种植咖啡的生活在1870-1930年

IF 0.1 Q3 HISTORY
Muhammad Bahtiar Syarifudin, Ari Sapto, R. Hudiyanto
{"title":"种植咖啡的生活在1870-1930年","authors":"Muhammad Bahtiar Syarifudin, Ari Sapto, R. Hudiyanto","doi":"10.17977/um081v3i22023p174-185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The end of the cultuurstelseel policy and the emergence of the Agrarian Law of 1870 led to the development of plantations on a large scale, because this system gave private parties the right to develop their business in the field of export commodities by leasing native land. This has caused many people to migrate from villages to plantation areas to work as plantation labourers. This study attempts to describe the development of plantations which have begun to expand into inland areas on the island of Java, especially in Malang. Besides that, how is the life of plantation workers as plantation workers, where plantation workers occupy the lowest strata in stratification. This paper is reviewed using the historical method with sources that have been collected in the form of photo archives and documents, as well as several written sources in the form of books and articles. The policies implemented by the Dutch East Indies government greatly influenced the life of the indigenous people, especially from a social and economic point of view of the community itself. Berakhirnya kebijakan cultuurstelsel dan munculnya UU Agraria tahun 1870 menyebabkan perkembangan perkebunan secara besar besaran, karena sistem tersebut memberikan hak kepada pihak swasta untuk mengembangkan bisnisnya dibidang komoditas ekspor dengan cara menyewa tanah bumiputera. Hal itu menyebabkan banyaknya migrasi masyarakat dari desa menuju ke kawasan perkebunan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan. Kajian ini berusaha menggambarkan perkembangan perkebunan yang mulai meluas ke area pedalaman di pulau Jawa terutama di Malang. Selain itu bagaimana kehidupan buruh perkebunan sebagai tenaga kerja yang menempati strata paling bawah dalam stratifikasi. Tulisan ini dikaji menggunakan metode sejarah dengan sumber yang sudah dikumpulkan berupa arsip foto maupun dokumen, serta beberapa sumber tertulis berupa buku dan artikel. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat bumiputera, terutama dari segi sosial maupun ekonomi masyarakat itu sendiri. ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kehidupan buruh perkebunan kopi di Dampit tahun 1870-1930\",\"authors\":\"Muhammad Bahtiar Syarifudin, Ari Sapto, R. Hudiyanto\",\"doi\":\"10.17977/um081v3i22023p174-185\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The end of the cultuurstelseel policy and the emergence of the Agrarian Law of 1870 led to the development of plantations on a large scale, because this system gave private parties the right to develop their business in the field of export commodities by leasing native land. This has caused many people to migrate from villages to plantation areas to work as plantation labourers. This study attempts to describe the development of plantations which have begun to expand into inland areas on the island of Java, especially in Malang. Besides that, how is the life of plantation workers as plantation workers, where plantation workers occupy the lowest strata in stratification. This paper is reviewed using the historical method with sources that have been collected in the form of photo archives and documents, as well as several written sources in the form of books and articles. The policies implemented by the Dutch East Indies government greatly influenced the life of the indigenous people, especially from a social and economic point of view of the community itself. Berakhirnya kebijakan cultuurstelsel dan munculnya UU Agraria tahun 1870 menyebabkan perkembangan perkebunan secara besar besaran, karena sistem tersebut memberikan hak kepada pihak swasta untuk mengembangkan bisnisnya dibidang komoditas ekspor dengan cara menyewa tanah bumiputera. Hal itu menyebabkan banyaknya migrasi masyarakat dari desa menuju ke kawasan perkebunan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan. Kajian ini berusaha menggambarkan perkembangan perkebunan yang mulai meluas ke area pedalaman di pulau Jawa terutama di Malang. Selain itu bagaimana kehidupan buruh perkebunan sebagai tenaga kerja yang menempati strata paling bawah dalam stratifikasi. Tulisan ini dikaji menggunakan metode sejarah dengan sumber yang sudah dikumpulkan berupa arsip foto maupun dokumen, serta beberapa sumber tertulis berupa buku dan artikel. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat bumiputera, terutama dari segi sosial maupun ekonomi masyarakat itu sendiri. \",\"PeriodicalId\":40352,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2023-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um081v3i22023p174-185\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"HISTORY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v3i22023p174-185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

文化钢铁政策的结束和1870年《土地法》的出台导致了种植园的大规模发展,因为这一制度赋予了私人通过租赁本土土地来发展出口商品领域业务的权利。这导致许多人从村庄迁移到种植园地区,成为种植园工人。本研究试图描述种植园的发展,这些种植园已开始扩展到爪哇岛的内陆地区,特别是在玛琅。除此之外,种植园工人作为种植园工人的生活是怎样的,种植园工人在分层中处于最低的阶层。本文采用历史的方法,对以照片档案和文献的形式收集的资料以及以书籍和文章的形式收集的一些书面资料进行了回顾。荷兰东印度群岛政府实施的政策极大地影响了土著人民的生活,特别是从社区本身的社会和经济角度来看。泰国语:Berakhirnya kebijakan cultural - stelsel danmunculnya UU Agraria tahun 1870 menyebabkan perkembangan perkebuan secara besar besaran, karena系统teribut成员hak kekembangan pihak swasta untuk mengembangkan bisnisnya dibidang komoditas ekspor dengan cara menyewa tanah humputera。这是我的第一个梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Selain itu bagaimana kehidupan buruh perkebunan sebagai tenaga kerja yang menempati strata paling bawah dalam stratifikasi。图里桑尼·迪卡吉·蒙古纳坎mede sejarah dengan sumber yang sudah dikumpulkan berupa arsip photo maupun dokumen, serta beberapa sumber tertulis berupa buku dan artikel。Kebijakan yang diiterapkan oleh peremerintah Hindia-Belanda sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat humputera, terutama dari segi social maupun economi masyarakat itsendiri。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Kehidupan buruh perkebunan kopi di Dampit tahun 1870-1930
The end of the cultuurstelseel policy and the emergence of the Agrarian Law of 1870 led to the development of plantations on a large scale, because this system gave private parties the right to develop their business in the field of export commodities by leasing native land. This has caused many people to migrate from villages to plantation areas to work as plantation labourers. This study attempts to describe the development of plantations which have begun to expand into inland areas on the island of Java, especially in Malang. Besides that, how is the life of plantation workers as plantation workers, where plantation workers occupy the lowest strata in stratification. This paper is reviewed using the historical method with sources that have been collected in the form of photo archives and documents, as well as several written sources in the form of books and articles. The policies implemented by the Dutch East Indies government greatly influenced the life of the indigenous people, especially from a social and economic point of view of the community itself. Berakhirnya kebijakan cultuurstelsel dan munculnya UU Agraria tahun 1870 menyebabkan perkembangan perkebunan secara besar besaran, karena sistem tersebut memberikan hak kepada pihak swasta untuk mengembangkan bisnisnya dibidang komoditas ekspor dengan cara menyewa tanah bumiputera. Hal itu menyebabkan banyaknya migrasi masyarakat dari desa menuju ke kawasan perkebunan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan. Kajian ini berusaha menggambarkan perkembangan perkebunan yang mulai meluas ke area pedalaman di pulau Jawa terutama di Malang. Selain itu bagaimana kehidupan buruh perkebunan sebagai tenaga kerja yang menempati strata paling bawah dalam stratifikasi. Tulisan ini dikaji menggunakan metode sejarah dengan sumber yang sudah dikumpulkan berupa arsip foto maupun dokumen, serta beberapa sumber tertulis berupa buku dan artikel. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat bumiputera, terutama dari segi sosial maupun ekonomi masyarakat itu sendiri. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
CiteScore
0.10
自引率
0.00%
发文量
12
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信