{"title":"食品TABOO与服用药片的关系是补充血液和产妇贫血","authors":"Rifatul Imaliyah, Lirista Dyah Ayu Oktafiani, Farida Wahyu Ningtyias","doi":"10.14710/jnc.v12i3.36973","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Factors that cause anemia in pregnancy include food taboos and adherence to taking iron tablets. The application of food taboos affects the diversity of food consumption so that it has an impact on meeting the need for iron. The Iron supplement program is a government effort to reduce the incidence of anemia in pregnancy.Objectives: This study aims to analyze the relationship between food taboos and compliance with consuming iron supplement tablets with the incidence of anemia in pregnant women.Methods: This type of research was survey research with a cross-sectional approach. A sample of 35 people from 37 pregnant women was selected using simple random sampling. Samples were randomly selected using software on a mobile phone. This research was conducted on September 5-23, 2022. In this study, food taboos and adherence to consuming iron supplement tablets were the independent variables, and the dependent variable was anemia in pregnant women. In this study, primary data included: general characteristics of the respondents (age, working status, education, distance between pregnancies, family income), food taboos and adherence to consuming iron supplement tablets. Primary data was collected by filling out a questionnaire and secondary data related to Hb in the second trimester of pregnant women was obtained from the MCH handbook. Bivariate analysis using chi square.Results: The results showed that 40.0% of the respondents who applied food taboos had anemia and 25.7% of them experienced anemia. Based on the results of the chi-square test, a p-value of 0.001 was obtained, which means that there is a relationship between food taboos and the incidence of anemia in pregnant women. 28.6% of respondents get anemia from 45.7% of respondents who were non-compliant in consuming iron-supplement tablets and the results of the chi-square test between adherence to consuming iron-supplement tablets and the incidence of anemia in pregnant women obtained a p-value of 0.001, which means there is a relationship between both;Conclusions: There is a relationship between food taboos and compliance with consuming iron supplement tablets with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Sukowono Public Health Center, Jember Regency.Keyword: Anemia; Food taboos; The adherenceABSTRAKLatar Belakang: Faktor penyebab anemia kehamilan diantaranya adalah food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah. Penerapan food taboo mempengaruhi keberagaman konsumsi pangan sehingga berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan zat besi. Program pemberian tablet tambah darah merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Metode: Jenis penelitian ini yakni penelitian survei dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 35 orang dari 37 ibu hamil yang dipilih menggunakan simple random sampling. Sampel dipilih secara acak dengan menggunakan perangkat lunak pada handphone. Penelitian ini dilaksanakan pada 5-23 September 2022. Dalam penelitian ini, food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah merupakan variabel bebas (independen), serta variabel terikatnya adalah anemia pada ibu hamil. Pada penelitian ini data primer meliputi karakteristik umum responden (usia, status bekerja, pendidikan, jarak kehamilan, pendapatan keluarga), food taboo dan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan data sekunder terkait hb ibu hamil trimester II diperoleh dari buku KIA. Analisis bivariate menggunakan chi square.Hasil: Hasil penelitian dinunjukkan dari 40% responden yang menerapkan food taboo sebesar 25,7% responden mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji chi-square memperoleh p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan antara food taboo dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sebesar 28,6% responden mengalami anemia dari 45,7% responden yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dan hasil uji chi square antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil hamil mendapatkan p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan diantara keduanya.Simpulan: Terdapat hubungan antara food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember.Kata Kunci : Anemia, Food taboo, Kepatuhan","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN ANTARA FOOD TABOO DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL\",\"authors\":\"Rifatul Imaliyah, Lirista Dyah Ayu Oktafiani, Farida Wahyu Ningtyias\",\"doi\":\"10.14710/jnc.v12i3.36973\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTBackground: Factors that cause anemia in pregnancy include food taboos and adherence to taking iron tablets. The application of food taboos affects the diversity of food consumption so that it has an impact on meeting the need for iron. The Iron supplement program is a government effort to reduce the incidence of anemia in pregnancy.Objectives: This study aims to analyze the relationship between food taboos and compliance with consuming iron supplement tablets with the incidence of anemia in pregnant women.Methods: This type of research was survey research with a cross-sectional approach. A sample of 35 people from 37 pregnant women was selected using simple random sampling. Samples were randomly selected using software on a mobile phone. This research was conducted on September 5-23, 2022. In this study, food taboos and adherence to consuming iron supplement tablets were the independent variables, and the dependent variable was anemia in pregnant women. In this study, primary data included: general characteristics of the respondents (age, working status, education, distance between pregnancies, family income), food taboos and adherence to consuming iron supplement tablets. Primary data was collected by filling out a questionnaire and secondary data related to Hb in the second trimester of pregnant women was obtained from the MCH handbook. Bivariate analysis using chi square.Results: The results showed that 40.0% of the respondents who applied food taboos had anemia and 25.7% of them experienced anemia. Based on the results of the chi-square test, a p-value of 0.001 was obtained, which means that there is a relationship between food taboos and the incidence of anemia in pregnant women. 28.6% of respondents get anemia from 45.7% of respondents who were non-compliant in consuming iron-supplement tablets and the results of the chi-square test between adherence to consuming iron-supplement tablets and the incidence of anemia in pregnant women obtained a p-value of 0.001, which means there is a relationship between both;Conclusions: There is a relationship between food taboos and compliance with consuming iron supplement tablets with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Sukowono Public Health Center, Jember Regency.Keyword: Anemia; Food taboos; The adherenceABSTRAKLatar Belakang: Faktor penyebab anemia kehamilan diantaranya adalah food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah. Penerapan food taboo mempengaruhi keberagaman konsumsi pangan sehingga berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan zat besi. Program pemberian tablet tambah darah merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Metode: Jenis penelitian ini yakni penelitian survei dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 35 orang dari 37 ibu hamil yang dipilih menggunakan simple random sampling. Sampel dipilih secara acak dengan menggunakan perangkat lunak pada handphone. Penelitian ini dilaksanakan pada 5-23 September 2022. Dalam penelitian ini, food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah merupakan variabel bebas (independen), serta variabel terikatnya adalah anemia pada ibu hamil. Pada penelitian ini data primer meliputi karakteristik umum responden (usia, status bekerja, pendidikan, jarak kehamilan, pendapatan keluarga), food taboo dan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan data sekunder terkait hb ibu hamil trimester II diperoleh dari buku KIA. Analisis bivariate menggunakan chi square.Hasil: Hasil penelitian dinunjukkan dari 40% responden yang menerapkan food taboo sebesar 25,7% responden mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji chi-square memperoleh p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan antara food taboo dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sebesar 28,6% responden mengalami anemia dari 45,7% responden yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dan hasil uji chi square antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil hamil mendapatkan p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan diantara keduanya.Simpulan: Terdapat hubungan antara food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember.Kata Kunci : Anemia, Food taboo, Kepatuhan\",\"PeriodicalId\":16594,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Nutrition College\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Nutrition College\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i3.36973\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i3.36973","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要背景:饮食禁忌和坚持服用铁片是导致妊娠期贫血的因素。食物禁忌的应用影响了食物消费的多样性,从而对满足铁的需求产生影响。铁补充计划是政府为减少怀孕期间贫血发生率所做的努力。目的:分析孕妇饮食禁忌及铁补充剂服用依从性与贫血发生率的关系。方法:采用横断面调查法进行调查研究。采用简单随机抽样的方法,从37名孕妇中选取35人作为样本。使用手机上的软件随机选择样本。这项研究于2022年9月5日至23日进行。在本研究中,食物禁忌和服用补铁片的依从性为自变量,因变量为孕妇贫血。本研究的主要数据包括:调查对象的一般特征(年龄、工作状况、教育程度、怀孕间隔、家庭收入)、饮食禁忌、补铁片服用情况。主要资料通过填写调查问卷收集,与妊娠中期Hb相关的次要资料来自MCH手册。使用卡方进行双变量分析。结果:应用食物禁忌者中有贫血者占40.0%,出现贫血者占25.7%。根据卡方检验的结果,p值为0.001,说明食物禁忌与孕妇贫血的发生率存在一定的关系。28.6%的应答者出现贫血,45.7%的应答者不遵医嘱服用补铁片,坚持服用补铁片与孕妇贫血发生率的卡方检验的结果p值为0.001,说明两者之间存在关系;摄政年11月Sukowono公共卫生中心工作区域孕妇贫血发生率与食物禁忌和服用补铁片依从性之间存在关系。关键字:贫血;食物禁忌;【摘要】latar Belakang: Faktor penyebab贫血kehamilan diantaranya adalah食物禁忌dan kepatuhan mengkonsumsi片tambah darah。日本饮食禁忌mempengaruhi keberagaman konsumsi pangan sehinga berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan zat besi。项目:羊水片tambah darah merupakan upaya permerintah untuk menurunkan kejadian贫血。土鹃:Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan antara食物禁忌dan kepatuhan mengkonsumsi片tambah darah dengan kejadian贫血pada ibu hamil。Metode: Jenis penelitian ini yakni penelitian survei dengan pendekatan横断面。样本35只,橙37只,哈密阳,迪皮利,孟古纳坎,简单随机抽样。样本dipilih secara akakdengan menggunakan perangkat lunak pad手机。Penelitian ini dilaksanakan pad2022年9月5日至23日。饮食禁忌dan kepatuhan mengkonsumsi片tambah darah merupakan可变bebas(独立),serta可变terikatnya adalah贫血pada ibu hamil。Pada penelitian ini数据primer meliputi karakteristik umum responden (usia, status bekerja, pendidikan, jarak kehamilan, pendapatan keluarga),食物禁忌dan kepatuhan dalam mengkonsumsi片tambah darah。数据引物dikumpulkan melalui pengisian kusioner和数据搜索在terkait下,在hamil trimester II diperoleh dari buku KIA。双变量蒙古那坎卡方分析。哈西尔:哈西尔penelitian dinunjukkan dari 40%应答阳menerapkan食物禁忌sebesar 25,7%应答mengalami贫血。[中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文]食物禁忌[中文][中文]Sebesar 28日6% responden mengalami贫血达里语45岁,7% responden杨有些patuh dalam mengkonsumsi平板tambah darah丹hasil里头x平方分布安塔拉kepatuhan mengkonsumsi平板tambah darah dengan kejadian贫血篇伊布·hamil hamil mendapatkan假定值Sebesar 0001杨artinya terdapat hubungan diantara keduanya。猴:Terdapat hubungan antara食物禁忌dan kepatuhan mengkonsumsi片剂tambah darah dengan kejadian贫血pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember。卡塔昆慈:贫血,食物禁忌,克帕图汗
HUBUNGAN ANTARA FOOD TABOO DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
ABSTRACTBackground: Factors that cause anemia in pregnancy include food taboos and adherence to taking iron tablets. The application of food taboos affects the diversity of food consumption so that it has an impact on meeting the need for iron. The Iron supplement program is a government effort to reduce the incidence of anemia in pregnancy.Objectives: This study aims to analyze the relationship between food taboos and compliance with consuming iron supplement tablets with the incidence of anemia in pregnant women.Methods: This type of research was survey research with a cross-sectional approach. A sample of 35 people from 37 pregnant women was selected using simple random sampling. Samples were randomly selected using software on a mobile phone. This research was conducted on September 5-23, 2022. In this study, food taboos and adherence to consuming iron supplement tablets were the independent variables, and the dependent variable was anemia in pregnant women. In this study, primary data included: general characteristics of the respondents (age, working status, education, distance between pregnancies, family income), food taboos and adherence to consuming iron supplement tablets. Primary data was collected by filling out a questionnaire and secondary data related to Hb in the second trimester of pregnant women was obtained from the MCH handbook. Bivariate analysis using chi square.Results: The results showed that 40.0% of the respondents who applied food taboos had anemia and 25.7% of them experienced anemia. Based on the results of the chi-square test, a p-value of 0.001 was obtained, which means that there is a relationship between food taboos and the incidence of anemia in pregnant women. 28.6% of respondents get anemia from 45.7% of respondents who were non-compliant in consuming iron-supplement tablets and the results of the chi-square test between adherence to consuming iron-supplement tablets and the incidence of anemia in pregnant women obtained a p-value of 0.001, which means there is a relationship between both;Conclusions: There is a relationship between food taboos and compliance with consuming iron supplement tablets with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Sukowono Public Health Center, Jember Regency.Keyword: Anemia; Food taboos; The adherenceABSTRAKLatar Belakang: Faktor penyebab anemia kehamilan diantaranya adalah food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah. Penerapan food taboo mempengaruhi keberagaman konsumsi pangan sehingga berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan zat besi. Program pemberian tablet tambah darah merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Metode: Jenis penelitian ini yakni penelitian survei dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 35 orang dari 37 ibu hamil yang dipilih menggunakan simple random sampling. Sampel dipilih secara acak dengan menggunakan perangkat lunak pada handphone. Penelitian ini dilaksanakan pada 5-23 September 2022. Dalam penelitian ini, food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah merupakan variabel bebas (independen), serta variabel terikatnya adalah anemia pada ibu hamil. Pada penelitian ini data primer meliputi karakteristik umum responden (usia, status bekerja, pendidikan, jarak kehamilan, pendapatan keluarga), food taboo dan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan data sekunder terkait hb ibu hamil trimester II diperoleh dari buku KIA. Analisis bivariate menggunakan chi square.Hasil: Hasil penelitian dinunjukkan dari 40% responden yang menerapkan food taboo sebesar 25,7% responden mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji chi-square memperoleh p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan antara food taboo dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sebesar 28,6% responden mengalami anemia dari 45,7% responden yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dan hasil uji chi square antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil hamil mendapatkan p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan diantara keduanya.Simpulan: Terdapat hubungan antara food taboo dan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember.Kata Kunci : Anemia, Food taboo, Kepatuhan