{"title":"走向理性的多样性","authors":"Hieronymus Simorangkir","doi":"10.54367/logos.v19i2.2014","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pentingnya sejumlah metode yang lengkap dalam memahami agama, khususnya untuk mengerti fenomen religius yang beraneka ragam di semua bidang, terkait hubungan agama dengan ekonomi, politik, psiko-pedagogi, antropologi, sosiologi, komunikasi, lingkungan hidup serta kultur, dan hubungan agama dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hak-hak asasi, kebebasan, keadilan, jender dan keluarga, dalam rangka pemahaman beragama yang berakal budi. Karena itu, metode-metodenya haruslah ilmiah dan dapat diuji. Ilmiah atas fakta religius yang memuat cara berkepercayaan (modus credendi) dan cara menghidupinya (modus vivendi); dan dapat diuji dalam dimensi metafisik atau teologis maupun dalam relevansi historis, kultural dan sosial, dan dalam relasi dengan fenomen-fenomen religius. Lebih tepat bila segenap metode yang dibutuhkan itu, kita sebut “pendekatan antropologis yang utuh menyeluruh”, yang berpeluang masuk ke dalam konteks keseharian kultural, untuk pertama-tama berefleksi atas keaneka-ragaman fenomen keberagamaan dan kebenaran agama dalam pengertian metafisik. Maka, tulisan ini akan bertitik-tolak dari antropologi holistik, kemudian disusul oleh peran disiplin ilmu fenomenologi, dan diakhiri dengan perlunya pengajuan filsafat hermeneutika untuk menjodohkan keyakinan dengan kritik, iman dengan filsafat, demi pemahaman rasional atas berbagai fenomen religius yang kompleks dan rumit","PeriodicalId":81888,"journal":{"name":"Logos (Santa Clara, Calif.)","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MENUJU KEBERAGAMAAN YANG RASIONAL\",\"authors\":\"Hieronymus Simorangkir\",\"doi\":\"10.54367/logos.v19i2.2014\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pentingnya sejumlah metode yang lengkap dalam memahami agama, khususnya untuk mengerti fenomen religius yang beraneka ragam di semua bidang, terkait hubungan agama dengan ekonomi, politik, psiko-pedagogi, antropologi, sosiologi, komunikasi, lingkungan hidup serta kultur, dan hubungan agama dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hak-hak asasi, kebebasan, keadilan, jender dan keluarga, dalam rangka pemahaman beragama yang berakal budi. Karena itu, metode-metodenya haruslah ilmiah dan dapat diuji. Ilmiah atas fakta religius yang memuat cara berkepercayaan (modus credendi) dan cara menghidupinya (modus vivendi); dan dapat diuji dalam dimensi metafisik atau teologis maupun dalam relevansi historis, kultural dan sosial, dan dalam relasi dengan fenomen-fenomen religius. Lebih tepat bila segenap metode yang dibutuhkan itu, kita sebut “pendekatan antropologis yang utuh menyeluruh”, yang berpeluang masuk ke dalam konteks keseharian kultural, untuk pertama-tama berefleksi atas keaneka-ragaman fenomen keberagamaan dan kebenaran agama dalam pengertian metafisik. Maka, tulisan ini akan bertitik-tolak dari antropologi holistik, kemudian disusul oleh peran disiplin ilmu fenomenologi, dan diakhiri dengan perlunya pengajuan filsafat hermeneutika untuk menjodohkan keyakinan dengan kritik, iman dengan filsafat, demi pemahaman rasional atas berbagai fenomen religius yang kompleks dan rumit\",\"PeriodicalId\":81888,\"journal\":{\"name\":\"Logos (Santa Clara, Calif.)\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Logos (Santa Clara, Calif.)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.54367/logos.v19i2.2014\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Logos (Santa Clara, Calif.)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54367/logos.v19i2.2014","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pentingnya sejumlah metode yang lengkap dalam memahami agama, khususnya untuk mengerti fenomen religius yang beraneka ragam di semua bidang, terkait hubungan agama dengan ekonomi, politik, psiko-pedagogi, antropologi, sosiologi, komunikasi, lingkungan hidup serta kultur, dan hubungan agama dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hak-hak asasi, kebebasan, keadilan, jender dan keluarga, dalam rangka pemahaman beragama yang berakal budi. Karena itu, metode-metodenya haruslah ilmiah dan dapat diuji. Ilmiah atas fakta religius yang memuat cara berkepercayaan (modus credendi) dan cara menghidupinya (modus vivendi); dan dapat diuji dalam dimensi metafisik atau teologis maupun dalam relevansi historis, kultural dan sosial, dan dalam relasi dengan fenomen-fenomen religius. Lebih tepat bila segenap metode yang dibutuhkan itu, kita sebut “pendekatan antropologis yang utuh menyeluruh”, yang berpeluang masuk ke dalam konteks keseharian kultural, untuk pertama-tama berefleksi atas keaneka-ragaman fenomen keberagamaan dan kebenaran agama dalam pengertian metafisik. Maka, tulisan ini akan bertitik-tolak dari antropologi holistik, kemudian disusul oleh peran disiplin ilmu fenomenologi, dan diakhiri dengan perlunya pengajuan filsafat hermeneutika untuk menjodohkan keyakinan dengan kritik, iman dengan filsafat, demi pemahaman rasional atas berbagai fenomen religius yang kompleks dan rumit