{"title":"Faktor-Faktor Dan Pengukuran Cybersickness Pada Driving Simulator: Tinjauan Pustaka","authors":"C. Hasibuan","doi":"10.26593/jrsi.v12i1.6547.113-124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Simulator mengemudi merupakan salah satu alat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Simulator mengemudi sering digunakan di bidang penelitian, terdapat kekhawatiran bahwa simulator mengemudi berbasis HMD dapat menyebabkan efek samping bagi pengguna yang dikenal sebagai cybersickness. Berbagai faktor banyak digunakan untuk mengidentifikasi terbentuknya cybersickness dari berbagai virtual environment dengan memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap cybersickness yang terbentuk sedangkan secara khusus faktor yang mempengaruhi terhadap terbentuknya cybersickness menggunakan simulator mengemudi menggunakan virtual reality berbasis HMD belum diidentifikasi apakah menghasilkan hasil penelitian yang sama atau berbeda, sehingga dapat memberikan perbedaan yang terhadap penelitian selanjutnya. Tujuan penelitian ini melakukan literature review terhadap faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi cybersickness yang tebentuk pada penggunaan simulator mengemudi menggunakan virtual reality berbasis HMD dan hasil dari penggunaan faktor tersebut. Metode yang digunakan dengan penelusuran artikel dari data base antara lain google scholar, science direct, scopus, springer dan IEEE dengan kata kunci yang relevan. Dalam pencarian awal, istilah 'VR sickness', 'cybersickness', 'motion sickness', 'simulator sickness', 'visually induced motion sickness', 'virtual reality', dan 'simulator mengemudi', eliminasi menggunakan metode PRISMA. Dari 653 artikel yang diperoleh menghasilkan 17 artikel yang dianalisis lebih lanjut terkait simulator mengemudi menggunakan virtual reality berbasis HMD. Hasil menemukan faktor yang mempengaruhi cybersickness yang terbentuk seperti jenis kelamin, umur pengguna, pengalaman, postur pengguna, lamanya penggunaan, perangkat keras yang digunakan, Field Of View (FOV), penyakit bawaan serta waktu penggunaan. Dari 17 artikel yang dianalisis tidak ada perbedaan hasil dari faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi cybersickness yang terbentuk.","PeriodicalId":32888,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sistem Industri","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sistem Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26593/jrsi.v12i1.6547.113-124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor-Faktor Dan Pengukuran Cybersickness Pada Driving Simulator: Tinjauan Pustaka
Simulator mengemudi merupakan salah satu alat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Simulator mengemudi sering digunakan di bidang penelitian, terdapat kekhawatiran bahwa simulator mengemudi berbasis HMD dapat menyebabkan efek samping bagi pengguna yang dikenal sebagai cybersickness. Berbagai faktor banyak digunakan untuk mengidentifikasi terbentuknya cybersickness dari berbagai virtual environment dengan memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap cybersickness yang terbentuk sedangkan secara khusus faktor yang mempengaruhi terhadap terbentuknya cybersickness menggunakan simulator mengemudi menggunakan virtual reality berbasis HMD belum diidentifikasi apakah menghasilkan hasil penelitian yang sama atau berbeda, sehingga dapat memberikan perbedaan yang terhadap penelitian selanjutnya. Tujuan penelitian ini melakukan literature review terhadap faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi cybersickness yang tebentuk pada penggunaan simulator mengemudi menggunakan virtual reality berbasis HMD dan hasil dari penggunaan faktor tersebut. Metode yang digunakan dengan penelusuran artikel dari data base antara lain google scholar, science direct, scopus, springer dan IEEE dengan kata kunci yang relevan. Dalam pencarian awal, istilah 'VR sickness', 'cybersickness', 'motion sickness', 'simulator sickness', 'visually induced motion sickness', 'virtual reality', dan 'simulator mengemudi', eliminasi menggunakan metode PRISMA. Dari 653 artikel yang diperoleh menghasilkan 17 artikel yang dianalisis lebih lanjut terkait simulator mengemudi menggunakan virtual reality berbasis HMD. Hasil menemukan faktor yang mempengaruhi cybersickness yang terbentuk seperti jenis kelamin, umur pengguna, pengalaman, postur pengguna, lamanya penggunaan, perangkat keras yang digunakan, Field Of View (FOV), penyakit bawaan serta waktu penggunaan. Dari 17 artikel yang dianalisis tidak ada perbedaan hasil dari faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi cybersickness yang terbentuk.