Herpes Genitalis pada Kehamilan

Dhara Alifa
{"title":"Herpes Genitalis pada Kehamilan","authors":"Dhara Alifa","doi":"10.24198/obgynia.v4n2s.317","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Herpes genitalis pada kehamilan merupakan infeksi pada genital disebabkan Herpes simplex virus (HSV) dengan gejala berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritema dan bersifat rekurens pada perempuan hamil. HSV dibagi menjadi HSV-1 dan HSV-2. HSV-2 paling sering menyebabkan herpes genital sekitar 82% kasus ditularkan melalui kontak seksual, HSV-1 lebih sering menyebabkan herpes non-genital, tetapi terjadi peningkatan kasus herpes genitalis diakibatkan HSV-1 karena praktek seksual orogenital. Penelitian tahun 2000-2001 dilakukan pada sekitar 16.000 ibu hamil melaporkan 16% terinfeksi HSV-2 dan 66% terinfeksi HSV-1. Infeksi HSV dibagi menjadi infeksi primer, non-primer, rekurens, dan asimptomatis. Frekuensi infeksi HSV neonatus di Amerika Serikat adalah 1/12500 kelahiran hidup. Herpes genitalis pada kehamilan memungkinkan penularan ke janin pada masa intrauterine 5%, perinatal 85%, atau postnatal 10%. Metode pewarnaan Giemsa, kultur HSV, biologi molekular (PCR), pemeriksaan histopatologi, atau serologi membantu menegakan diagnosis HSV. Penularan pada janin dapat menyebabkan abortus, stillbirth, pertumbuhan terhambat, kelainan kongenital, dan kematian. Penggunaan asiklovir atau valasiklovir pada ibu hamil sebagai terapi utama dan terapi supresif. Terapi supresif digunakan untuk mencegah, menurunkan frekuensi rekurensi, menurunkan penularan selama kehamilan, dan menurunkan angka pelaksanaan sectio caesaria. Infeksi herpes genitalis pada kehamilan diatas 34 minggu direncanakan sectio caesarea untuk mengurangi risiko transmisi virus ke bayi. Kontak lama neonatus dengan jalur persalinan pada saat melahirkan spontan akan meningkatkan risiko tertularnya neonatus oleh HSV. Kata Kunci : Herpes Genital, Kehamilan, HSV, Sectio Cesarea, Terapi Supresif","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"2 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/obgynia.v4n2s.317","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Herpes genitalis pada kehamilan merupakan infeksi pada genital disebabkan Herpes simplex virus (HSV) dengan gejala berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritema dan bersifat rekurens pada perempuan hamil. HSV dibagi menjadi HSV-1 dan HSV-2. HSV-2 paling sering menyebabkan herpes genital sekitar 82% kasus ditularkan melalui kontak seksual, HSV-1 lebih sering menyebabkan herpes non-genital, tetapi terjadi peningkatan kasus herpes genitalis diakibatkan HSV-1 karena praktek seksual orogenital. Penelitian tahun 2000-2001 dilakukan pada sekitar 16.000 ibu hamil melaporkan 16% terinfeksi HSV-2 dan 66% terinfeksi HSV-1. Infeksi HSV dibagi menjadi infeksi primer, non-primer, rekurens, dan asimptomatis. Frekuensi infeksi HSV neonatus di Amerika Serikat adalah 1/12500 kelahiran hidup. Herpes genitalis pada kehamilan memungkinkan penularan ke janin pada masa intrauterine 5%, perinatal 85%, atau postnatal 10%. Metode pewarnaan Giemsa, kultur HSV, biologi molekular (PCR), pemeriksaan histopatologi, atau serologi membantu menegakan diagnosis HSV. Penularan pada janin dapat menyebabkan abortus, stillbirth, pertumbuhan terhambat, kelainan kongenital, dan kematian. Penggunaan asiklovir atau valasiklovir pada ibu hamil sebagai terapi utama dan terapi supresif. Terapi supresif digunakan untuk mencegah, menurunkan frekuensi rekurensi, menurunkan penularan selama kehamilan, dan menurunkan angka pelaksanaan sectio caesaria. Infeksi herpes genitalis pada kehamilan diatas 34 minggu direncanakan sectio caesarea untuk mengurangi risiko transmisi virus ke bayi. Kontak lama neonatus dengan jalur persalinan pada saat melahirkan spontan akan meningkatkan risiko tertularnya neonatus oleh HSV. Kata Kunci : Herpes Genital, Kehamilan, HSV, Sectio Cesarea, Terapi Supresif
妊娠带状疱疹是一种先天性疱疹(HSV)的先天性疱疹,其症状是结膜炎,先天性红斑和后遗症。HSV分为HSV-1和HSV-2。HSV-2最常导致生殖器疱疹的病例约82%2000年至2001年的一项研究报告称,16%的孕妇感染了HSV-2, 66%感染了HSV-1。HSV感染分为原发性、非原发性、静脉注射和抗压性。美国新生儿HSV感染的频率是生命诞生的12500分之一。妊娠疱疹可在5%的创伤后传播胎儿,产前85%或10%的妊娠毒株。Giemsa着色方法、HSV培养、分子生物学(PCR)、组织病理学检查或serlogy有助于支持HSV的诊断。胎儿感染会导致流产、死产、发育不良、生殖器畸形和死亡。在准妈妈身上使用的是环苷或valaklovir作为主要的治疗和感化疗法。抑制疗法被用来预防、降低尿道频率、降低孕期感染率和降低剖腹产sectio发病率。妊娠前34周的带状疱疹感染计划实施选择性剖腹产,以降低病毒传播给婴儿的风险。在分娩过程中与产道的旧接触增加了新生儿与HSV的转移风险。关键词:生殖器疱疹,怀孕,HSV, Sectio Cesarea,抑制疗法
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信