Fransisca iriana roesmala Dewi, Y. Budiarto, A. Wardani, Audy Surya Diningrum, Clara Lilianie, Andy Lau
{"title":"对Empty Nest父母生活质量的社会支持和风险作用","authors":"Fransisca iriana roesmala Dewi, Y. Budiarto, A. Wardani, Audy Surya Diningrum, Clara Lilianie, Andy Lau","doi":"10.53565/pssa.v8i1.458","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi empty nest syndrome seringkali dikaitkan dengan rasa kehilangan yang dialami orang tua saat terpisah dari anak-anaknya, hal tersebut berdampak pada kehidupan orang tua dengan empty nest syndrome. Empty nest syndrome merupakan fenomena pada orang tua yang mengalami transisi perpisahan dengan anak-anaknya. Tinggi atau rendahnya tingkat empty nest syndrome dapat dipengaruhi oleh resiliensi dan dukungan sosial yang dimiliki orang tua. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran resiliensi dan dukungan sosial terhadap kualitas kehidupan orang tua empty nest. Penelitian ini dilakukan pada partisipan yang memenuhi karakteristik orang tua empty nest dengan rentang usia 45-65 tahun, dengan jumlah 166 partisipan yang berdomisili dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mengisi form kuesioner yang disebarkan melalui platform online selama tiga bulan. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan, yaitu Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Resilience Scale, dan alat ukur Kualitas Kehidupan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Correlation pada variabel resiliensi dan dukungan sosial dengan kualitas kehidupan menunjukkan bahwa hanya dukungan sosial yang memiliki korelasi signifikan dengan kualitas kehidupan, dengan nilai signifikan (p< .001). Uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki peran terhadap kualitas kehidupan (F(163) = 12.031; p < .001). Sumbangan efektif faktor dukungan sosial terhadap kualitas kehidupan orang tua empty nest syndrome sebesar 12.9%.","PeriodicalId":34373,"journal":{"name":"Qalamuna","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peran Dukungan Sosial Dan Resiliensi Terhadap Kualitas Kehidupan Orang Tua Empty Nest\",\"authors\":\"Fransisca iriana roesmala Dewi, Y. Budiarto, A. Wardani, Audy Surya Diningrum, Clara Lilianie, Andy Lau\",\"doi\":\"10.53565/pssa.v8i1.458\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kondisi empty nest syndrome seringkali dikaitkan dengan rasa kehilangan yang dialami orang tua saat terpisah dari anak-anaknya, hal tersebut berdampak pada kehidupan orang tua dengan empty nest syndrome. Empty nest syndrome merupakan fenomena pada orang tua yang mengalami transisi perpisahan dengan anak-anaknya. Tinggi atau rendahnya tingkat empty nest syndrome dapat dipengaruhi oleh resiliensi dan dukungan sosial yang dimiliki orang tua. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran resiliensi dan dukungan sosial terhadap kualitas kehidupan orang tua empty nest. Penelitian ini dilakukan pada partisipan yang memenuhi karakteristik orang tua empty nest dengan rentang usia 45-65 tahun, dengan jumlah 166 partisipan yang berdomisili dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mengisi form kuesioner yang disebarkan melalui platform online selama tiga bulan. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan, yaitu Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Resilience Scale, dan alat ukur Kualitas Kehidupan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Correlation pada variabel resiliensi dan dukungan sosial dengan kualitas kehidupan menunjukkan bahwa hanya dukungan sosial yang memiliki korelasi signifikan dengan kualitas kehidupan, dengan nilai signifikan (p< .001). Uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki peran terhadap kualitas kehidupan (F(163) = 12.031; p < .001). Sumbangan efektif faktor dukungan sosial terhadap kualitas kehidupan orang tua empty nest syndrome sebesar 12.9%.\",\"PeriodicalId\":34373,\"journal\":{\"name\":\"Qalamuna\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Qalamuna\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53565/pssa.v8i1.458\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Qalamuna","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53565/pssa.v8i1.458","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran Dukungan Sosial Dan Resiliensi Terhadap Kualitas Kehidupan Orang Tua Empty Nest
Kondisi empty nest syndrome seringkali dikaitkan dengan rasa kehilangan yang dialami orang tua saat terpisah dari anak-anaknya, hal tersebut berdampak pada kehidupan orang tua dengan empty nest syndrome. Empty nest syndrome merupakan fenomena pada orang tua yang mengalami transisi perpisahan dengan anak-anaknya. Tinggi atau rendahnya tingkat empty nest syndrome dapat dipengaruhi oleh resiliensi dan dukungan sosial yang dimiliki orang tua. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran resiliensi dan dukungan sosial terhadap kualitas kehidupan orang tua empty nest. Penelitian ini dilakukan pada partisipan yang memenuhi karakteristik orang tua empty nest dengan rentang usia 45-65 tahun, dengan jumlah 166 partisipan yang berdomisili dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mengisi form kuesioner yang disebarkan melalui platform online selama tiga bulan. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan, yaitu Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Resilience Scale, dan alat ukur Kualitas Kehidupan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Correlation pada variabel resiliensi dan dukungan sosial dengan kualitas kehidupan menunjukkan bahwa hanya dukungan sosial yang memiliki korelasi signifikan dengan kualitas kehidupan, dengan nilai signifikan (p< .001). Uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki peran terhadap kualitas kehidupan (F(163) = 12.031; p < .001). Sumbangan efektif faktor dukungan sosial terhadap kualitas kehidupan orang tua empty nest syndrome sebesar 12.9%.