家庭交流:他在我们今天的电影中所做的代表

IF 0.1 3区 历史学 0 MEDIEVAL & RENAISSANCE STUDIES
Naufan Haidar Faza, Dewi K. Soedarsono
{"title":"家庭交流:他在我们今天的电影中所做的代表","authors":"Naufan Haidar Faza, Dewi K. Soedarsono","doi":"10.25299/medium.2022.vol10(1).9042","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu film yang dirilis pada tahun 2020 adalah film yang berjudul “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Film fiksi yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini bercerita mengenai keluarga yang terdapat rahasia dan trauma berat yang terkubur. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang ayah dan ibu bernama Narendra dan Ajeng memiliki tiga anak bernama Angkasa, Aurora, dan Awan. Komunikasi keluarga adalah salah satu cara agar terjadinya proses komunikasi antar keluarga. Maka dari itu, pembahasan mengenai komunikasi keluarga dalam film ini sangat penting karena fokus utama dalam film tersebut adalah keluarga dalam film ini sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis dengan menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske, di mana peneliti memilih lima scene untuk diteliti berdasarkan tiga level semiotika John Fiske, yakni level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi keluarga di film ini cukup bermasalah. Dari ketiga level tersebut, dapat terlihat bahwa pola komunikasi keluarga seperti ini adalah salah satu alasan mengapa konflik-konflik dalam film tersebut dapat terjadi. Dengan Ayah bersifat otoriter dan sangat berkendali, konflik-konflik dalam keluarga terlihat, terutama konflik-konflik yang berhubungan dengan anak-anaknya. Hal ini menandakan bahwa komunikasi keluarga yang dilakukan oleh keluarga ini tidak dijalankan dengan baik.","PeriodicalId":43316,"journal":{"name":"MEDIUM AEVUM","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"KOMUNIKASI KELUARGA: REPRESENTASINYA DALAM FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI\",\"authors\":\"Naufan Haidar Faza, Dewi K. Soedarsono\",\"doi\":\"10.25299/medium.2022.vol10(1).9042\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu film yang dirilis pada tahun 2020 adalah film yang berjudul “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Film fiksi yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini bercerita mengenai keluarga yang terdapat rahasia dan trauma berat yang terkubur. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang ayah dan ibu bernama Narendra dan Ajeng memiliki tiga anak bernama Angkasa, Aurora, dan Awan. Komunikasi keluarga adalah salah satu cara agar terjadinya proses komunikasi antar keluarga. Maka dari itu, pembahasan mengenai komunikasi keluarga dalam film ini sangat penting karena fokus utama dalam film tersebut adalah keluarga dalam film ini sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis dengan menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske, di mana peneliti memilih lima scene untuk diteliti berdasarkan tiga level semiotika John Fiske, yakni level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi keluarga di film ini cukup bermasalah. Dari ketiga level tersebut, dapat terlihat bahwa pola komunikasi keluarga seperti ini adalah salah satu alasan mengapa konflik-konflik dalam film tersebut dapat terjadi. Dengan Ayah bersifat otoriter dan sangat berkendali, konflik-konflik dalam keluarga terlihat, terutama konflik-konflik yang berhubungan dengan anak-anaknya. Hal ini menandakan bahwa komunikasi keluarga yang dilakukan oleh keluarga ini tidak dijalankan dengan baik.\",\"PeriodicalId\":43316,\"journal\":{\"name\":\"MEDIUM AEVUM\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2022-04-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MEDIUM AEVUM\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25299/medium.2022.vol10(1).9042\",\"RegionNum\":3,\"RegionCategory\":\"历史学\",\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"0\",\"JCRName\":\"MEDIEVAL & RENAISSANCE STUDIES\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MEDIUM AEVUM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25299/medium.2022.vol10(1).9042","RegionNum":3,"RegionCategory":"历史学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"MEDIEVAL & RENAISSANCE STUDIES","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

其中一部在2020年上映的电影是一部叫《我们今天的故事》的电影。这部由Dwimas Sasongko执导的电影讲述了一个家庭的秘密和严重的创伤被埋葬。这个家庭由一对名叫纳伦德拉和阿震的父母组成,他们有三个孩子,名叫天空、极光和云朵。家庭交流是家庭交流过程的一部分。因此,电影中关于家庭交流的讨论是至关重要的,因为电影的主要焦点是电影本身的家庭。该研究采用了一种基于批判性范例的定性方法,研究人员选择了五个场景,以约翰·菲斯克的半声学分析为基础。这项研究的结果表明,电影中的家庭交流是有问题的。从这三个层次来看,似乎这种家庭交流模式是电影中冲突发生的原因之一。在专制和高度控制的情况下,家庭中的冲突是显而易见的,尤其是与孩子之间的冲突。这表明这个家庭进行的家庭交流没有得到很好的管理。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KOMUNIKASI KELUARGA: REPRESENTASINYA DALAM FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI
Salah satu film yang dirilis pada tahun 2020 adalah film yang berjudul “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Film fiksi yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini bercerita mengenai keluarga yang terdapat rahasia dan trauma berat yang terkubur. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang ayah dan ibu bernama Narendra dan Ajeng memiliki tiga anak bernama Angkasa, Aurora, dan Awan. Komunikasi keluarga adalah salah satu cara agar terjadinya proses komunikasi antar keluarga. Maka dari itu, pembahasan mengenai komunikasi keluarga dalam film ini sangat penting karena fokus utama dalam film tersebut adalah keluarga dalam film ini sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis dengan menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske, di mana peneliti memilih lima scene untuk diteliti berdasarkan tiga level semiotika John Fiske, yakni level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi keluarga di film ini cukup bermasalah. Dari ketiga level tersebut, dapat terlihat bahwa pola komunikasi keluarga seperti ini adalah salah satu alasan mengapa konflik-konflik dalam film tersebut dapat terjadi. Dengan Ayah bersifat otoriter dan sangat berkendali, konflik-konflik dalam keluarga terlihat, terutama konflik-konflik yang berhubungan dengan anak-anaknya. Hal ini menandakan bahwa komunikasi keluarga yang dilakukan oleh keluarga ini tidak dijalankan dengan baik.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
MEDIUM AEVUM
MEDIUM AEVUM MEDIEVAL & RENAISSANCE STUDIES-
自引率
0.00%
发文量
0
期刊介绍: The Society of the Study of Medieval Languages and Literature are the owners and publishers of Medium Ævum. The journal, which first appeared in 1932, is one of the leading international academic periodicals in medieval studies. It is published twice yearly and its present editors are Professors Nigel F. Palmer, Sylvia Huot and Corinne Saunders.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信