{"title":"PENAFSIRAN AL-DAKHÎL DALAM AL-JÂMI’ LI AHKÂM AL-QUR`AN KARYA AL-QURTUBÎ","authors":"Yasser Muda Lubis","doi":"10.53828/alburhan.v21i02.384","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu kitab tafsir yang sering dijadikan sebagai referensi dalam kajian tafsir adalah kitab tafsir karya al-Qurtubî. Kitab tafsir ini termasuk dalam kategori al-Tafsîr al-Ma`tsȗr. Dalam metodologi penafsirannya, al-Qurtubî mensyaratkan adanya penyandaran suatu riwayat kepada perawinya, dan menahan dirinya untuk tidak menyebutkan kisah-kisah yang banyak dikutip oleh para mufasir dan berita-berita dari kalangan ahli sejarah. Akan tetapi, ternyata al-Qurtubî tidak menjalankan metodologi yang ditetapkan dalam penafsirannya secara sepenuhnya. Tulisan ini menunjukkan adanya penafsiran al-Dakhîl dalam kitab tafsir al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`an yaitu meliputi penggunaan riwayat berstatus palsu, riwayat berstatus lemah, riwayat isrâîliyyât yang maskȗt ‘anhu, dan penggunaan riwayat isrâîliyyât yang bertentangan dengan teks-teks al-Qur`an, hadis nabi saw. dan akal sehat (mukhâlif). Temuan tulisan ini didapatkan setelah meneliti riwayat-riwayat serta kandungannya, menganalisa isi kitab tafsir al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`an khususnya penafsiran surah Yusuf, kemudian diteruskan dengan membandingkannya dengan kitab-kitab tafsir lainnya yang layak dijadikan sebagai pegangan. Tulisan ini dapat memberikan kontribusi bagi pelurusan penafsiran al-Qur`an dari berbagai unsur-unsur al-Dakhîl yang terdapat dalam kitab tafsir al-Qurtubî ini dan diharapkan juga dapat memperkaya khazanah keilmuan yang berkenaan dengan tema al-Dakhîl dalam penafsiran.","PeriodicalId":33705,"journal":{"name":"AlTADIB Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlTADIB Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53828/alburhan.v21i02.384","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
《塔夫瑟》是《塔夫瑟》的主要参考文献之一。这本口译al-Tafsir类别中包括al - ma 'tsȗr。《古兰经》的解释方法要求对他的学生进行研究,并避免提及历史学家引用的许多故事和历史学家的故事。然而,事实证明,al-Qurtubi并不完全遵循其解释中规定的方法论。本文显示al-Dakhil解释书中解释伊斯兰教al-Jami’li Ahkam 'an即包括使用伪造的历史地位、历史地位虚弱、israiliyyat面具ȗt ' anhu的历史和违背伊斯兰教文献的使用历史israiliyyat 'an,先知圣训锯。还有常识。这些发现是在对其历史和背景进行研究后发现的,分析了《塔瑟尔·贾米·李·阿卡姆可兰经》的内容,尤其是对约瑟夫·苏拉的解释,然后将其与其他有价值的解释进行比较。这篇文章可能有助于解释《古兰经》中发现的al-Dakhil元素的衰变,并希望为《al-Dakhil》的学术主题提供丰富的空间。
PENAFSIRAN AL-DAKHÎL DALAM AL-JÂMI’ LI AHKÂM AL-QUR`AN KARYA AL-QURTUBÎ
Salah satu kitab tafsir yang sering dijadikan sebagai referensi dalam kajian tafsir adalah kitab tafsir karya al-Qurtubî. Kitab tafsir ini termasuk dalam kategori al-Tafsîr al-Ma`tsȗr. Dalam metodologi penafsirannya, al-Qurtubî mensyaratkan adanya penyandaran suatu riwayat kepada perawinya, dan menahan dirinya untuk tidak menyebutkan kisah-kisah yang banyak dikutip oleh para mufasir dan berita-berita dari kalangan ahli sejarah. Akan tetapi, ternyata al-Qurtubî tidak menjalankan metodologi yang ditetapkan dalam penafsirannya secara sepenuhnya. Tulisan ini menunjukkan adanya penafsiran al-Dakhîl dalam kitab tafsir al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`an yaitu meliputi penggunaan riwayat berstatus palsu, riwayat berstatus lemah, riwayat isrâîliyyât yang maskȗt ‘anhu, dan penggunaan riwayat isrâîliyyât yang bertentangan dengan teks-teks al-Qur`an, hadis nabi saw. dan akal sehat (mukhâlif). Temuan tulisan ini didapatkan setelah meneliti riwayat-riwayat serta kandungannya, menganalisa isi kitab tafsir al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`an khususnya penafsiran surah Yusuf, kemudian diteruskan dengan membandingkannya dengan kitab-kitab tafsir lainnya yang layak dijadikan sebagai pegangan. Tulisan ini dapat memberikan kontribusi bagi pelurusan penafsiran al-Qur`an dari berbagai unsur-unsur al-Dakhîl yang terdapat dalam kitab tafsir al-Qurtubî ini dan diharapkan juga dapat memperkaya khazanah keilmuan yang berkenaan dengan tema al-Dakhîl dalam penafsiran.