{"title":"基于互联网协议的相互关系模型评价的模糊预览关系的应用程序","authors":"Ridwan Pandiya, Ade Wahyudin","doi":"10.17933/BPOSTEL.2021.%X","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Transparansi pelayanan telekomunikasi merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999. Pentarifan interkoneksi bukan lagi hanya terpaku pada layanan voice dan sms saja, karena karakteristik pengguna layanan saat ini bergerak ke arah layanan data. Model pentarifan yang saat ini digunakan dalam menentukan tarif interkoneksi pada dasarnya diperuntukkan bagi layanan voice dan sms, sehingga model tersebut belum tentu sesuai jika diaplikasikan pada layanan berbasis Internet Protokol (IP). Penelitian ini merupakan evaluasi dari model-model yang tersedia dalam menentukan model yang paling efektif untuk digunakan dalam layanan berbasis IP. Penelitian ini menerapkan metode Consistent Fuzzy Preference Relations (CFPR) untuk menentukan alternatif terbaik dari model pentarifan interkoneksi berbasis IP. Metode CFPR, yang merupakan modifikasi dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP), menjamin konsistensi matriks perbandingan berbagai kriteria ketika menggunakan AHP. Sehingga alternatif model pentarifan interkoneksi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan pihak regulator tanpa meragukan konsitensi dari perbandingan kriteria-kriterianya. Berhadasarkan pengolahan data, model Pentarifan Interkoneksi Berbasis Internet Protokol yang paling disarankan adalah Bottom up -Long Run Average Incremental Cost (BU-LRAIC). Hal ini dikarenakan model tersebut memenuhi kriteria sangat baik dan fair secara teknikal, ekonomi maupun dampak social yang dihasilkan.","PeriodicalId":30954,"journal":{"name":"Buletin Pos dan Telekomunikasi Media Komunikasi Ilmiah","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Aplikasi Metode Consistent Fuzzy Preference Relations Dalam Evaluasi Model Pentarifan Interkoneksi Berbasis Internet Protokol\",\"authors\":\"Ridwan Pandiya, Ade Wahyudin\",\"doi\":\"10.17933/BPOSTEL.2021.%X\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Transparansi pelayanan telekomunikasi merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999. Pentarifan interkoneksi bukan lagi hanya terpaku pada layanan voice dan sms saja, karena karakteristik pengguna layanan saat ini bergerak ke arah layanan data. Model pentarifan yang saat ini digunakan dalam menentukan tarif interkoneksi pada dasarnya diperuntukkan bagi layanan voice dan sms, sehingga model tersebut belum tentu sesuai jika diaplikasikan pada layanan berbasis Internet Protokol (IP). Penelitian ini merupakan evaluasi dari model-model yang tersedia dalam menentukan model yang paling efektif untuk digunakan dalam layanan berbasis IP. Penelitian ini menerapkan metode Consistent Fuzzy Preference Relations (CFPR) untuk menentukan alternatif terbaik dari model pentarifan interkoneksi berbasis IP. Metode CFPR, yang merupakan modifikasi dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP), menjamin konsistensi matriks perbandingan berbagai kriteria ketika menggunakan AHP. Sehingga alternatif model pentarifan interkoneksi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan pihak regulator tanpa meragukan konsitensi dari perbandingan kriteria-kriterianya. Berhadasarkan pengolahan data, model Pentarifan Interkoneksi Berbasis Internet Protokol yang paling disarankan adalah Bottom up -Long Run Average Incremental Cost (BU-LRAIC). Hal ini dikarenakan model tersebut memenuhi kriteria sangat baik dan fair secara teknikal, ekonomi maupun dampak social yang dihasilkan.\",\"PeriodicalId\":30954,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Pos dan Telekomunikasi Media Komunikasi Ilmiah\",\"volume\":\"78 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Pos dan Telekomunikasi Media Komunikasi Ilmiah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17933/BPOSTEL.2021.%X\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Pos dan Telekomunikasi Media Komunikasi Ilmiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17933/BPOSTEL.2021.%X","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Aplikasi Metode Consistent Fuzzy Preference Relations Dalam Evaluasi Model Pentarifan Interkoneksi Berbasis Internet Protokol
Transparansi pelayanan telekomunikasi merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999. Pentarifan interkoneksi bukan lagi hanya terpaku pada layanan voice dan sms saja, karena karakteristik pengguna layanan saat ini bergerak ke arah layanan data. Model pentarifan yang saat ini digunakan dalam menentukan tarif interkoneksi pada dasarnya diperuntukkan bagi layanan voice dan sms, sehingga model tersebut belum tentu sesuai jika diaplikasikan pada layanan berbasis Internet Protokol (IP). Penelitian ini merupakan evaluasi dari model-model yang tersedia dalam menentukan model yang paling efektif untuk digunakan dalam layanan berbasis IP. Penelitian ini menerapkan metode Consistent Fuzzy Preference Relations (CFPR) untuk menentukan alternatif terbaik dari model pentarifan interkoneksi berbasis IP. Metode CFPR, yang merupakan modifikasi dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP), menjamin konsistensi matriks perbandingan berbagai kriteria ketika menggunakan AHP. Sehingga alternatif model pentarifan interkoneksi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan pihak regulator tanpa meragukan konsitensi dari perbandingan kriteria-kriterianya. Berhadasarkan pengolahan data, model Pentarifan Interkoneksi Berbasis Internet Protokol yang paling disarankan adalah Bottom up -Long Run Average Incremental Cost (BU-LRAIC). Hal ini dikarenakan model tersebut memenuhi kriteria sangat baik dan fair secara teknikal, ekonomi maupun dampak social yang dihasilkan.