{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2017","authors":"Ni Nyoman Widya Pradani, Yunia Ulandri","doi":"10.31764/MJ.V3I2.502","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan sekian banyak alat kontrasepsi yang beredar di masyarakat alat kontrasespsi yang paling populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan yang berisikan hormon progesterone atau hormon estrogen yang di suntikkan ke bokong atau otot panggul secara IM (Intra Muscular) setiap 3 bulan atau 1 bulan sekali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel 92 responden yang menggunkan alat kontrasepsi KB. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan uji statistic Chi Square (c2) pada taraf signifikan a 0,05. Hasil penelitian ini sebanyak 46 orang (50%) tingkat pendidikan rendah, sebanyak 75 orang (81,5%) memilih akseptor KB suntik, dan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik Pvalue = 0,001 c2tabel (13,291 > 5,991). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Suntik di Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan Tahun 2017. Saran bagi Puskesmas Gunung Samarinda diharapkan dapat membuat program bimbingan, dan konseling dimana PUS diberikan penyuluhan terlebih dahulu dalam menetapkan pilihan alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan keadaan dirinya. Dan bagi responden agar mampu meningkatkan informasi dan wawasan tentang alat kontrasepsi dengan cara bertanya pada tenaga kesehatan, membaca buku dan sebagainya sehingga ibu mengetahui apa saja alat kontrasepsi.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Midwifery Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31764/MJ.V3I2.502","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2017
Berdasarkan sekian banyak alat kontrasepsi yang beredar di masyarakat alat kontrasespsi yang paling populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan yang berisikan hormon progesterone atau hormon estrogen yang di suntikkan ke bokong atau otot panggul secara IM (Intra Muscular) setiap 3 bulan atau 1 bulan sekali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel 92 responden yang menggunkan alat kontrasepsi KB. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan uji statistic Chi Square (c2) pada taraf signifikan a 0,05. Hasil penelitian ini sebanyak 46 orang (50%) tingkat pendidikan rendah, sebanyak 75 orang (81,5%) memilih akseptor KB suntik, dan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik Pvalue = 0,001 c2tabel (13,291 > 5,991). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Suntik di Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan Tahun 2017. Saran bagi Puskesmas Gunung Samarinda diharapkan dapat membuat program bimbingan, dan konseling dimana PUS diberikan penyuluhan terlebih dahulu dalam menetapkan pilihan alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan keadaan dirinya. Dan bagi responden agar mampu meningkatkan informasi dan wawasan tentang alat kontrasepsi dengan cara bertanya pada tenaga kesehatan, membaca buku dan sebagainya sehingga ibu mengetahui apa saja alat kontrasepsi.