{"title":"喜欢打猫的女生联谊会经历","authors":"Suci Ramadhania","doi":"10.46426/jp2kp.v25i2.154","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nThis study is a study of the experiences of hijab students who experience catcalling. Catcalling can occur regardless of place, class, age and social class. Most victims of harassment are often blamed for their wear which is considered inviting, but in fact this phenomenon also occurs in some female students who wear the hijab, resulting in a mismatch between expectations and their social environment. This study aims to see how experiences are experienced, the form of verbal and non-verbal catcalling messages, and self-concept in female hijab students after experiencing catcalling. By using Alfred Schutz's phenomenological method as a qualitative research method and using in-depth interview techniques as a data collection technique, the researchers found that the forms of verbal and non-verbal catcalling were experienced by different informants. This experience made female hijab students gain an understanding of why catcalling happened to them and resulted in a self-concept with physical and social aspects that were mostly negative rather than positive. \n \nKeywords: experience, catcalling, hijab students \n \nABSTRAK \nPenelitian ini merupakan penelitian mengenai pengalaman mahasiswi berhijab yang mengalami catcalling. Catcalling dapat terjadi tanpa memandang tempat, golongan, usia dan kelas sosial. Sebagian besar korban pelecehan kerap disalahkan akan pakainya yang dinilai mengundang, tapi kenyatannya fenomena ini juga terjadi pada beberapa Mahasiswi yang menggunakan hijab, sehingga adanya ketidaksesuaian antara harapan dan lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman yang dialami, bentuk pesan catcalling secara verbal dan non-verbal, dan konsep diri pada mahasiswi berhijab setelah mengalami catcalling. Dengan menggunkan metode metode fenomenologi Alfred Schutz sebagai metode penelitian kualitatif dan menggunakan teknik wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data, peneliti mandapatkan hasil bahwa bentuk catcalling secara verbal dan non-verbal yang dialami oleh para informan berbeda-beda. Pengalaman ini membuat mahasiswi berhijab mendapatkan sebuah pemahaman mengapa catcalling terjadi pada mereka dan menghasilkan sebuah konsep diri dengan aspek fisik dan sosial yang sebagian besar bersifat negatif daripada yang positif. \n \nKata kunci: pengalaman, catcalling, mahasiswi berhijab","PeriodicalId":32878,"journal":{"name":"Jurnal PIKOM Penelitian Komunikasi dan Pembangunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGALAMAN MAHASISWI BERHIJAB YANG MENGALAMI CATCALLING\",\"authors\":\"Suci Ramadhania\",\"doi\":\"10.46426/jp2kp.v25i2.154\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT \\nThis study is a study of the experiences of hijab students who experience catcalling. Catcalling can occur regardless of place, class, age and social class. Most victims of harassment are often blamed for their wear which is considered inviting, but in fact this phenomenon also occurs in some female students who wear the hijab, resulting in a mismatch between expectations and their social environment. This study aims to see how experiences are experienced, the form of verbal and non-verbal catcalling messages, and self-concept in female hijab students after experiencing catcalling. By using Alfred Schutz's phenomenological method as a qualitative research method and using in-depth interview techniques as a data collection technique, the researchers found that the forms of verbal and non-verbal catcalling were experienced by different informants. This experience made female hijab students gain an understanding of why catcalling happened to them and resulted in a self-concept with physical and social aspects that were mostly negative rather than positive. \\n \\nKeywords: experience, catcalling, hijab students \\n \\nABSTRAK \\nPenelitian ini merupakan penelitian mengenai pengalaman mahasiswi berhijab yang mengalami catcalling. Catcalling dapat terjadi tanpa memandang tempat, golongan, usia dan kelas sosial. Sebagian besar korban pelecehan kerap disalahkan akan pakainya yang dinilai mengundang, tapi kenyatannya fenomena ini juga terjadi pada beberapa Mahasiswi yang menggunakan hijab, sehingga adanya ketidaksesuaian antara harapan dan lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman yang dialami, bentuk pesan catcalling secara verbal dan non-verbal, dan konsep diri pada mahasiswi berhijab setelah mengalami catcalling. Dengan menggunkan metode metode fenomenologi Alfred Schutz sebagai metode penelitian kualitatif dan menggunakan teknik wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data, peneliti mandapatkan hasil bahwa bentuk catcalling secara verbal dan non-verbal yang dialami oleh para informan berbeda-beda. Pengalaman ini membuat mahasiswi berhijab mendapatkan sebuah pemahaman mengapa catcalling terjadi pada mereka dan menghasilkan sebuah konsep diri dengan aspek fisik dan sosial yang sebagian besar bersifat negatif daripada yang positif. \\n \\nKata kunci: pengalaman, catcalling, mahasiswi berhijab\",\"PeriodicalId\":32878,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal PIKOM Penelitian Komunikasi dan Pembangunan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal PIKOM Penelitian Komunikasi dan Pembangunan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46426/jp2kp.v25i2.154\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PIKOM Penelitian Komunikasi dan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46426/jp2kp.v25i2.154","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
这项研究是对头巾学生经历嘘声的经历的研究。嘘声不分地点、阶级、年龄和社会阶层。大多数骚扰的受害者经常被指责为她们的穿着被认为是诱人的,但事实上这种现象也发生在一些戴头巾的女学生身上,导致期望与社会环境之间的不匹配。本研究旨在了解女性头巾学生在经历嘘声后如何体验体验,言语和非言语嘘声信息的形式以及自我概念。采用舒茨的现象学方法作为定性研究方法,采用深度访谈技术作为数据收集技术,研究人员发现,不同的被调查者经历了言语嘘声和非言语嘘声的形式。这一经历使戴头巾的女学生了解了为什么嘘声会发生在她们身上,并产生了一种身体和社会方面的自我概念,这种自我概念大多是消极的,而不是积极的。关键词:经验,嘘声,戴头巾学生。猫叫dapat terjadi tanpa memandang tempat, golongan, usia dan kelas social。我是说,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人。Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman yang dialami, bentuk pesan catcalling secara verbal dan non-verbal, dan konsep diri pada mahasiswi berhijab setelah mengalami catcalling。邓安,孟根坎,方法,现象学,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法,方法。Pengalaman ini成员mahasiswi berhijab mendapatkan sebuah pemahaman mengapa catcalling terjadi pada mereka dan menghasilkan sebuah konsep diri dengan说,fisik dan社会yang sebagian besar bersifat negative daripada yang positive。Kata kunci: pengalaman,吹口哨,mahasiswi berhijab
PENGALAMAN MAHASISWI BERHIJAB YANG MENGALAMI CATCALLING
ABSTRACT
This study is a study of the experiences of hijab students who experience catcalling. Catcalling can occur regardless of place, class, age and social class. Most victims of harassment are often blamed for their wear which is considered inviting, but in fact this phenomenon also occurs in some female students who wear the hijab, resulting in a mismatch between expectations and their social environment. This study aims to see how experiences are experienced, the form of verbal and non-verbal catcalling messages, and self-concept in female hijab students after experiencing catcalling. By using Alfred Schutz's phenomenological method as a qualitative research method and using in-depth interview techniques as a data collection technique, the researchers found that the forms of verbal and non-verbal catcalling were experienced by different informants. This experience made female hijab students gain an understanding of why catcalling happened to them and resulted in a self-concept with physical and social aspects that were mostly negative rather than positive.
Keywords: experience, catcalling, hijab students
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai pengalaman mahasiswi berhijab yang mengalami catcalling. Catcalling dapat terjadi tanpa memandang tempat, golongan, usia dan kelas sosial. Sebagian besar korban pelecehan kerap disalahkan akan pakainya yang dinilai mengundang, tapi kenyatannya fenomena ini juga terjadi pada beberapa Mahasiswi yang menggunakan hijab, sehingga adanya ketidaksesuaian antara harapan dan lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman yang dialami, bentuk pesan catcalling secara verbal dan non-verbal, dan konsep diri pada mahasiswi berhijab setelah mengalami catcalling. Dengan menggunkan metode metode fenomenologi Alfred Schutz sebagai metode penelitian kualitatif dan menggunakan teknik wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data, peneliti mandapatkan hasil bahwa bentuk catcalling secara verbal dan non-verbal yang dialami oleh para informan berbeda-beda. Pengalaman ini membuat mahasiswi berhijab mendapatkan sebuah pemahaman mengapa catcalling terjadi pada mereka dan menghasilkan sebuah konsep diri dengan aspek fisik dan sosial yang sebagian besar bersifat negatif daripada yang positif.
Kata kunci: pengalaman, catcalling, mahasiswi berhijab