{"title":"猪的作用是在na加里Aie baupaek的农民社区","authors":"Afifah Nurhazizah, Nora Susilawati","doi":"10.24036/perspektif.v6i1.736","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi baburu babi (ciliang) di Nagari Aie Batumbuek Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Hal ini menarik untuk dikaji karena masalah yang sering mengganggu pertanian masyarakat di Nagari Aie Batumbuek adalah babi hutan yang menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat petani sekaligus menjadi tantangan lingkungan pertanian yang beresiko terhadap kegagalan panen, dengan adanya kegiatan baburu babi ini terdapat fungsi-fungsi yang memberikan pengaruh yang besar dalam terciptanya sebuah pertahanan tradisi dan kebudayaan sesuai dengan tujuan yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini dianalisis dengan teori Struktural Fungsional oleh Robert K. Merton. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 25 orang dengan kriteria 5 orang bapak-bapak, 7 orang dewasa, 8 orang remaja dan 5 orang anak-anak. Pengambilan data dilakukan melalui observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti model analisis interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi baburu babi (ciliang) pada masyarakat petani di Nagari Aie Batumbuek terdapat fungsi manifest dan fungsi latent. Pertama, Fungsi manifest (perwujudan) dalam kegiatan baburu babi (ciliang) dapat terbagi lagi ke dalam beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi sosial, fungsi memberantas hama babi hutan, fungsi kesehatan, fungsi rekreasi, dan fungsi mengatasi kegagalan panen. Kedua, Fungsi latent dalam kegiatan baburu babi (ciliang) karena ingin pamer kekayaan dan pasar terselubung.","PeriodicalId":30642,"journal":{"name":"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Fungsi Baburu Babi (ciliang) pada Masyarakat Petani di Nagari Aie Batumbuek\",\"authors\":\"Afifah Nurhazizah, Nora Susilawati\",\"doi\":\"10.24036/perspektif.v6i1.736\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi baburu babi (ciliang) di Nagari Aie Batumbuek Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Hal ini menarik untuk dikaji karena masalah yang sering mengganggu pertanian masyarakat di Nagari Aie Batumbuek adalah babi hutan yang menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat petani sekaligus menjadi tantangan lingkungan pertanian yang beresiko terhadap kegagalan panen, dengan adanya kegiatan baburu babi ini terdapat fungsi-fungsi yang memberikan pengaruh yang besar dalam terciptanya sebuah pertahanan tradisi dan kebudayaan sesuai dengan tujuan yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini dianalisis dengan teori Struktural Fungsional oleh Robert K. Merton. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 25 orang dengan kriteria 5 orang bapak-bapak, 7 orang dewasa, 8 orang remaja dan 5 orang anak-anak. Pengambilan data dilakukan melalui observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti model analisis interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi baburu babi (ciliang) pada masyarakat petani di Nagari Aie Batumbuek terdapat fungsi manifest dan fungsi latent. Pertama, Fungsi manifest (perwujudan) dalam kegiatan baburu babi (ciliang) dapat terbagi lagi ke dalam beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi sosial, fungsi memberantas hama babi hutan, fungsi kesehatan, fungsi rekreasi, dan fungsi mengatasi kegagalan panen. Kedua, Fungsi latent dalam kegiatan baburu babi (ciliang) karena ingin pamer kekayaan dan pasar terselubung.\",\"PeriodicalId\":30642,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24036/perspektif.v6i1.736\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/perspektif.v6i1.736","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这项研究旨在解释在索洛克山道区的na加里Aie batanaek地区baburu (ciliang)的功能。这值得研究,因为经常破坏社会的农业的问题Nagari Aie Batumbuek是野猪的同时对社会有相当严重的威胁农民成为农业环境对作物歉收的风险挑战,随着这个baburu猪有功能的活动,产生了巨大的影响建立一个防御传统和文化中符合社会中存在的目的。这项研究是由罗伯特·K·默顿的结构理论来分析的。本研究方法是一种具有内在案例研究类型的定性方法。选择告密者的方法是用采样技术进行的,人数为25人,标准是5个父亲,7个成年人,8个年轻人和5个孩子。数据检索是通过观察被动参与、深入采访和文档进行的。数据分析技术遵循迈尔斯和胡伯曼(Miles and Huberman)的交互式分析模型。研究结果表明,在na加里Aie bagreek的农民社区中,baburu (ciliang)的功能具有专利和潜在功能。首先,猪群活动的“物化”功能可以再次分为消灭野猪害虫的社会功能、消灭健康害虫的功能、健康功能、娱乐功能和处理作物歉收的功能。其次,巴鲁克猪(ciliang)活动的潜在功能是为了炫耀自己的财富和秘密市场。
Fungsi Baburu Babi (ciliang) pada Masyarakat Petani di Nagari Aie Batumbuek
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi baburu babi (ciliang) di Nagari Aie Batumbuek Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Hal ini menarik untuk dikaji karena masalah yang sering mengganggu pertanian masyarakat di Nagari Aie Batumbuek adalah babi hutan yang menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat petani sekaligus menjadi tantangan lingkungan pertanian yang beresiko terhadap kegagalan panen, dengan adanya kegiatan baburu babi ini terdapat fungsi-fungsi yang memberikan pengaruh yang besar dalam terciptanya sebuah pertahanan tradisi dan kebudayaan sesuai dengan tujuan yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini dianalisis dengan teori Struktural Fungsional oleh Robert K. Merton. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 25 orang dengan kriteria 5 orang bapak-bapak, 7 orang dewasa, 8 orang remaja dan 5 orang anak-anak. Pengambilan data dilakukan melalui observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti model analisis interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi baburu babi (ciliang) pada masyarakat petani di Nagari Aie Batumbuek terdapat fungsi manifest dan fungsi latent. Pertama, Fungsi manifest (perwujudan) dalam kegiatan baburu babi (ciliang) dapat terbagi lagi ke dalam beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi sosial, fungsi memberantas hama babi hutan, fungsi kesehatan, fungsi rekreasi, dan fungsi mengatasi kegagalan panen. Kedua, Fungsi latent dalam kegiatan baburu babi (ciliang) karena ingin pamer kekayaan dan pasar terselubung.