印尼的UMKM耐力面临经济衰退

Eugenia Mardanugraha, J. Akhmad
{"title":"印尼的UMKM耐力面临经济衰退","authors":"Eugenia Mardanugraha, J. Akhmad","doi":"10.14203/jep.30.2.2022.101-114","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wabah COVID-19 telah membuat ekonomi Indonesia masuk episode resesi, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi (y-o-y) negatif selama 2 kuartal berturut-turut, yaitu Q2-2020 sebesar -5.32% dan Q3-2020 sebesar -3.49%. Penelitian ini menjelaskan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki daya tahan yang cukup kuat dalam menghadapi resesi ekonomi. Penelitian ini mewawancarai 541 UMKM dari seluruh Indonesia selama Agustus-Oktober 2020 melalui telepon dan video call. Penelitian ini juga melakukan focus group discussion (FGD) dari beberapa responden yang disurvei. Berdasarkan analisa deskriptif ditemukan bahwa 19% UMKM sudah tidak dapat bertahan, 30% UMKM masih mempertahankan karyawannya, dan 51% lainnya masih dapat bertahan. Bantuan dari pemerintah baru dirasakan oleh UMKM yang memiliki kredit dari bank. Berdasarkan pengujian t-statistik, terjadi penurunan pada seluruh indikator kinerja UMKM akibat COVID-19. Penurunan signifikan terjadi pada modal kerja (-54%), tenaga kerja (-37 %), pendapatan bulanan (-34%), tanah (-2%), dan mesin dan peralatan (-3%). Sementara itu, penurunan beban oerasional bulanan (-21%) secara statistik tidak signifikan. Kegiatan FGD menyimpulkan bahwa UMKM yang bertahan adalah yang memiliki cadangan kekayaan (hidden wealth) berupa tabungan, atau asset bangunan dan kendaraan yang dapat dijual atau digadaikan. Disaster risk management (DRM) dan penyusunan business continuity plan (BCP) merupakan hal terpenting bagi UMKM sehingga dapat bertahan dalam kondisi kritis saat bencana terjadi. Pemerintah harus mulai membantu UMKM dalam penyusunan hal tersebut. Social bonds dapat menjadi instrumen alternatif bagi pemerintah, untuk mengatasi persoalan ini.","PeriodicalId":32634,"journal":{"name":"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Ketahanan UMKM di Indonesia menghadapi Resesi Ekonomi\",\"authors\":\"Eugenia Mardanugraha, J. Akhmad\",\"doi\":\"10.14203/jep.30.2.2022.101-114\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Wabah COVID-19 telah membuat ekonomi Indonesia masuk episode resesi, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi (y-o-y) negatif selama 2 kuartal berturut-turut, yaitu Q2-2020 sebesar -5.32% dan Q3-2020 sebesar -3.49%. Penelitian ini menjelaskan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki daya tahan yang cukup kuat dalam menghadapi resesi ekonomi. Penelitian ini mewawancarai 541 UMKM dari seluruh Indonesia selama Agustus-Oktober 2020 melalui telepon dan video call. Penelitian ini juga melakukan focus group discussion (FGD) dari beberapa responden yang disurvei. Berdasarkan analisa deskriptif ditemukan bahwa 19% UMKM sudah tidak dapat bertahan, 30% UMKM masih mempertahankan karyawannya, dan 51% lainnya masih dapat bertahan. Bantuan dari pemerintah baru dirasakan oleh UMKM yang memiliki kredit dari bank. Berdasarkan pengujian t-statistik, terjadi penurunan pada seluruh indikator kinerja UMKM akibat COVID-19. Penurunan signifikan terjadi pada modal kerja (-54%), tenaga kerja (-37 %), pendapatan bulanan (-34%), tanah (-2%), dan mesin dan peralatan (-3%). Sementara itu, penurunan beban oerasional bulanan (-21%) secara statistik tidak signifikan. Kegiatan FGD menyimpulkan bahwa UMKM yang bertahan adalah yang memiliki cadangan kekayaan (hidden wealth) berupa tabungan, atau asset bangunan dan kendaraan yang dapat dijual atau digadaikan. Disaster risk management (DRM) dan penyusunan business continuity plan (BCP) merupakan hal terpenting bagi UMKM sehingga dapat bertahan dalam kondisi kritis saat bencana terjadi. Pemerintah harus mulai membantu UMKM dalam penyusunan hal tersebut. Social bonds dapat menjadi instrumen alternatif bagi pemerintah, untuk mengatasi persoalan ini.\",\"PeriodicalId\":32634,\"journal\":{\"name\":\"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14203/jep.30.2.2022.101-114\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14203/jep.30.2.2022.101-114","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

COVID-19的疫情使印尼经济进入了经济衰退的一段插曲,而经济增长已经连续两季为负,即Q2-2020为5.32%,Q3-2020为3.49%。这项研究解释说,印尼的小规模、中小企业和中小企业在应对经济衰退方面有着相当大的耐力。这项研究在2020年8月至10月期间通过电话和视频电话采访了印尼各地的541个UMKM。该研究还对几名接受调查的受访者进行了焦点小组讨论(FGD)。根据描述性分析,人们发现19% UMKM无法生存,30% UMKM保留员工,51%的人能够生存。来自新政府的援助感到来自银行信贷的UMKM。根据t-统计,COVID-19的UMKM绩效指标均有所下降。劳动资本(-54%)、劳动(- 37%)、每月收入(-34%)、土地(-2%)、机器和设备(-3%)都有显著下降。与此同时,每月的欧次负担下降(-21%)在统计上是微不足道的。FGD活动的结论是,幸存的UMKM拥有以储蓄为基础的财富,或可出售或抵押的建筑和车辆的资产。灾难风险管理和商业持续计划对UMKM来说是最重要的,因为他们能够在灾难发生时保持危急状态。政府应该开始帮助UMKM起草这些东西。社会债券可以成为政府解决这些问题的替代工具。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Ketahanan UMKM di Indonesia menghadapi Resesi Ekonomi
Wabah COVID-19 telah membuat ekonomi Indonesia masuk episode resesi, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi (y-o-y) negatif selama 2 kuartal berturut-turut, yaitu Q2-2020 sebesar -5.32% dan Q3-2020 sebesar -3.49%. Penelitian ini menjelaskan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki daya tahan yang cukup kuat dalam menghadapi resesi ekonomi. Penelitian ini mewawancarai 541 UMKM dari seluruh Indonesia selama Agustus-Oktober 2020 melalui telepon dan video call. Penelitian ini juga melakukan focus group discussion (FGD) dari beberapa responden yang disurvei. Berdasarkan analisa deskriptif ditemukan bahwa 19% UMKM sudah tidak dapat bertahan, 30% UMKM masih mempertahankan karyawannya, dan 51% lainnya masih dapat bertahan. Bantuan dari pemerintah baru dirasakan oleh UMKM yang memiliki kredit dari bank. Berdasarkan pengujian t-statistik, terjadi penurunan pada seluruh indikator kinerja UMKM akibat COVID-19. Penurunan signifikan terjadi pada modal kerja (-54%), tenaga kerja (-37 %), pendapatan bulanan (-34%), tanah (-2%), dan mesin dan peralatan (-3%). Sementara itu, penurunan beban oerasional bulanan (-21%) secara statistik tidak signifikan. Kegiatan FGD menyimpulkan bahwa UMKM yang bertahan adalah yang memiliki cadangan kekayaan (hidden wealth) berupa tabungan, atau asset bangunan dan kendaraan yang dapat dijual atau digadaikan. Disaster risk management (DRM) dan penyusunan business continuity plan (BCP) merupakan hal terpenting bagi UMKM sehingga dapat bertahan dalam kondisi kritis saat bencana terjadi. Pemerintah harus mulai membantu UMKM dalam penyusunan hal tersebut. Social bonds dapat menjadi instrumen alternatif bagi pemerintah, untuk mengatasi persoalan ini.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信