{"title":"HUBUNGAN NYERI JAHITAN PERINEUM DENGAN DEFEKASI PERTAMA KALI PADA IBU NIFAS HARI KE 2-3 DI BPM “SR” MALANG (THE CORRELATION BETWEEN PERINEUM PAIN STITCHES AND FIRST DEFECATION IN DAY 1-2 OF PUEPERAL MATHERNAL AT BPM “SR” MALANG)","authors":"Anggraini Pratama Putri, eka supriyanti","doi":"10.32700/jnc.v2i2.43","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus nyeri. Secara umum nyeri digambarkan sebagai keadaan yang tidak nyaman, akibat dari ruda paksa pada jaringan. Rasa nyeri sering dirasakan oleh ibu nifas yang memiliki jahitan. Episiotomi adalah suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovagina, otot-otot dan fasia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Sehingga ibu bisa mengalami nyeri luka pada jalan lahir ibu. Defekasi pada ibu nifas harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala (feses yang mengeras) tertimbun di rektum, mungkin akan terjadi febris. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara nyeri jahitan perineum dengan defekasi pertama kali pada ibu nifas di BPM “SR”. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas yang mempunyai jahitan perineum yang berjumlah 25 ibu nifas dan sampel yang digunakan sebanyak 25 ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah wawancara. Hasil analisa dengan uji Fisher,diperoleh nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari α = 5% (0,001 < 0,050) sehingga diputuskan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nyeri jahitan perineum dengan defekasi pertama kali pada ibu nifas hari ke- 2 dan 3. Dengan mengetahui adanya hubungan antara nyeri jahitan perineum dengan defekasi pertama kali, maka hal ini dapat dijadikan sumber informasi bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya asuhan kebidanan pada masa nifas. Dengan demikian hal ini dapat menjadi salah satu upaya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas yang mengalami nyeri.","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"19 1","pages":"132-135"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The journal of nursing care","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32700/jnc.v2i2.43","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN NYERI JAHITAN PERINEUM DENGAN DEFEKASI PERTAMA KALI PADA IBU NIFAS HARI KE 2-3 DI BPM “SR” MALANG (THE CORRELATION BETWEEN PERINEUM PAIN STITCHES AND FIRST DEFECATION IN DAY 1-2 OF PUEPERAL MATHERNAL AT BPM “SR” MALANG)
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus nyeri. Secara umum nyeri digambarkan sebagai keadaan yang tidak nyaman, akibat dari ruda paksa pada jaringan. Rasa nyeri sering dirasakan oleh ibu nifas yang memiliki jahitan. Episiotomi adalah suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovagina, otot-otot dan fasia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Sehingga ibu bisa mengalami nyeri luka pada jalan lahir ibu. Defekasi pada ibu nifas harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala (feses yang mengeras) tertimbun di rektum, mungkin akan terjadi febris. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara nyeri jahitan perineum dengan defekasi pertama kali pada ibu nifas di BPM “SR”. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas yang mempunyai jahitan perineum yang berjumlah 25 ibu nifas dan sampel yang digunakan sebanyak 25 ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah wawancara. Hasil analisa dengan uji Fisher,diperoleh nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari α = 5% (0,001 < 0,050) sehingga diputuskan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nyeri jahitan perineum dengan defekasi pertama kali pada ibu nifas hari ke- 2 dan 3. Dengan mengetahui adanya hubungan antara nyeri jahitan perineum dengan defekasi pertama kali, maka hal ini dapat dijadikan sumber informasi bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya asuhan kebidanan pada masa nifas. Dengan demikian hal ini dapat menjadi salah satu upaya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas yang mengalami nyeri.