{"title":"汤的公司死了","authors":"Shafiera Amalia","doi":"10.31845/jwk.v22i1.168","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara sederhana, Standar Operating Procedure (SOP) merupakan prosedur/alur/ cara/mekanisme kerja yang distandarisasi. Secara ideal, penerapan SOP di organisasi bisnis akan membawa organisasi tersebut ke arah yang lebih baik. Penerapan SOP akan membuat organisasi bekerja secara aktif, efektif dan efisien. Dalam konteks perusahaan swasta, penulis menyebutkan penyusunan dan penerapan SOP bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan; menjamin kualitas produk; meningkatkan keuntungan perusahaan; dan sarana untuk mengembangkan perusahaan. Namun, penulis sering mendapati bahwa SOP yang telah disusun ternyata tidak dapat diterapkan oleh perusahaan. SOP tersebut hanya menjadi dokumen dan tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Padahal, penyusunan SOP membutuhkan sumber daya manusia, finansial, dan waktu yang tidak sedikit. Buku ini akan mengulas secara gamblang dan tajam mengapa hal tersebut dapat terjadi. Sepanjang pengalaman pribadi penulis yang merupakan penyusun, pelaksana, evaluator dan pengembang SOP setidaknya ada 26 masalah yang menyebabkan SOP yang disusun oleh perusahaan tidak dapat diterapkan dan justru menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah penyusun SOP yang tidak kompeten; SOP copy-paste dari perusahaan lain; SOP disusun tanpa didasarkan pada visi-misi perusahaan; dan SOP yang telah disusun tidak diterapkan.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Matinya Perusahaan Gara Gara SOP\",\"authors\":\"Shafiera Amalia\",\"doi\":\"10.31845/jwk.v22i1.168\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Secara sederhana, Standar Operating Procedure (SOP) merupakan prosedur/alur/ cara/mekanisme kerja yang distandarisasi. Secara ideal, penerapan SOP di organisasi bisnis akan membawa organisasi tersebut ke arah yang lebih baik. Penerapan SOP akan membuat organisasi bekerja secara aktif, efektif dan efisien. Dalam konteks perusahaan swasta, penulis menyebutkan penyusunan dan penerapan SOP bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan; menjamin kualitas produk; meningkatkan keuntungan perusahaan; dan sarana untuk mengembangkan perusahaan. Namun, penulis sering mendapati bahwa SOP yang telah disusun ternyata tidak dapat diterapkan oleh perusahaan. SOP tersebut hanya menjadi dokumen dan tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Padahal, penyusunan SOP membutuhkan sumber daya manusia, finansial, dan waktu yang tidak sedikit. Buku ini akan mengulas secara gamblang dan tajam mengapa hal tersebut dapat terjadi. Sepanjang pengalaman pribadi penulis yang merupakan penyusun, pelaksana, evaluator dan pengembang SOP setidaknya ada 26 masalah yang menyebabkan SOP yang disusun oleh perusahaan tidak dapat diterapkan dan justru menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah penyusun SOP yang tidak kompeten; SOP copy-paste dari perusahaan lain; SOP disusun tanpa didasarkan pada visi-misi perusahaan; dan SOP yang telah disusun tidak diterapkan.\",\"PeriodicalId\":33785,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Wacana Kinerja\",\"volume\":\"78 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-11-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Wacana Kinerja\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31845/jwk.v22i1.168\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Wacana Kinerja","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31845/jwk.v22i1.168","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Secara sederhana, Standar Operating Procedure (SOP) merupakan prosedur/alur/ cara/mekanisme kerja yang distandarisasi. Secara ideal, penerapan SOP di organisasi bisnis akan membawa organisasi tersebut ke arah yang lebih baik. Penerapan SOP akan membuat organisasi bekerja secara aktif, efektif dan efisien. Dalam konteks perusahaan swasta, penulis menyebutkan penyusunan dan penerapan SOP bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan; menjamin kualitas produk; meningkatkan keuntungan perusahaan; dan sarana untuk mengembangkan perusahaan. Namun, penulis sering mendapati bahwa SOP yang telah disusun ternyata tidak dapat diterapkan oleh perusahaan. SOP tersebut hanya menjadi dokumen dan tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Padahal, penyusunan SOP membutuhkan sumber daya manusia, finansial, dan waktu yang tidak sedikit. Buku ini akan mengulas secara gamblang dan tajam mengapa hal tersebut dapat terjadi. Sepanjang pengalaman pribadi penulis yang merupakan penyusun, pelaksana, evaluator dan pengembang SOP setidaknya ada 26 masalah yang menyebabkan SOP yang disusun oleh perusahaan tidak dapat diterapkan dan justru menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah penyusun SOP yang tidak kompeten; SOP copy-paste dari perusahaan lain; SOP disusun tanpa didasarkan pada visi-misi perusahaan; dan SOP yang telah disusun tidak diterapkan.