红白大桥对安邦湾桨手苏堡社区的负面影响

R. Salakory
{"title":"红白大桥对安邦湾桨手苏堡社区的负面影响","authors":"R. Salakory","doi":"10.14203/jmb.v23i3.1417","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThis research is expected to produce a strategy for the subaltern Poka-Galala boat rower in order to obtain the right strategy in order to get out of poverty caused by the construction of the red and white bridge so that the subaltern's income decreases and even loses their livelihood which has been a source of income to support their families. In addition, the research is also expected to be seen by stakeholders in the Maluku province and the Ambon City government in order to get the right solution in restoring the livelihood system that exists in the subordinate class of Poka-Galala boat rowers who depend on this work for a living. For this reason, it is hoped that it can produce an appropriate strategy for the subalterns, but will these subalterns be able to if they are not assisted both financially and morally in the form of motivation to fight for their rights and how to voice their rights to the government because basically subalterns are marginalized community groups? who are not able to express what they want they need strong voices sitting in government, and what about the attention of the government it self, the policy they are asking for is a policy that is truly in favor of the subaltern, if allowed then the government should be able to reengineer This beautiful bay of Ambon is a tourist spot in sea waters so that it can restore subaltern income which is reduced or even completely lost due to the construction of the red and white bridge. \n  \nAbstrak \nArtikel ini membahas tentang kelompok subaltern pendayung perahu di desa Galala. Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan sebuah strategi bagi subaltern pendayung perahu Poka-Galala agar dapat memperoleh strategi yang tepat agar dapat keluar dari himpitan kemiskinan yang diakibatkan adanya pembangunan jembatan merah putih sehingga berkurangnya pendapatan  subaltern bahkan hilang mata pencaharian yang selama ini  merupakan  sumber penghasilan dalam menghidupi keluarga mereka. Selain  itu penelitian juga diharapkan dapat dilihat oleh  stakeholder  pada propinsi  Maluku maupun pemerintah Kota Ambon  agar mendapat solusi yang tepat dalam mengembalikan sistem mata pencaharian hidup yang ada pada kalangan subaltern  pendayung perahu Poka-Galala yang selama ini menggantungkan hidup pada pekerjaan ini. Untuk itu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sebuah strategi yang tepat bagi para subaltern, namun apakah subaltern ini mampu jika tidak dibantu baik secara finansial maupun secara moril berupa motivasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka serta bagaimana menyuarakan hak mereka pada pemerintah sebab pada dasarnya subaltern adalah kelompok masyarakat yang termarginalkan yang tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan mereka membutuhkan suara-suara yang tegas yang dududk di pemerintahan, dan bagaimana dengan perhatian pemerintah itu sendiri, kebijakan yang mereka butuhkan adalah kebijakan yang benar-benar berpihak pada subaltern, jika diperbolehkan maka pemerintah seyogyanya dapat merekayasa kembali teluk Ambon nan indah ini sebagai tempat wisata berbasis perairan laut sehingga dapat mengembalikan kembali pendapatan subaltern yang berkurang bahkan hilang sama sekali akibat adanya pembangunan jembatan merah putih. ","PeriodicalId":32703,"journal":{"name":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"The DAMPAK NEGATIF JEMBATAN MERAH PUTIH TERHADAP KOMUNITAS SUBALTERN PENDAYUNG PERAHU DI TELUK AMBON\",\"authors\":\"R. Salakory\",\"doi\":\"10.14203/jmb.v23i3.1417\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nThis research is expected to produce a strategy for the subaltern Poka-Galala boat rower in order to obtain the right strategy in order to get out of poverty caused by the construction of the red and white bridge so that the subaltern's income decreases and even loses their livelihood which has been a source of income to support their families. In addition, the research is also expected to be seen by stakeholders in the Maluku province and the Ambon City government in order to get the right solution in restoring the livelihood system that exists in the subordinate class of Poka-Galala boat rowers who depend on this work for a living. For this reason, it is hoped that it can produce an appropriate strategy for the subalterns, but will these subalterns be able to if they are not assisted both financially and morally in the form of motivation to fight for their rights and how to voice their rights to the government because basically subalterns are marginalized community groups? who are not able to express what they want they need strong voices sitting in government, and what about the attention of the government it self, the policy they are asking for is a policy that is truly in favor of the subaltern, if allowed then the government should be able to reengineer This beautiful bay of Ambon is a tourist spot in sea waters so that it can restore subaltern income which is reduced or even completely lost due to the construction of the red and white bridge. \\n  \\nAbstrak \\nArtikel ini membahas tentang kelompok subaltern pendayung perahu di desa Galala. Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan sebuah strategi bagi subaltern pendayung perahu Poka-Galala agar dapat memperoleh strategi yang tepat agar dapat keluar dari himpitan kemiskinan yang diakibatkan adanya pembangunan jembatan merah putih sehingga berkurangnya pendapatan  subaltern bahkan hilang mata pencaharian yang selama ini  merupakan  sumber penghasilan dalam menghidupi keluarga mereka. Selain  itu penelitian juga diharapkan dapat dilihat oleh  stakeholder  pada propinsi  Maluku maupun pemerintah Kota Ambon  agar mendapat solusi yang tepat dalam mengembalikan sistem mata pencaharian hidup yang ada pada kalangan subaltern  pendayung perahu Poka-Galala yang selama ini menggantungkan hidup pada pekerjaan ini. Untuk itu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sebuah strategi yang tepat bagi para subaltern, namun apakah subaltern ini mampu jika tidak dibantu baik secara finansial maupun secara moril berupa motivasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka serta bagaimana menyuarakan hak mereka pada pemerintah sebab pada dasarnya subaltern adalah kelompok masyarakat yang termarginalkan yang tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan mereka membutuhkan suara-suara yang tegas yang dududk di pemerintahan, dan bagaimana dengan perhatian pemerintah itu sendiri, kebijakan yang mereka butuhkan adalah kebijakan yang benar-benar berpihak pada subaltern, jika diperbolehkan maka pemerintah seyogyanya dapat merekayasa kembali teluk Ambon nan indah ini sebagai tempat wisata berbasis perairan laut sehingga dapat mengembalikan kembali pendapatan subaltern yang berkurang bahkan hilang sama sekali akibat adanya pembangunan jembatan merah putih. \",\"PeriodicalId\":32703,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Masyarakat dan Budaya\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Masyarakat dan Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14203/jmb.v23i3.1417\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14203/jmb.v23i3.1417","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究旨在为底层的波卡-加拉拉划艇手提供一种策略,以获得正确的策略,以摆脱红白桥建设导致的贫困,从而使底层的收入减少甚至失去生计,这是他们养家糊口的收入来源。此外,这项研究也有望被马鲁古省和安汶市政府的利益相关者看到,以便找到正确的解决方案,恢复存在于Poka-Galala划艇手这一从属阶层的生计系统,他们依靠这项工作为生。出于这个原因,我们希望能够为次等人制定一个合适的策略,但是如果这些次等人没有经济和道德上的帮助,以激励他们为自己的权利而战,以及如何向政府表达自己的权利,因为基本上次等人是被边缘化的社区群体,他们能做到吗?不能够表达他们想要什么他们需要强有力的声音坐在政府,那么政府的关注自我,他们要求的政策是政策确实是次等的,如果允许,那么政府应该能够重新设计这个美丽湾海域的安汶是一个旅游景点,这样它可以恢复次等收入减少甚至完全消失是由于红色和白色的桥的建设。[摘要]阿蒂克尔尼的成员都是凯隆波次官。Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan sebuka战略,下级,pendayung perahu Poka-Galala, agar dapat keluar dari hinimpan, k密斯基南,diakibatkan, adanya, pembangunan, jembatan, mertih, sehinga, berkurangnya, pendapatan下级,bakan, hilang, mata, penupakan, sumber, penghasilan dalam, menghidupi, keluarga mereka。Selain i penelitian juga diharapkan dapat dilihat oleh利益相关者pada propini Maluku maupun pemerintah Kota Ambon agar mendapat solusi yang tepat dalam mengembalikan系统mata penaharian hidup yang ada ada kalangan次等人pendayung perahu Poka-Galala yang selama ini menggantungkan hidup pada pekerjaan ini。Untuk itu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sebuah strategy yang tepat bagi para副官Namun apakah subarten ini mampu jika tidak dibantu baik secara财务maupun secara moril berupa motivasi untuk成员perperjuangkan hak-hak mereka menyuakan hak mereka pemerung kapkan sebaba ddasarya subalah kelompok masyarakat Yang termarginalkan Yang tidak mampu mengungkapkan apan mereka membutuhkan suara-suara Yang tegas Yang dududk di peremerintahan, Dan bagaimana dengan perhatian peremerintai这句话的意思是:“我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。”
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
The DAMPAK NEGATIF JEMBATAN MERAH PUTIH TERHADAP KOMUNITAS SUBALTERN PENDAYUNG PERAHU DI TELUK AMBON
Abstract This research is expected to produce a strategy for the subaltern Poka-Galala boat rower in order to obtain the right strategy in order to get out of poverty caused by the construction of the red and white bridge so that the subaltern's income decreases and even loses their livelihood which has been a source of income to support their families. In addition, the research is also expected to be seen by stakeholders in the Maluku province and the Ambon City government in order to get the right solution in restoring the livelihood system that exists in the subordinate class of Poka-Galala boat rowers who depend on this work for a living. For this reason, it is hoped that it can produce an appropriate strategy for the subalterns, but will these subalterns be able to if they are not assisted both financially and morally in the form of motivation to fight for their rights and how to voice their rights to the government because basically subalterns are marginalized community groups? who are not able to express what they want they need strong voices sitting in government, and what about the attention of the government it self, the policy they are asking for is a policy that is truly in favor of the subaltern, if allowed then the government should be able to reengineer This beautiful bay of Ambon is a tourist spot in sea waters so that it can restore subaltern income which is reduced or even completely lost due to the construction of the red and white bridge.   Abstrak Artikel ini membahas tentang kelompok subaltern pendayung perahu di desa Galala. Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan sebuah strategi bagi subaltern pendayung perahu Poka-Galala agar dapat memperoleh strategi yang tepat agar dapat keluar dari himpitan kemiskinan yang diakibatkan adanya pembangunan jembatan merah putih sehingga berkurangnya pendapatan  subaltern bahkan hilang mata pencaharian yang selama ini  merupakan  sumber penghasilan dalam menghidupi keluarga mereka. Selain  itu penelitian juga diharapkan dapat dilihat oleh  stakeholder  pada propinsi  Maluku maupun pemerintah Kota Ambon  agar mendapat solusi yang tepat dalam mengembalikan sistem mata pencaharian hidup yang ada pada kalangan subaltern  pendayung perahu Poka-Galala yang selama ini menggantungkan hidup pada pekerjaan ini. Untuk itu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sebuah strategi yang tepat bagi para subaltern, namun apakah subaltern ini mampu jika tidak dibantu baik secara finansial maupun secara moril berupa motivasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka serta bagaimana menyuarakan hak mereka pada pemerintah sebab pada dasarnya subaltern adalah kelompok masyarakat yang termarginalkan yang tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan mereka membutuhkan suara-suara yang tegas yang dududk di pemerintahan, dan bagaimana dengan perhatian pemerintah itu sendiri, kebijakan yang mereka butuhkan adalah kebijakan yang benar-benar berpihak pada subaltern, jika diperbolehkan maka pemerintah seyogyanya dapat merekayasa kembali teluk Ambon nan indah ini sebagai tempat wisata berbasis perairan laut sehingga dapat mengembalikan kembali pendapatan subaltern yang berkurang bahkan hilang sama sekali akibat adanya pembangunan jembatan merah putih. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信