stunting memiliki dampak terhadap perkembangan terutama pada kemampuan gerak motorik halus maupun kasar. Pengetahuan ibu sangat menentukan dalam mengatasi secara dini gangguan motorik. Praktek senam otak dan pijat bayi terhadap anak sangat ditentukan oleh pengetahuan ibu untuk dapat melakukannya. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena memberikan penyuluhan tentang senam otak dan pijat bayi dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra atau kader posyandu dalam melakukan senam otak dan pijat anak balita sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan motorik halus pada balita dengan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di puskesmas Tamalate dan Sudiang Raya Kota Makassar. Sebanyak 60 kader posyandu terlibat sebagai peserta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi. Evaluasi dilakukan dengan teknik pre dan posttest. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan, yang memiliki pengetahuan baik 20 orang atau 33,3% dan pengetahuan kurang baik 40 orang atau 66,7%, sedangkan pada pengukuran posttest pengetahuan baik 54 orang atau 90% dan pengetahuan kurang 6 orang atau 10%. Sedangkan untuk keterampilan pada pengukuran pretest diperoleh yang terampil 11 orang atau 18,3% dan yang tidak terampil 49 orang atau 81,7% dan setelah diberikan penyuluhan diperoleh yang terampil 56 orang atau 93,3% dan yang tidak terampil 4 orang atau 6,7%. Kesimpulan pemberian penyuluhan berupa ceramah dan demonstrasi memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu sebagai mitra dalam membantu ibu-ibu yang anaknya mengalami gangguan motorik akibat stunting melalui upaya pemberian senam otak dan pijat bayi.Kata Kunci: Pengetahuan; Keterampilan; Motorik halus; Balita; Stunting.AbstractStunting is a condition where toddlers have a height less than an average age which occurs at 0-59 months due to chronic malnutrition in the first 1000 days of life. Stunting impacts development, especially the ability to move fine and gross motor movements. The mother's knowledge is decisive in early overcoming motor disorders. The practice of brain gymnastics and baby massage of the child is primarily determined by the mother's knowledge to do it. The novelty of this devotion activity is that it provides counseling on brain gymnastics and baby massage carried out by the method of lectures and demonstrations. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of partners or posyandu cadres in doing brain gymnastics and massages for toddlers to prevent the occurrence of acceptable motor disorders in toddlers with stunting. This activity was carried out at the Tamalate and Sudiang Raya health centers in Makassar City. A total of 60 posyandu cadres were involved as participants. This activity is carried out by the counseling method through lectures and demonstrations. Evaluation is carried out by pre and post-test techniques. The results of measuring the level of knowledge before counseling was given had good knowledge of 20 people or 33.3%, and poor knowledge of 40 people, or 66.7%, while in post-test measurements, knowledge was good 54 people or 90%, and knowledge were less 6 people or 10%. As for the skills on the pretest measurement, 11 people, or 18.3%, and the unskilled 49, or 81.7%were unskilled, and after counseling were obtained 56 people, or 93.3%, skilled and 4 unskilled people, or 6.7%. The conclusion of providing counseling in the form of lectures and demonstrations has a good influence on increasing the knowledge and skills of posyandu cadres as partners in helping mothers whose children have motor disorders due to stunting through efforts to provide brain gymnastics and baby massage.Keywords: Knowledge; Skills; Fine motor; Toddler; Stunting.