{"title":"以社区为基础的Probolinggo市港口旅游综合体的发展中的社会资本和旅游潜力","authors":"Supriyanto, Nurul Jannah Lailatul Fitria","doi":"10.19105/ejpis.v4i2.6982","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengembangan wisata berbasis masyarakat menjadi konsep wisata guna pengoptimalan manfaat untuk masyarakat lokal. Alasannya adalah masyarakat yang akan mengelola dan menyelenggarakan program pengembangan wisata. Sehingga peneliti melakukan riset guna mengetahui dan mengkaji kesiapan masyarakat lokal, pemerintah, dan pihak lainnya di Kawasan Pelabuhan Kota Probolinggo dalam kegiatan pengembangan wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Riset ini diselenggarakan dengan menerapkan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumenatasi pada lingkungan wisata beserta masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak swasta. Selain itu didukung dengan studi pustaka terkait wisata pelabuhan Kota Probolinggo. Kerangka analisis yang digunakan untuk mengidenfikasi pengembangan wisata Pelabuhan Kota Probolinggo ini adalah tahapan yang disusun APEC. Hasil riset memaparkan bahwa masyarakat lokal di Pelabuhan Kota Probolinggo telah siap dan memiliki kemampuan relevan dalam pengembangan wisata dengan orientasi masyarakat yang didukung dengan kondisi modal sosial dan potensi wisata Pelabuhan Kota Probolinggo. Acuan 9 langkah dalam pengelolaan wisata berbasis masyarakat seperti identifikasi kepentingan masyarakat lokal dan bentuk kesanggupan masyarakat dalam mempersiapkan kegiatan wisata; identifikasi keahlian dan bentuk kesanggupan komunitas untuk mempersiapkan kegiatan wisata dengan orientasi masyarakat; peran kepala daerah dalam memimpin dan unsur organisasi di kawasan wisata pelabuhan; persiapan serta pengembangan komunitas atau organisas yang ada; Analisis ekspansi kemitraan yang terlaksana; analisa sudut padangan atau pemahaman terpadu yang sudah diselaraskan dengan program wisata; analisa rancangan dan konsep produk; analisa permintaan pasar dan kegiatan promosi; analisa rangkaian penerapan dan pengawasan kawasan wisata. Kesembilan acuan telah diterapkan di wisata komplek Pelabuhan Kota Probolinggo, akan tetapi ada yang belum optimal. Dikarenakan banyak program yang baru diluncurkan dan fasilitas baru selasai dibangun dan disediakan.","PeriodicalId":55797,"journal":{"name":"Jurnal PIPSI Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Modal Sosial Dan Potensi Wisata Dalam Pengembangan Kompleks Pariwisata Pelabuhan Kota Probolinggo Berbasis Masyarakat\",\"authors\":\"Supriyanto, Nurul Jannah Lailatul Fitria\",\"doi\":\"10.19105/ejpis.v4i2.6982\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengembangan wisata berbasis masyarakat menjadi konsep wisata guna pengoptimalan manfaat untuk masyarakat lokal. Alasannya adalah masyarakat yang akan mengelola dan menyelenggarakan program pengembangan wisata. Sehingga peneliti melakukan riset guna mengetahui dan mengkaji kesiapan masyarakat lokal, pemerintah, dan pihak lainnya di Kawasan Pelabuhan Kota Probolinggo dalam kegiatan pengembangan wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Riset ini diselenggarakan dengan menerapkan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumenatasi pada lingkungan wisata beserta masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak swasta. Selain itu didukung dengan studi pustaka terkait wisata pelabuhan Kota Probolinggo. Kerangka analisis yang digunakan untuk mengidenfikasi pengembangan wisata Pelabuhan Kota Probolinggo ini adalah tahapan yang disusun APEC. Hasil riset memaparkan bahwa masyarakat lokal di Pelabuhan Kota Probolinggo telah siap dan memiliki kemampuan relevan dalam pengembangan wisata dengan orientasi masyarakat yang didukung dengan kondisi modal sosial dan potensi wisata Pelabuhan Kota Probolinggo. Acuan 9 langkah dalam pengelolaan wisata berbasis masyarakat seperti identifikasi kepentingan masyarakat lokal dan bentuk kesanggupan masyarakat dalam mempersiapkan kegiatan wisata; identifikasi keahlian dan bentuk kesanggupan komunitas untuk mempersiapkan kegiatan wisata dengan orientasi masyarakat; peran kepala daerah dalam memimpin dan unsur organisasi di kawasan wisata pelabuhan; persiapan serta pengembangan komunitas atau organisas yang ada; Analisis ekspansi kemitraan yang terlaksana; analisa sudut padangan atau pemahaman terpadu yang sudah diselaraskan dengan program wisata; analisa rancangan dan konsep produk; analisa permintaan pasar dan kegiatan promosi; analisa rangkaian penerapan dan pengawasan kawasan wisata. Kesembilan acuan telah diterapkan di wisata komplek Pelabuhan Kota Probolinggo, akan tetapi ada yang belum optimal. Dikarenakan banyak program yang baru diluncurkan dan fasilitas baru selasai dibangun dan disediakan.\",\"PeriodicalId\":55797,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal PIPSI Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia\",\"volume\":\"83 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal PIPSI Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19105/ejpis.v4i2.6982\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PIPSI Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19105/ejpis.v4i2.6982","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Modal Sosial Dan Potensi Wisata Dalam Pengembangan Kompleks Pariwisata Pelabuhan Kota Probolinggo Berbasis Masyarakat
Pengembangan wisata berbasis masyarakat menjadi konsep wisata guna pengoptimalan manfaat untuk masyarakat lokal. Alasannya adalah masyarakat yang akan mengelola dan menyelenggarakan program pengembangan wisata. Sehingga peneliti melakukan riset guna mengetahui dan mengkaji kesiapan masyarakat lokal, pemerintah, dan pihak lainnya di Kawasan Pelabuhan Kota Probolinggo dalam kegiatan pengembangan wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Riset ini diselenggarakan dengan menerapkan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumenatasi pada lingkungan wisata beserta masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak swasta. Selain itu didukung dengan studi pustaka terkait wisata pelabuhan Kota Probolinggo. Kerangka analisis yang digunakan untuk mengidenfikasi pengembangan wisata Pelabuhan Kota Probolinggo ini adalah tahapan yang disusun APEC. Hasil riset memaparkan bahwa masyarakat lokal di Pelabuhan Kota Probolinggo telah siap dan memiliki kemampuan relevan dalam pengembangan wisata dengan orientasi masyarakat yang didukung dengan kondisi modal sosial dan potensi wisata Pelabuhan Kota Probolinggo. Acuan 9 langkah dalam pengelolaan wisata berbasis masyarakat seperti identifikasi kepentingan masyarakat lokal dan bentuk kesanggupan masyarakat dalam mempersiapkan kegiatan wisata; identifikasi keahlian dan bentuk kesanggupan komunitas untuk mempersiapkan kegiatan wisata dengan orientasi masyarakat; peran kepala daerah dalam memimpin dan unsur organisasi di kawasan wisata pelabuhan; persiapan serta pengembangan komunitas atau organisas yang ada; Analisis ekspansi kemitraan yang terlaksana; analisa sudut padangan atau pemahaman terpadu yang sudah diselaraskan dengan program wisata; analisa rancangan dan konsep produk; analisa permintaan pasar dan kegiatan promosi; analisa rangkaian penerapan dan pengawasan kawasan wisata. Kesembilan acuan telah diterapkan di wisata komplek Pelabuhan Kota Probolinggo, akan tetapi ada yang belum optimal. Dikarenakan banyak program yang baru diluncurkan dan fasilitas baru selasai dibangun dan disediakan.