{"title":"用颜色来代表《黄金》动画电影的殖民色彩","authors":"Crisansyah Achmadi, Rista Ihwanny","doi":"10.30998/cipta.v2i1.1974","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lost in Gold merupakan film animasi pendek yang mengangkat isu kekuasaan kolonial dalam konteks eksploitasi sumber daya, kelas sosial, dan juga perburuan liar. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana isu kekuasaan kolonial tersebut dapat diwujudkan melalui penggunaan warna. Teori warna digunakan untuk membantu melakukan pemilihan kombinasi warna yang tepat. Teori warna yang dipakai meliputi teori warna analogous, tetradic, monochromatic, dan juga pengaturan value. Selain teori warna, penulis juga menggunakan teori psikologi warna untuk menjelaskan makna dari setiap warna yang digunakan. Warna-warna yang digunakan untuk menerapkan isu kekuasaan kolonial tersebut adalah warna merah, kuning, biru, dan hijau. Warna merah digunakan untuk warna mantel yang digunakan oleh karakter utama. Warna kuning digunakan untuk warna rambut dan juga kancing sebagai aksen dari mantel yang dipakai oleh karakter utama. Warna biru digunakan sebagai warna pada langit, laut, dan latar belakang hutan dari kejauhan. Warna hijau digunakan untuk warna hutan beserta dengan pepohonan, dedaunan, dan semak-semak. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan pemilihan warna dan juga kombinasi warna yang sesuai, isu kekuasaan kolonial bisa diterapkan ke dalam film animasi Lost in Gold.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penggunaan Warna sebagai Representasi Kekuasaan Kolonial dalam Perancangan Film Animasi Lost In Gold\",\"authors\":\"Crisansyah Achmadi, Rista Ihwanny\",\"doi\":\"10.30998/cipta.v2i1.1974\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Lost in Gold merupakan film animasi pendek yang mengangkat isu kekuasaan kolonial dalam konteks eksploitasi sumber daya, kelas sosial, dan juga perburuan liar. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana isu kekuasaan kolonial tersebut dapat diwujudkan melalui penggunaan warna. Teori warna digunakan untuk membantu melakukan pemilihan kombinasi warna yang tepat. Teori warna yang dipakai meliputi teori warna analogous, tetradic, monochromatic, dan juga pengaturan value. Selain teori warna, penulis juga menggunakan teori psikologi warna untuk menjelaskan makna dari setiap warna yang digunakan. Warna-warna yang digunakan untuk menerapkan isu kekuasaan kolonial tersebut adalah warna merah, kuning, biru, dan hijau. Warna merah digunakan untuk warna mantel yang digunakan oleh karakter utama. Warna kuning digunakan untuk warna rambut dan juga kancing sebagai aksen dari mantel yang dipakai oleh karakter utama. Warna biru digunakan sebagai warna pada langit, laut, dan latar belakang hutan dari kejauhan. Warna hijau digunakan untuk warna hutan beserta dengan pepohonan, dedaunan, dan semak-semak. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan pemilihan warna dan juga kombinasi warna yang sesuai, isu kekuasaan kolonial bisa diterapkan ke dalam film animasi Lost in Gold.\",\"PeriodicalId\":37227,\"journal\":{\"name\":\"Alam Cipta\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Alam Cipta\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30998/cipta.v2i1.1974\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"Social Sciences\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Alam Cipta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30998/cipta.v2i1.1974","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
Penggunaan Warna sebagai Representasi Kekuasaan Kolonial dalam Perancangan Film Animasi Lost In Gold
Lost in Gold merupakan film animasi pendek yang mengangkat isu kekuasaan kolonial dalam konteks eksploitasi sumber daya, kelas sosial, dan juga perburuan liar. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana isu kekuasaan kolonial tersebut dapat diwujudkan melalui penggunaan warna. Teori warna digunakan untuk membantu melakukan pemilihan kombinasi warna yang tepat. Teori warna yang dipakai meliputi teori warna analogous, tetradic, monochromatic, dan juga pengaturan value. Selain teori warna, penulis juga menggunakan teori psikologi warna untuk menjelaskan makna dari setiap warna yang digunakan. Warna-warna yang digunakan untuk menerapkan isu kekuasaan kolonial tersebut adalah warna merah, kuning, biru, dan hijau. Warna merah digunakan untuk warna mantel yang digunakan oleh karakter utama. Warna kuning digunakan untuk warna rambut dan juga kancing sebagai aksen dari mantel yang dipakai oleh karakter utama. Warna biru digunakan sebagai warna pada langit, laut, dan latar belakang hutan dari kejauhan. Warna hijau digunakan untuk warna hutan beserta dengan pepohonan, dedaunan, dan semak-semak. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan pemilihan warna dan juga kombinasi warna yang sesuai, isu kekuasaan kolonial bisa diterapkan ke dalam film animasi Lost in Gold.