Nurriyatul Lailiyah, Ana Khairunnisaa, Elizabeth Dewi Ekaristiningrum
{"title":"Merawat ingatan peristiwa genosida dan dominasi VOC di Banda tahun 1621 (dalam perspektif sosial-ekonomi)","authors":"Nurriyatul Lailiyah, Ana Khairunnisaa, Elizabeth Dewi Ekaristiningrum","doi":"10.17977/um081v1i42021p506-514","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article discusses the Genocide and VOC domination in Banda in 1621 by examining it from a socio-economic perspective. Nutmeg, the main commodity of the Banda Islands in Central Maluku, has become a commodity that is quite sought after by Europeans from the 15th to 19th centuries. The high price and the fall of Constantinople resulted in the exploration of shipping to find sources of spices started by the Europeans which came to be known as the Spice Route and making Banda the axis of the global economy. With such a strong appeal, the VOC ordered Admiral Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) to control the clove and nutmeg commodity areas for the VOC either by negotiation or by force. This study aims to obtain an overview of the socio-economic conditions under the domination of the VOC in the Genocide incident in Banda. With this aim, in writing this article using the method of literature review through searching related historical sources. The results of this study obtained information that the socio-economic people of Banda experienced oppression, trade monopoly, prohibited the Banda people from carrying out a free trade system and the Banda people lived in disrespect of the VOC for their rights.Artikel ini membahas tentang peristiwa Genosida dan dominasi VOC di Banda tahun 1621 dengan mengkajinya berdasarkan perspektif sosial-ekonomi. Pala, komoditas utama Kepulauan Banda di Maluku Tengah ini menjadi komoditas yang cukup dicari oleh Bangsa Eropa sejak abad ke-15 sampai 19. Harganya yang tinggi dan jatuhnya Konstantinopel mengakibatkan eksplorasi pelayaran mencari sumber rempah dimulai oleh Bangsa Eropa yang kemudian dikenal sebagai pelayaran jalur rempah dan menjadikan Banda sebagai poros ekonomi global. Dengan daya tariknya yang begitu kuat VOC memerintahkan Laksamana Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) untuk menguasai wilayah komoditas cengkeh dan pala untuk VOC baik dengan cara perundingan maupun kekerasan. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang sosial ekonomi di bawah dominasi VOC dalam peristiwa Genosida di Banda. Dengan tujuan tersebut, dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kajian literatur melalui penelusuran sumber-sumber sejarah terkait. Hasil dari kajian ini memperoleh informasi bahwa sosial ekonomi rakyat Banda mengalami penindasan, monopoli perdagangan, melarang rakyat Banda melakukan sistem perdagangan bebas dan rakyat Banda hidup dalam ketidakhormatan VOC pada hak-hak mereka. ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v1i42021p506-514","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文从社会经济的角度探讨了1621年班达的种族灭绝和VOC统治。肉豆蔻是马鲁古中部班达群岛的主要商品,从15世纪到19世纪,肉豆蔻已成为欧洲人非常追捧的商品。高昂的价格和君士坦丁堡的陷落导致欧洲人开始探索寻找香料来源的航运,这被称为香料之路,并使班达成为全球经济的轴心。在如此强烈的呼吁下,VOC命令海军上将Jan Pieterszoon Coen(1587-1629)通过谈判或武力为VOC控制丁香和肉豆蔻的商品区域。本研究旨在概述在班达种族灭绝事件中VOC统治下的社会经济条件。为此,在撰写本文时采用文献综述的方法,通过查找相关史料。本研究的结果得到的信息是,班达的社会经济人民遭受压迫,贸易垄断,禁止班达人民实行自由贸易制度,班达人民生活在不尊重VOC的权利中。文章从社会经济学的角度分析了中国社会经济学的发展趋势和发展趋势。古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语,古语我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉。Dengan daya tariknya yang开始于kutu VOC成员tahkan Laksamana Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) untuk menguasai wilayah komoditas cengkeh dan pala untuk VOC baik Dengan cara perundingan和maupun kekerasan。卡吉尼·贝图胡安,untuk成员,gambaran, tentan,社会经济学家,巴瓦多米尼亚,VOC, dalam, peristiva, genissida, Banda。邓安土族语,敦煌文学,敦煌文学,敦煌文学,敦煌文学。Hasil dari kajian ini memperoleh informasi bahwa社会经济学rakyat Banda mengalami penindasan,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者,垄断者。
Merawat ingatan peristiwa genosida dan dominasi VOC di Banda tahun 1621 (dalam perspektif sosial-ekonomi)
This article discusses the Genocide and VOC domination in Banda in 1621 by examining it from a socio-economic perspective. Nutmeg, the main commodity of the Banda Islands in Central Maluku, has become a commodity that is quite sought after by Europeans from the 15th to 19th centuries. The high price and the fall of Constantinople resulted in the exploration of shipping to find sources of spices started by the Europeans which came to be known as the Spice Route and making Banda the axis of the global economy. With such a strong appeal, the VOC ordered Admiral Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) to control the clove and nutmeg commodity areas for the VOC either by negotiation or by force. This study aims to obtain an overview of the socio-economic conditions under the domination of the VOC in the Genocide incident in Banda. With this aim, in writing this article using the method of literature review through searching related historical sources. The results of this study obtained information that the socio-economic people of Banda experienced oppression, trade monopoly, prohibited the Banda people from carrying out a free trade system and the Banda people lived in disrespect of the VOC for their rights.Artikel ini membahas tentang peristiwa Genosida dan dominasi VOC di Banda tahun 1621 dengan mengkajinya berdasarkan perspektif sosial-ekonomi. Pala, komoditas utama Kepulauan Banda di Maluku Tengah ini menjadi komoditas yang cukup dicari oleh Bangsa Eropa sejak abad ke-15 sampai 19. Harganya yang tinggi dan jatuhnya Konstantinopel mengakibatkan eksplorasi pelayaran mencari sumber rempah dimulai oleh Bangsa Eropa yang kemudian dikenal sebagai pelayaran jalur rempah dan menjadikan Banda sebagai poros ekonomi global. Dengan daya tariknya yang begitu kuat VOC memerintahkan Laksamana Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) untuk menguasai wilayah komoditas cengkeh dan pala untuk VOC baik dengan cara perundingan maupun kekerasan. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang sosial ekonomi di bawah dominasi VOC dalam peristiwa Genosida di Banda. Dengan tujuan tersebut, dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kajian literatur melalui penelusuran sumber-sumber sejarah terkait. Hasil dari kajian ini memperoleh informasi bahwa sosial ekonomi rakyat Banda mengalami penindasan, monopoli perdagangan, melarang rakyat Banda melakukan sistem perdagangan bebas dan rakyat Banda hidup dalam ketidakhormatan VOC pada hak-hak mereka.