Riyan Januadikara, Ahmad Faiz Muntazori, Puri Kurniasih
{"title":"Perancangan Film Dokumenter Tari Lengger Lanang Banyumas","authors":"Riyan Januadikara, Ahmad Faiz Muntazori, Puri Kurniasih","doi":"10.30998/cipta.v1i2.1630","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter berjudul “Tari Lengger Lanang”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, studi literatur dan wawancara. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti mendapatkan penjelasan universal mengenai sejarah dan perkembangan tari Lengger Lanang di Banyumas, serta pertunjukan tari Lengger Lanang diiringi alunan calung, sehingga peneliti dapat mencapai target pasar di berbagai kalangan usia. Penelitian ini menghasilkan film dokumenter tentang sejarah, perkembangan, serta sistem pertunjukan tari Lengger Lanang. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah pemahaman akan sejarah Lengger dapat meluruskan stigma negatif yang menempel pada penari Lengger Lanang, bahwasanya laki-laki yang memiliki anugerah tubuh yang pandai menari tidak perlu mendapat stigma negatif.Aprilia, R. (2021). Eksistensi Lengger Lanang Langgeng Sari Banyumas. Imaji: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 19(1).Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter: dari Ide sampai Produksi. FFTV-IKJ.Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti.Gunawan, I. (2022). Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Bumi Aksara.Hartanto, S. I. (2019). Perspektif Gender pada Lengger Lanang Banyumas. Pantun, 1, 145–153.Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(1), 90–100.Jati, R. P. (2021). Film Dokumenter sebagai Metode Alternatif Penelitian Komunikasi. Avant Garde, 9(2), 141–155.Kusumastuti, E. (2009). Ekspresi Estetis dan Makna Simbolis Kesenian Laesan. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 9(1).Lawrence, E., & Kurniawan, D. (2014). Perancangan Film Dokumenter Seni Pertunjukan Topeng Malang. Jurnal DKV Adiwarna, 1(4).Lengger Banyumas, S. P. T. (n.d.). Lengger Banyumas sebagai Seni Pertunjukan Tradisi: Perekat Sosial Masyarakat dan Pemertahanan Ekologi Lingkungan.Nugrahani, F. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1), 3–4.Nugroho, S. (2019). Teknik Dasar Videografi.Pratiwi, E. (2018). Dinamika Kesenian lengger Banyumas pada Tahun 1965-1998. Risalah, 5(4).Priyadi, S. (2003). Beberapa Karakter Orang Banyumas. Bahasa Dan Seni, 31(1), 14–35.Priyanto, W. P. (2010). Representasi Indhang dalam Kesenian Lengger di Banyumas. Imaji, 8(1).Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya.Raharjo, T. A., Rahardjo, T., & Widagdo, M. B. (2022). Negosiasi Identitas Penari Cross Gender pada Lengger Lanang. Interaksi Online, 10(3), 68–83.Septianingsih, E. (2012). Eksploitasi Ekonomi dan Seksual Para Penari Lengger. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(2).Suraji, R. (2010). Religiusitas Tari Lengger Desa Gerduren Kecamatan Purwojati Banyumas. Media Aplikom, 1(2), 123–139.Utami, C. D. (2010). Film Dokumenter sebagai Media Pelestari Tradisi. Acintya, 2(1).Wati, M. S., & Jati, R. P. (2021). Visualisasi pada Dokumenter “Lengger.” Pantarei, 5(2). ","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Alam Cipta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i2.1630","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这项研究的目的是设计一部名为《兰格舞》的纪录片。本研究采用的方法是一种定性方法,采用观察、文献研究和访谈等数据收集技术。根据收集到的数据,研究人员对板马舞的历史和发展有一个普遍的解释,以及随着龙鼓舞的发展,研究人员可以达到不同年龄段的市场目标。这项研究产生了一部关于Lengger舞蹈舞历史、发展和制度的纪录片。这项研究得出的结论是,了解Lengger的历史可以澄清针对Lengger舞者的负面耻辱,因此拥有这种天赋的男性不需要带有负面耻辱。四月,R。(2021)幸福的永恒本质。Imaji:艺术与艺术教育杂志,19(1)。Ayawaila, g.r.(2008)。纪录片:从想法到生产。FFTV-IKJ。埃芬迪,o.u。科学、理论和沟通哲学。阿迪雅孝顺的形象。Gunawan, I. (2022)定性研究方法:理论与实践。地球文字。哈坦托,s.i.(2019)。Lengger lanyumas的性别视角。诗,1,145—153。Irianto,早上好(2017)。传统艺术是探索通信技术的文化战略工具。Nusa:语言学和文学杂志,12(1),90——100。柚木,r.p.(2021)。纪录片是另一种交流研究方法。先锋,9(2),141—155。Kusumastuti, E. (2009)Laesan艺术的美学表达和象征意义。和声:艺术研究与教育杂志,9(1)。Lawrence E.和Kurniawan, D. (2014)不幸的面具设计。DKV adicolor期刊,1(4)。Lengger Banyumas, s.p.t. (n.d.)。Lengger Banyumas作为传统的表演艺术:社会粘合剂和生态保护。Nugrahani, F. (2014)定性研究方法。索罗:书轮,1(1),3——4。Nugroho, S.(2019)。基本的摄像技术。Pratiwi, E.(2018)。1965年至1998年,lengger Banyumas的表演动力。传单,5(4)。普里亚迪,S。一些板状人物。语言和艺术,31(1),14——35。普里扬托,w.p.(2010)。Banyumas Lengger艺术的Indhang表现。观测,8(1)。Raco, J.(2018)。定性研究方法:其类型、特性和卓越。Raharjo, t.a., Rahardjo, T, Widagdo, m.b.(2022)。关于Lengger的跨性别认同的谈判。在线互动,10(3),68—83。septyingsih, E。(2012)经济剥削和性脱衣舞娘。社区:印尼社会及文化国际杂志,4(2)。苏拉吉,R。(2010)Gerduren村普乌提邦吉马。应用媒体,1(2),123—139。Utami, c.d.。纪录片作为传统保存媒介。Acintya, 2(1)。Wati, M. S.,和Jati, R. P.(2021)。关于“Lengger”纪录片的可视化。Pantarei, 5(2)。
Perancangan Film Dokumenter Tari Lengger Lanang Banyumas
Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter berjudul “Tari Lengger Lanang”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, studi literatur dan wawancara. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti mendapatkan penjelasan universal mengenai sejarah dan perkembangan tari Lengger Lanang di Banyumas, serta pertunjukan tari Lengger Lanang diiringi alunan calung, sehingga peneliti dapat mencapai target pasar di berbagai kalangan usia. Penelitian ini menghasilkan film dokumenter tentang sejarah, perkembangan, serta sistem pertunjukan tari Lengger Lanang. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah pemahaman akan sejarah Lengger dapat meluruskan stigma negatif yang menempel pada penari Lengger Lanang, bahwasanya laki-laki yang memiliki anugerah tubuh yang pandai menari tidak perlu mendapat stigma negatif.Aprilia, R. (2021). Eksistensi Lengger Lanang Langgeng Sari Banyumas. Imaji: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 19(1).Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter: dari Ide sampai Produksi. FFTV-IKJ.Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti.Gunawan, I. (2022). Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Bumi Aksara.Hartanto, S. I. (2019). Perspektif Gender pada Lengger Lanang Banyumas. Pantun, 1, 145–153.Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(1), 90–100.Jati, R. P. (2021). Film Dokumenter sebagai Metode Alternatif Penelitian Komunikasi. Avant Garde, 9(2), 141–155.Kusumastuti, E. (2009). Ekspresi Estetis dan Makna Simbolis Kesenian Laesan. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 9(1).Lawrence, E., & Kurniawan, D. (2014). Perancangan Film Dokumenter Seni Pertunjukan Topeng Malang. Jurnal DKV Adiwarna, 1(4).Lengger Banyumas, S. P. T. (n.d.). Lengger Banyumas sebagai Seni Pertunjukan Tradisi: Perekat Sosial Masyarakat dan Pemertahanan Ekologi Lingkungan.Nugrahani, F. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1), 3–4.Nugroho, S. (2019). Teknik Dasar Videografi.Pratiwi, E. (2018). Dinamika Kesenian lengger Banyumas pada Tahun 1965-1998. Risalah, 5(4).Priyadi, S. (2003). Beberapa Karakter Orang Banyumas. Bahasa Dan Seni, 31(1), 14–35.Priyanto, W. P. (2010). Representasi Indhang dalam Kesenian Lengger di Banyumas. Imaji, 8(1).Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya.Raharjo, T. A., Rahardjo, T., & Widagdo, M. B. (2022). Negosiasi Identitas Penari Cross Gender pada Lengger Lanang. Interaksi Online, 10(3), 68–83.Septianingsih, E. (2012). Eksploitasi Ekonomi dan Seksual Para Penari Lengger. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(2).Suraji, R. (2010). Religiusitas Tari Lengger Desa Gerduren Kecamatan Purwojati Banyumas. Media Aplikom, 1(2), 123–139.Utami, C. D. (2010). Film Dokumenter sebagai Media Pelestari Tradisi. Acintya, 2(1).Wati, M. S., & Jati, R. P. (2021). Visualisasi pada Dokumenter “Lengger.” Pantarei, 5(2).