{"title":"Dialog Inklusif: Dari Kebenaran Subjektif Menuju Kebenaran Objektif (Tinjauan Semiotik-Hermeneutik Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 30-33)","authors":"Muhammad War’Í","doi":"10.47655/dialog.v42i1.318","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini akan mengurai tentang dialog inklusif dalam al-Quran. Kebutuhan untuk mengetahui hal tersebut sangat mendesak terutama dalam situasi sosial belakangan yang serba timpang. Penelitian terfokus pada analisis surat al-Baqarah ayat 30-33, dengan melihat aspek linguistik, isi dan interpretasinya. Melalui pendekatan Semiotik-Hermeneutik, dapat disimpulkan prinsip-prinsip komunikasi dialogis, yaitu: upaya memulai suatu dialog, adanya sikap terbuka dalam memahami lawan dialog, adanya kepercayaan (trust) antar pelaku dialog, rasionalisasi atas argumentasi yang diungkapkan, tidak simplikatif, saling menghargai pendapat, dan tentunya ada sikap kritis dalam menanggapi wacana yang digulirkan. Berbagai temuan tersebut pada prinsipnya merupakan komponen-komponen yang mesti ada dalam membangun dialog yang terbuka (inklusif). Hakikat dari melakukan dialog inklusif adalah menggeser paradigma dari kebenaran subjektif menuju kebenaran objektif. Proses komunikasi yang mengedepankan kebenaran objektif akan meminimalisir konflik argumentatif terutama dalam dunia maya (cyber space) seperti nyinyir, bulying dan debat kusir. Dialog inklusif adalah cara untuk melihat perbedaan bukan sebagai pemicu konflik tetapi alat untuk saling memahami dan mendorong untuk menuju kebenaran objektif.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"8 1","pages":"21-38"},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2020-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dialog-A Journal of Theology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47655/dialog.v42i1.318","RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
Dialog Inklusif: Dari Kebenaran Subjektif Menuju Kebenaran Objektif (Tinjauan Semiotik-Hermeneutik Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 30-33)
Tulisan ini akan mengurai tentang dialog inklusif dalam al-Quran. Kebutuhan untuk mengetahui hal tersebut sangat mendesak terutama dalam situasi sosial belakangan yang serba timpang. Penelitian terfokus pada analisis surat al-Baqarah ayat 30-33, dengan melihat aspek linguistik, isi dan interpretasinya. Melalui pendekatan Semiotik-Hermeneutik, dapat disimpulkan prinsip-prinsip komunikasi dialogis, yaitu: upaya memulai suatu dialog, adanya sikap terbuka dalam memahami lawan dialog, adanya kepercayaan (trust) antar pelaku dialog, rasionalisasi atas argumentasi yang diungkapkan, tidak simplikatif, saling menghargai pendapat, dan tentunya ada sikap kritis dalam menanggapi wacana yang digulirkan. Berbagai temuan tersebut pada prinsipnya merupakan komponen-komponen yang mesti ada dalam membangun dialog yang terbuka (inklusif). Hakikat dari melakukan dialog inklusif adalah menggeser paradigma dari kebenaran subjektif menuju kebenaran objektif. Proses komunikasi yang mengedepankan kebenaran objektif akan meminimalisir konflik argumentatif terutama dalam dunia maya (cyber space) seperti nyinyir, bulying dan debat kusir. Dialog inklusif adalah cara untuk melihat perbedaan bukan sebagai pemicu konflik tetapi alat untuk saling memahami dan mendorong untuk menuju kebenaran objektif.