{"title":"Identifikasi Jamur Beracun Clitocybe sp. di Gresik, Indonesia (Studi Kasus)","authors":"Ivan Permana Putra, R. Hermawan","doi":"10.22435/MPK.V31I2.4352","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wild mushrooms are one of the food materials which often sought after by Indonesians when foraging on forests or around their residence. However, due to the similar morphology of edible and poisonous mushrooms, cases of mushroom poisoning are an inevitable risk. A young man consumed wild mushroom collected from his yard in Gresik, East Java. The macrofungi grew on humus soil with several plants around it. The man mistakenly recognized the mushroom as either Termitomyces or Agaricus which could be consumed. After an experienced friend also confirmed the edibility of the mushroom, he immediately cooked and consumed the mushrooms. A few hours later, the victim experienced vomiting, nausea, dizziness, and loss of balance. The victim immediately received coconut water by his family. After 4-5 hours of seven times vomiting, his condition began to improve and start the norma activities. The macrofungi which caused poisoning were then documented and described. The identification result using several macroscopic characters confirmed the mushroom as Clitocybe sp. This mushroom has previously been reported contain the muscarine toxin. This article is one of few publications on mushroom poisoning case which equipped with the complete information on mushroom features and descriptions in Indonesia. This report indicates that the caution and complete observations of the information are needed before consuming an unknown wild mushroom. \nAbstrak \n \nJamur liar merupakan salah satu bahan pangan yang sering dicari oleh masyarakat Indonesia ketika merambah di hutan ataupun sekitar tempat tinggalnya. Namun, karena morfologi jamur yang bisa dikonsumsi dan jamur beracun seringkali terlihat mirip satu sama lain, maka kasus keracunan jamur menjadi risiko yang tidak terhindarkan. Seorang pemuda mengonsumsi jamur liar yang dikoleksi dari pekarangan rumahnya di Gresik, Jawa Timur. Jamur tersebut tumbuh pada tanah berhumus dengan beberapa tanaman di sekitarnya. Korban salah mengenali jamur tersebut sebagai Termitomyces ataupun Agaricus yang bisa dikonsumsi. Setelah seorang teman juga mengkonfirmasi edibilitas dari jamur tersebut, korban segera memasak dan mengkonsumsi jamur yang ditemukan. Beberapa jam kemudian korban mengalami muntah-muntah, mual, pusing, dan hilang keseimbangan. Korban segera mendapatkan pertolongan pertama berupa air kelapa oleh keluarganya. Setelah 4-5 jam mengalami muntah sebanyak tujuh kali, kondisi korban mulai membaik dan bisa kembali beraktifitas normal. Jamur yang menyebabkan keracunan kemudian didokumentasikan dan dibuatkan pertelaan karakter basidiomata. Hasil identifikasi dengan pendekatan beberapa karakter makroskopik mengkonfirmasi jamur tersebut sebagai Clitocybe sp. Jamur ini sebelumnya telah dilaporkan memiliki kandungan racun muscarine. Tulisan ini merupakan salah satu dari sedikit publikasi keracunan jamur yang dilengkapi dengan informasi jamur lengkap dan dilengkapi deskripsinya di Indonesia. Studi ini mengindikasikan bahwa diperlukan kehati-hatian dan observasi informasi yang lengkap sebelum mengonsumsi jamur liar yang belum diketahui identitasnya.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/MPK.V31I2.4352","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
野生蘑菇是印尼人在森林或住所周围觅食时经常寻找的食物材料之一。然而,由于食用蘑菇和有毒蘑菇的形态相似,蘑菇中毒事件是不可避免的风险。在东爪哇的Gresik,一名年轻人正在吃从他的院子里收集的野生蘑菇。大型真菌生长在腐殖质土壤中,周围有几种植物。这名男子错误地认为这种蘑菇是可以食用的白蚁菌或蘑菇。在一位经验丰富的朋友也证实了蘑菇的可食用性后,他立即将蘑菇煮熟并食用。几小时后,受害者出现呕吐、恶心、头晕和失去平衡的症状。受害者的家人立即给他喝了椰子汁。呕吐7次,4 ~ 5小时后病情开始好转,活动开始正常。引起中毒的大型真菌随后被记录和描述。几个宏观性状的鉴定结果证实该蘑菇为阴蒂菇。此前曾有报道称该蘑菇含有蕈碱毒素。这篇文章是为数不多的蘑菇中毒案例的出版物之一,配备了完整的信息,蘑菇的特征和描述在印度尼西亚。这份报告表明,在食用一种未知的野生蘑菇之前,需要谨慎和全面地观察信息。【摘要】【摘要】印度尼西亚的Jamur liar merupakan salah satu bahan pangan yang服务于dicari oleh masyarakat印度尼西亚的ketika merambah di hutan ataupun sekitar tempting galnya。Namun, karena morfologi jamur yang bisa dikonsumsi danjamur beracun seringkali terliha mimimiu sama lain, maka kasus keracunan jamur menjadi visiko yang tidak terhindarkan。Seorang pemuda mengonsumsi jamur liar yang dikoleksi dari pekarangan rumahnya di Gresik,爪哇铁木尔。Jamur tersebut tumbuh pada tanah berhumus dengan beberapa tanaman di sekitarya。冬虫夏草,冬虫夏草,冬虫夏草。Setelah seorang teman juga mengkonfirmasi edibilitas dari jamur tersebut, korban segera memasak dan mengkonsumsi jamur yang ditemukan。Beberapa jam kemudian korban mengalami muntah-muntah -muntah,共同的,pusing, dan hilang keseimbangan。Korban segera mendapatkan pertolongan pertama berupa air kelapapoleh keluganya。Setelah 4-5 jam mengalami muntah sebanyak tujuh kali, kondisi korban mulai membaik dan bisa kembali beraktifitas normal。Jamur yang menyebabkan keracunan kemudian didokumentasikan dan dibuatkan pertelaan karakter担子瘤。Hasil鉴定kasi dengan pendekatan beberapa karakter makroskopik mengkonfirmasi jamur ters,但sebagai Clitocybe sp. jamur ini sebelumnya telah necorkan memoriliki kandungan racun muscarine。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。[3]杨树的研究,杨树的研究,杨树的鉴定,杨树的鉴定。
Identifikasi Jamur Beracun Clitocybe sp. di Gresik, Indonesia (Studi Kasus)
Wild mushrooms are one of the food materials which often sought after by Indonesians when foraging on forests or around their residence. However, due to the similar morphology of edible and poisonous mushrooms, cases of mushroom poisoning are an inevitable risk. A young man consumed wild mushroom collected from his yard in Gresik, East Java. The macrofungi grew on humus soil with several plants around it. The man mistakenly recognized the mushroom as either Termitomyces or Agaricus which could be consumed. After an experienced friend also confirmed the edibility of the mushroom, he immediately cooked and consumed the mushrooms. A few hours later, the victim experienced vomiting, nausea, dizziness, and loss of balance. The victim immediately received coconut water by his family. After 4-5 hours of seven times vomiting, his condition began to improve and start the norma activities. The macrofungi which caused poisoning were then documented and described. The identification result using several macroscopic characters confirmed the mushroom as Clitocybe sp. This mushroom has previously been reported contain the muscarine toxin. This article is one of few publications on mushroom poisoning case which equipped with the complete information on mushroom features and descriptions in Indonesia. This report indicates that the caution and complete observations of the information are needed before consuming an unknown wild mushroom.
Abstrak
Jamur liar merupakan salah satu bahan pangan yang sering dicari oleh masyarakat Indonesia ketika merambah di hutan ataupun sekitar tempat tinggalnya. Namun, karena morfologi jamur yang bisa dikonsumsi dan jamur beracun seringkali terlihat mirip satu sama lain, maka kasus keracunan jamur menjadi risiko yang tidak terhindarkan. Seorang pemuda mengonsumsi jamur liar yang dikoleksi dari pekarangan rumahnya di Gresik, Jawa Timur. Jamur tersebut tumbuh pada tanah berhumus dengan beberapa tanaman di sekitarnya. Korban salah mengenali jamur tersebut sebagai Termitomyces ataupun Agaricus yang bisa dikonsumsi. Setelah seorang teman juga mengkonfirmasi edibilitas dari jamur tersebut, korban segera memasak dan mengkonsumsi jamur yang ditemukan. Beberapa jam kemudian korban mengalami muntah-muntah, mual, pusing, dan hilang keseimbangan. Korban segera mendapatkan pertolongan pertama berupa air kelapa oleh keluarganya. Setelah 4-5 jam mengalami muntah sebanyak tujuh kali, kondisi korban mulai membaik dan bisa kembali beraktifitas normal. Jamur yang menyebabkan keracunan kemudian didokumentasikan dan dibuatkan pertelaan karakter basidiomata. Hasil identifikasi dengan pendekatan beberapa karakter makroskopik mengkonfirmasi jamur tersebut sebagai Clitocybe sp. Jamur ini sebelumnya telah dilaporkan memiliki kandungan racun muscarine. Tulisan ini merupakan salah satu dari sedikit publikasi keracunan jamur yang dilengkapi dengan informasi jamur lengkap dan dilengkapi deskripsinya di Indonesia. Studi ini mengindikasikan bahwa diperlukan kehati-hatian dan observasi informasi yang lengkap sebelum mengonsumsi jamur liar yang belum diketahui identitasnya.