S. Santoso, Yahya Yahya, Yanelza Supranelfy, Tri Wurisastuti
{"title":"Situasi Filariasis Limfatik di Daerah Pasca Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) dan Pasca Eliminasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Belitung","authors":"S. Santoso, Yahya Yahya, Yanelza Supranelfy, Tri Wurisastuti","doi":"10.22435/bpk.v49i3.4620","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"East Tanjung Jabung Regency, Jambi did not pass in the Pre-Transmission Assessment Survey (Pre-TAS) in 2017, while Belitung, Bangka Belitung has a microfilaria rate (Mf rate) >1% even though it has passed TAS 1,2, and 3. The purpose of this study is to identify the program implementation control of lymphatic filariasis in East Tanjung Jabung Regency and Belitung Regency. The research was conducted in four villages, namely of Rantau Rasau 2, Nibung Putih (East Tanjung Jabung), Lasar, and Suak Gual (Belitung). Blood sampling was conducted on 1,919 people aged 5-70 years, while interviews were conducted on 900 people aged >16 years. The results of blood tests in East Tanjung Jabung were not found positive for mf, while in Belitung, 33 people were found positive for mf. The results of the risk estimate analysis of the respondent's knowledge, attitude and behavior factors indicate that respondents who live in East Tanjung Jabung Regency have a better level of knowledge, attitudes, and behaviour towards lymphatic filariasis t han respondents who live in Belitung Regency. Keywords: lymphatic filariasis, elimination, risk factor \nAbstrak Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi tidak lulus dalam Survei Penilaian Pra Transmisi (Pre-TAS) tahun 2017, sedangkan Belitung, Bangka Belitung memiliki angka mikrofilaria (Mf rate) >1% padahal sudah lolos TAS 1,2, dan 3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan program pengendalian penyakit filariasis limfatik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Belitung. Penelitian dilakukan di empat desa, yaitu Rantau Rasau, Nibung Putih (Tanjung Jabung Timur), Lasar dan Suak Gual (Belitung). Pengambilan sampel darah dilakukan pada 1.919 orang berusia 5-70 tahun, sedangkan wawancara dilakukan pada 900 orang berusia >16 tahun. Hasil tes darah di Tanjung Jabung Timur tidak ditemukan positif mf, sedangkan di Belitung, 33 orang ditemukan positif mf. Hasil analisis estimasi risiko faktor pengetahuan, sikap dan perilaku responden menunjukkan bahwa responden yang berdomisili di Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang lebih baik terhadap filariasis limfatik dibandingkan responden yang berdomisili di Kabupaten Belitung. Kata kunci: filariasis limfatik, eliminasi, faktor risiko","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/bpk.v49i3.4620","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
占比市East Tanjung Jabung Regency在2017年的传播前评估调查(Pre-TAS)中未通过,而Bangka勿里洞市虽然通过了TAS 1、2和3,但微丝虫率(Mf率)>1%。本研究旨在了解东丹戎贾邦县和勿里洞县淋巴丝虫病的规划实施控制情况。该研究在四个村庄进行,即Rantau Rasau 2, Nibung Putih(东丹戎贾邦),Lasar和Suak Gual(勿里洞)。对1919名5-70岁的人进行了血液采样,对900名16岁以上的人进行了访谈。东丹戎贾邦的血液检测结果未发现对甲型h1n1流感呈阳性反应,而勿里洞有33人被发现对甲型h1n1流感呈阳性反应。调查对象对淋巴丝虫病的知识、态度和行为因素的风险估计分析结果表明,居住在东丹绒贾邦县的调查对象对淋巴丝虫病的知识、态度和行为水平高于居住在勿里洞县的调查对象。摘要Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi tidak lulus dalam Survei Penilaian Pra Transmisi (pretas) tahun 2017, sedangkan Belitung, Bangka Belitung memiliki angka微丝虫病(Mf率)>1% padahal sudah lolos TAS 1,2,3。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan program pengendalian penyakit丝虫病limfatik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Belitung。Penelitian dilakukan di empat desa, yitu Rantau Rasau, Nibung Putih (Tanjung Jabung Timur), Lasar dan Suak Gual(勿里洞)。彭甘比兰样本darah dilakukan pada 1,919黄斑病5-70 tahun, sedangkan wawancara dilakukan pada 900黄斑病>16 tahun。Hasil tes darah di Tanjung Jabung Timur tidak ditemukan阳性,sedangkan di Belitung, 33橙色ditemukan阳性。Hasil分析估计了pengetahuan的致病因素,sikap dan perperaku respondenmenunjukkan bahwa respondenyang berdomisili di Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki tingkat pengetahuan, sikap dan perperaku yang lebih baik terhadap丝虫病limfatik dibandingkan respondenyang berdomisili di Kabupaten Belitung。卡塔昆兹:丝虫病的限制,消除,致病因素
Situasi Filariasis Limfatik di Daerah Pasca Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) dan Pasca Eliminasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Belitung
East Tanjung Jabung Regency, Jambi did not pass in the Pre-Transmission Assessment Survey (Pre-TAS) in 2017, while Belitung, Bangka Belitung has a microfilaria rate (Mf rate) >1% even though it has passed TAS 1,2, and 3. The purpose of this study is to identify the program implementation control of lymphatic filariasis in East Tanjung Jabung Regency and Belitung Regency. The research was conducted in four villages, namely of Rantau Rasau 2, Nibung Putih (East Tanjung Jabung), Lasar, and Suak Gual (Belitung). Blood sampling was conducted on 1,919 people aged 5-70 years, while interviews were conducted on 900 people aged >16 years. The results of blood tests in East Tanjung Jabung were not found positive for mf, while in Belitung, 33 people were found positive for mf. The results of the risk estimate analysis of the respondent's knowledge, attitude and behavior factors indicate that respondents who live in East Tanjung Jabung Regency have a better level of knowledge, attitudes, and behaviour towards lymphatic filariasis t han respondents who live in Belitung Regency. Keywords: lymphatic filariasis, elimination, risk factor
Abstrak Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi tidak lulus dalam Survei Penilaian Pra Transmisi (Pre-TAS) tahun 2017, sedangkan Belitung, Bangka Belitung memiliki angka mikrofilaria (Mf rate) >1% padahal sudah lolos TAS 1,2, dan 3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan program pengendalian penyakit filariasis limfatik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Belitung. Penelitian dilakukan di empat desa, yaitu Rantau Rasau, Nibung Putih (Tanjung Jabung Timur), Lasar dan Suak Gual (Belitung). Pengambilan sampel darah dilakukan pada 1.919 orang berusia 5-70 tahun, sedangkan wawancara dilakukan pada 900 orang berusia >16 tahun. Hasil tes darah di Tanjung Jabung Timur tidak ditemukan positif mf, sedangkan di Belitung, 33 orang ditemukan positif mf. Hasil analisis estimasi risiko faktor pengetahuan, sikap dan perilaku responden menunjukkan bahwa responden yang berdomisili di Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang lebih baik terhadap filariasis limfatik dibandingkan responden yang berdomisili di Kabupaten Belitung. Kata kunci: filariasis limfatik, eliminasi, faktor risiko