{"title":"这是护士在精神病院处理病人入侵时的自信表现","authors":"Achmad Syamsudin, Ah. Yusuf, Mundakir Mundakir","doi":"10.33846/SF11417","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Nurses as the staff who are around 24 hours near the patient to provide nursing care are very at risk of experiencing unexpected behavior in the form of aggressive behavior. This can affect the nurse's confidence in patient care, absenteeism, and turnover. Methods: This research was a quantitative research using a descriptive-analytic approach, to found a description of demographic and the level of confidence of nurses in conducting aggressive behavior management. Results: Based on the respondent demographic characteristics, it was found that the majority of respondents were male, aged >35 years old, educated with Associate’s degree, had work periods ranging from >5-10 years, were level 2 of clinical nurses, were civil servants, and work in the VIP room. The majority of nurses' confidence in dealing with patient aggression was at a \"moderate\" level and there were no nurses who have a \"good\" confidence level. Conclusion: It was identified as the need for efforts to increase nurses' confidence in overcoming patient aggression in the East Java Provincial Government Mental Hospital. Efforts that need to be done include organizing a training program on aggressive behavior management and creating standards for aggressive behavior management for psychiatric inpatients. The goal is that nurses have guidance and direction in taking preventative measures and effective aggressive patient management. So that nurses' competency and confidence increases and can accelerate the patient's recovery. \nKeywords: nurses’ confidence; aggression; violence; psychiatric inpatients; psychiatric nursing \n \nABSTRAK \n \nLatar belakang: Perawat sebagai tenaga yang selama 24 jam berada didekat pasien untuk memberikan asuhan keperawatan sangat beresiko mengalami perilaku tak terduga dalam bentuk perilaku agresif. Hal tersebut dapat memengaruhi kepercayaan diri perawat dalam melakukan perawatan pasien, ketidakhadiran, dan turnover. Metode: Penelitian ini merupakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik, untuk mengetahui gambaran tentang demografi dan bagaimana tingkat kepercayaan diri perawat dalam melakukan manajemen perilaku agresif. Hasil: Berdasarkan karakteristik demografi responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia >35 tahun, berpendidikan Diploma III, memiliki lama kerja berada pada rentang >5-10 tahun, berada pada tingkat perawat klinis 2 (PK 2), berstatus kepegawaian sebagai PNS, dan bertempat kerja di Ruang VIP. Mayoritas kepercayaan diri perawat dalam mengatasi agresi pasien berada pada tingkatan “Sedang” dan tidak adanya perawat yang mempunyai tingkat kepercayaan diri “Baik”. Kesimpulan: Teridentifikasi perlu adanya upaya peningkatan kepercayaan diri perawat dalam mengatasi agresi pasien di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya dengan menyelenggarakan program pelatihan tentang manajemen perilaku agresif dan pembuatan standar manajemen perilaku agresif pasien ODGJ. Tujuannya agar perawat mempunyai panduan dan arahan dalam melakukan tindakan pencegahan serta pengelolaan pasien agresif yang efektif. Sehingga kompetensi dan kepercayaan diri perawat meningkat dan dapat mempercepat kesembuhan pasien. \nKata kunci: kepercayaan diri perawat; perilaku agresif; perilaku kekerasan; pasien gangguan jiwa; keperawatan jiwa","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Gambaran Kepercayaan Diri Perawat dalam Mengatasi Agresi Pasien di Rumah Sakit Jiwa\",\"authors\":\"Achmad Syamsudin, Ah. Yusuf, Mundakir Mundakir\",\"doi\":\"10.33846/SF11417\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Background: Nurses as the staff who are around 24 hours near the patient to provide nursing care are very at risk of experiencing unexpected behavior in the form of aggressive behavior. This can affect the nurse's confidence in patient care, absenteeism, and turnover. Methods: This research was a quantitative research using a descriptive-analytic approach, to found a description of demographic and the level of confidence of nurses in conducting aggressive behavior management. Results: Based on the respondent demographic characteristics, it was found that the majority of respondents were male, aged >35 years old, educated with Associate’s degree, had work periods ranging from >5-10 years, were level 2 of clinical nurses, were civil servants, and work in the VIP room. The majority of nurses' confidence in dealing with patient aggression was at a \\\"moderate\\\" level and there were no nurses who have a \\\"good\\\" confidence level. Conclusion: It was identified as the need for efforts to increase nurses' confidence in overcoming patient aggression in the East Java Provincial Government Mental Hospital. Efforts that need to be done include organizing a training program on aggressive behavior management and creating standards for aggressive behavior management for psychiatric inpatients. The goal is that nurses have guidance and direction in taking preventative measures and effective aggressive patient management. So that nurses' competency and confidence increases and can accelerate the patient's recovery. \\nKeywords: nurses’ confidence; aggression; violence; psychiatric inpatients; psychiatric nursing \\n \\nABSTRAK \\n \\nLatar belakang: Perawat sebagai tenaga yang selama 24 jam berada didekat pasien untuk memberikan asuhan keperawatan sangat beresiko mengalami perilaku tak terduga dalam bentuk perilaku agresif. Hal tersebut dapat memengaruhi kepercayaan diri perawat dalam melakukan perawatan pasien, ketidakhadiran, dan turnover. Metode: Penelitian ini merupakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik, untuk mengetahui gambaran tentang demografi dan bagaimana tingkat kepercayaan diri perawat dalam melakukan manajemen perilaku agresif. Hasil: Berdasarkan karakteristik demografi responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia >35 tahun, berpendidikan Diploma III, memiliki lama kerja berada pada rentang >5-10 tahun, berada pada tingkat perawat klinis 2 (PK 2), berstatus kepegawaian sebagai PNS, dan bertempat kerja di Ruang VIP. Mayoritas kepercayaan diri perawat dalam mengatasi agresi pasien berada pada tingkatan “Sedang” dan tidak adanya perawat yang mempunyai tingkat kepercayaan diri “Baik”. Kesimpulan: Teridentifikasi perlu adanya upaya peningkatan kepercayaan diri perawat dalam mengatasi agresi pasien di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya dengan menyelenggarakan program pelatihan tentang manajemen perilaku agresif dan pembuatan standar manajemen perilaku agresif pasien ODGJ. Tujuannya agar perawat mempunyai panduan dan arahan dalam melakukan tindakan pencegahan serta pengelolaan pasien agresif yang efektif. Sehingga kompetensi dan kepercayaan diri perawat meningkat dan dapat mempercepat kesembuhan pasien. \\nKata kunci: kepercayaan diri perawat; perilaku agresif; perilaku kekerasan; pasien gangguan jiwa; keperawatan jiwa\",\"PeriodicalId\":31281,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33846/SF11417\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33846/SF11417","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景:护士作为24小时在患者周围提供护理的工作人员,非常容易经历以攻击行为形式出现的意外行为。这会影响护士对病人护理、缺勤和离职的信心。方法:本研究采用描述性分析方法进行定量研究,对护士进行攻击行为管理的人口学和信心水平进行描述。结果:根据调查对象的人口学特征,调查对象以男性为主,年龄>35岁,大专以上学历,工作年限>5-10年,临床二级护士,公务员,工作在VIP室。大多数护士在处理患者攻击行为时的信心处于“中等”水平,没有护士的信心处于“良好”水平。结论:在东爪哇省政府精神病院,需要努力提高护士对克服患者攻击行为的信心。需要做的努力包括组织一个关于攻击行为管理的培训项目,并为精神病住院患者制定攻击行为管理标准。目标是护士在采取预防措施和有效的积极病人管理方面有指导和方向。从而提高护士的能力和信心,加快病人的康复。关键词:护士信心;侵略;暴力;精神病住院患者;【摘要】精神科护理:Perawat sebagai tenaga yang selama 24 jam berada didekat pasien untuk memberan asuhan keperawatan sangat beresiko mengalami peraku tak terduga dalam bentuk peraku积极。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”方法:从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析,从人口统计学角度分析。Hasil: Berdasarkan karakteristik人口统计调查对象didapatkan Hasil bahwa mayoritas调查对象berjenis kelamin laki-laki, berusia >35 tahun, berpendididikan文凭III, memiliki lama kerja berada padrentang >5-10 tahun, berada padtingkat perawat klinis 2 (PK 2), berstatus kepegawaian sebagai PNS, dan bertempat kerja di Ruang VIP。市长是“槟城”,市长是“槟城”,市长是“槟城”,市长是“槟城”,市长是“槟城”。【翻译】:Teridentifikasi perlu adanya upaya peningkatan kepercayaan and diri perawat dalam mengatasi agresi pasen di Rumah Sakit Jiwa permerintah省爪哇铁木尔。[j] [Upaya, yang perlu, dilakukan, diantaranya, dengan, menyelengan, garakan,程序,项目管理,风险管理,风险管理,标准管理,风险管理,风险管理。图朱尼亚琼脂perawat mempunyai panduan dan arahan dalam melakukan tindakan penegahan serta penelolaan pasen积极的阳效应。sehinga kompetensi dan kepercayaan diri perawat meningkat dan dapat mempercepat kesembuhan pasen。Kata kunci: kepercayaan diri perawat;perilaku agresif;perilaku kekerasan;帕森冈观吉瓦;keperawatan jiwa
Gambaran Kepercayaan Diri Perawat dalam Mengatasi Agresi Pasien di Rumah Sakit Jiwa
Background: Nurses as the staff who are around 24 hours near the patient to provide nursing care are very at risk of experiencing unexpected behavior in the form of aggressive behavior. This can affect the nurse's confidence in patient care, absenteeism, and turnover. Methods: This research was a quantitative research using a descriptive-analytic approach, to found a description of demographic and the level of confidence of nurses in conducting aggressive behavior management. Results: Based on the respondent demographic characteristics, it was found that the majority of respondents were male, aged >35 years old, educated with Associate’s degree, had work periods ranging from >5-10 years, were level 2 of clinical nurses, were civil servants, and work in the VIP room. The majority of nurses' confidence in dealing with patient aggression was at a "moderate" level and there were no nurses who have a "good" confidence level. Conclusion: It was identified as the need for efforts to increase nurses' confidence in overcoming patient aggression in the East Java Provincial Government Mental Hospital. Efforts that need to be done include organizing a training program on aggressive behavior management and creating standards for aggressive behavior management for psychiatric inpatients. The goal is that nurses have guidance and direction in taking preventative measures and effective aggressive patient management. So that nurses' competency and confidence increases and can accelerate the patient's recovery.
Keywords: nurses’ confidence; aggression; violence; psychiatric inpatients; psychiatric nursing
ABSTRAK
Latar belakang: Perawat sebagai tenaga yang selama 24 jam berada didekat pasien untuk memberikan asuhan keperawatan sangat beresiko mengalami perilaku tak terduga dalam bentuk perilaku agresif. Hal tersebut dapat memengaruhi kepercayaan diri perawat dalam melakukan perawatan pasien, ketidakhadiran, dan turnover. Metode: Penelitian ini merupakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik, untuk mengetahui gambaran tentang demografi dan bagaimana tingkat kepercayaan diri perawat dalam melakukan manajemen perilaku agresif. Hasil: Berdasarkan karakteristik demografi responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia >35 tahun, berpendidikan Diploma III, memiliki lama kerja berada pada rentang >5-10 tahun, berada pada tingkat perawat klinis 2 (PK 2), berstatus kepegawaian sebagai PNS, dan bertempat kerja di Ruang VIP. Mayoritas kepercayaan diri perawat dalam mengatasi agresi pasien berada pada tingkatan “Sedang” dan tidak adanya perawat yang mempunyai tingkat kepercayaan diri “Baik”. Kesimpulan: Teridentifikasi perlu adanya upaya peningkatan kepercayaan diri perawat dalam mengatasi agresi pasien di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya dengan menyelenggarakan program pelatihan tentang manajemen perilaku agresif dan pembuatan standar manajemen perilaku agresif pasien ODGJ. Tujuannya agar perawat mempunyai panduan dan arahan dalam melakukan tindakan pencegahan serta pengelolaan pasien agresif yang efektif. Sehingga kompetensi dan kepercayaan diri perawat meningkat dan dapat mempercepat kesembuhan pasien.
Kata kunci: kepercayaan diri perawat; perilaku agresif; perilaku kekerasan; pasien gangguan jiwa; keperawatan jiwa