{"title":"Pemurnian alfa-selulosa dari baglog bekas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) menggunakan NaOH dan hidrolisis sulfat (Purification of alpha-cellulose from ex-baglog of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) using NaOH and sulfate hydrolysis)","authors":"H. Hanif, Tri Panji, Firda Dimawarnita, I. Artika","doi":"10.22302/IRIBB.JUR.MP.V87I1.325","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) are the largest cellulose waste produced by oil palm plantations. Each processing of one ton of Fresh Fruit Bunch (FFB) will produce OPEFB as much as 22-23% or 220-230 kg. OPEFB waste has not been utilized optimally by most palm oil mills and communities. It was reported that OPEFB contains 32.57% cellulose, 27.70% hemicellulose, and 26.49% lignin. The purity of cellulose component in OPEFB can be increased by delignification and hydrolysis of OPEFB. This research aims to produce alpha-cellulose from OPEFB with the highest purity level. The stages of the process include biologically delignification using white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus), chemical delignification using 17,5% NaOH solution, and combination of treatment using solution of 17,5% NaOH and hydrolysis using 10% H2SO4solution. The analysis was carried out using the Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). The best result of alpha-cellulose purity was by the treatment of delignified NaOH baglog resulting in 97.43% alpha-cellulose content, 4.47% pentosan hemicellulose level, and undetectable lignin levels.The results of FT-IR spectrum from alpha-cellulose obtained from OPEFB has shown functional groups contained in alpha-cellulose polymers including O-H groups at wave number 3289 cm-1, C-H groups at wave number 2901 cm-1, and functional groups C-O at wave number 1372 cm-1.[Key words: hydrolysis, FT-IR, mushroom, bleaching, waste] Abstrak Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) adalah limbah terbesar yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit. Setiap pengolahan satu ton tandan buah segar (TBS) akan dihasilkan TKKS sebanyak 22-23% atau 220-230 kg. Limbah TKKS belum dimanfaatkan secara optimaloleh sebagian besar pabrik kelapa sawit (PKS) dan masyarakat. Dari hasil analisis kimiakomposisi selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada TKKSsecara berturut-turut ialah ; 32,57%, 27,70%, 26,49%. Kandungan komponen selulosa dalam TKKSdapat ditingkatkan kemurniannya dengan cara delignifikasi dan hidrolisis. Penelitian ini bertujuan pemurnian alfa–selulosa dari TKKS dengan tingkat kemurnian tertinggi.Tahapan pembuatan alfa-selulosameliputi delignifikasi secara biologis menggunakan jamur tiramputih(Pleurotus ostreatus), delignifikasi secara kimia menggunakan larutan NaOH 17,5%, dan kombinasi perlakuan menggunakan NaOH 17,5% dan larutanH2SO410%. Analisis dilakukan menggunakanFourier Transform Infrared Spektroscopy (FT-IR). Hasil pemurnian alfa-selulosa terbaik ialah melalui sisa baglog terdelignifikasi NaOH menghasilkan kadar alfa-selulosa 97.43%, kadar pentosan hemiselulosa 4.47%, serta kadar lignin tidak terdeteksi. Hasil spektrumFT-IR darialfa–selulosayang diperoleh dari TKKStelahmenunjukkan gugus-gugus fungsi yangterdapat di dalam polimeralfa–selulosadiantaranyagugus O-H pada bilangan gelombang 3289 cm-1, gugus C-H pada bilangangelombang2901cm-1, dan gugus fungsi C-O pada bilangan gelombang 1372 cm-1. [Kata kunci: hidrolisis, FT-IR, jamur, pemutihan, limbah]","PeriodicalId":11660,"journal":{"name":"E-Journal Menara Perkebunan","volume":"128 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Journal Menara Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/IRIBB.JUR.MP.V87I1.325","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
油棕空果束(OPEFB)是油棕种植园产生的最大的纤维素废物。每加工一吨新鲜水果串(FFB)将产生多达22-23%或220-230公斤的OPEFB。大多数棕榈油厂和社区没有充分利用OPEFB废物。据报道,OPEFB中纤维素含量为32.57%,半纤维素含量为27.70%,木质素含量为26.49%。通过对OPEFB进行脱木质素和水解,可以提高OPEFB中纤维素组分的纯度。本研究旨在利用OPEFB生产纯度最高的α -纤维素。该工艺的阶段包括使用白平菇(Pleurotus ostreatus)进行生物脱木质素,使用17.5% NaOH溶液进行化学脱木质素,以及使用17.5% NaOH溶液和10% h2so4溶液进行水解的组合处理。利用傅里叶变换红外光谱(FTIR)进行分析。α -纤维素纯度以脱木质素NaOH处理为最佳,α -纤维素含量为97.43%,戊聚糖半纤维素含量为4.47%,木质素含量为检测不到。从OPEFB获得的α -纤维素的FT-IR光谱结果表明,α -纤维素聚合物中含有的官能团包括波数为3289 cm-1的O-H基团,波数为2901 cm-1的C-H基团和波数为1372 cm-1的C-O官能团。【关键词】水解,FT-IR,香菇,漂白,废液】【摘要】丹丹科松克拉巴锯(TKKS), adalah limbah terbesar, yang dihasilkan oleh perkebunan克拉巴锯。TBS akan dihasilkan TKKS sebanyak 22-23%,重220-230公斤。林巴,TKKS belum dimanfaatkan secara optimalaloleh sebagian besar pabrik kelapa sawit (PKS) dan masyarakat。木质素与木质素的关系及其对木质素和木质素的影响32 57%, 27 70%, 26 49%。Kandungan komponen selulosa dalam tkkspapat ditingkatkan kemurniannya dengan cara delignifikasi dan hidloisis。Penelitian ini bertujuan pemurnian alfa-selulosa dari TKKS dengan tingkat kemurnian tertinggi。Tahapan pembuatan alfaselulosameliputi delignifikasi secara biologimongunakan jamur tiramputih(平菇),delignifikasi secara kimia menggunakan larutan NaOH 17,5%, dan kombinasi perlakuan menggunakan NaOH 17,5%和larutanH2SO410%。傅立叶变换红外光谱(FT-IR)。哈苏木质素-木质素占比97.43%,哈苏木质素占比4.47%,哈苏木质素-木质素占比4.47%。Hasil光谱仪ft - ir darialfa-selulosayang diperoleh dari TKKStelahmenunjukkan guguus - guguus fungus yangterdapat di dalam poleralfa - selulosadiantaranyagugus O-H pada bilangangangelombang 3289 cm-1, guguus C-H pada bilangangelombang2901cm-1, dan guguus fungus C-O pada bilangangelombang 1372 cm-1。[Kata kunci: hidolisis, FT-IR, jamur, pemutihan, limbah]
Pemurnian alfa-selulosa dari baglog bekas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) menggunakan NaOH dan hidrolisis sulfat (Purification of alpha-cellulose from ex-baglog of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) using NaOH and sulfate hydrolysis)
Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) are the largest cellulose waste produced by oil palm plantations. Each processing of one ton of Fresh Fruit Bunch (FFB) will produce OPEFB as much as 22-23% or 220-230 kg. OPEFB waste has not been utilized optimally by most palm oil mills and communities. It was reported that OPEFB contains 32.57% cellulose, 27.70% hemicellulose, and 26.49% lignin. The purity of cellulose component in OPEFB can be increased by delignification and hydrolysis of OPEFB. This research aims to produce alpha-cellulose from OPEFB with the highest purity level. The stages of the process include biologically delignification using white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus), chemical delignification using 17,5% NaOH solution, and combination of treatment using solution of 17,5% NaOH and hydrolysis using 10% H2SO4solution. The analysis was carried out using the Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). The best result of alpha-cellulose purity was by the treatment of delignified NaOH baglog resulting in 97.43% alpha-cellulose content, 4.47% pentosan hemicellulose level, and undetectable lignin levels.The results of FT-IR spectrum from alpha-cellulose obtained from OPEFB has shown functional groups contained in alpha-cellulose polymers including O-H groups at wave number 3289 cm-1, C-H groups at wave number 2901 cm-1, and functional groups C-O at wave number 1372 cm-1.[Key words: hydrolysis, FT-IR, mushroom, bleaching, waste] Abstrak Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) adalah limbah terbesar yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit. Setiap pengolahan satu ton tandan buah segar (TBS) akan dihasilkan TKKS sebanyak 22-23% atau 220-230 kg. Limbah TKKS belum dimanfaatkan secara optimaloleh sebagian besar pabrik kelapa sawit (PKS) dan masyarakat. Dari hasil analisis kimiakomposisi selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada TKKSsecara berturut-turut ialah ; 32,57%, 27,70%, 26,49%. Kandungan komponen selulosa dalam TKKSdapat ditingkatkan kemurniannya dengan cara delignifikasi dan hidrolisis. Penelitian ini bertujuan pemurnian alfa–selulosa dari TKKS dengan tingkat kemurnian tertinggi.Tahapan pembuatan alfa-selulosameliputi delignifikasi secara biologis menggunakan jamur tiramputih(Pleurotus ostreatus), delignifikasi secara kimia menggunakan larutan NaOH 17,5%, dan kombinasi perlakuan menggunakan NaOH 17,5% dan larutanH2SO410%. Analisis dilakukan menggunakanFourier Transform Infrared Spektroscopy (FT-IR). Hasil pemurnian alfa-selulosa terbaik ialah melalui sisa baglog terdelignifikasi NaOH menghasilkan kadar alfa-selulosa 97.43%, kadar pentosan hemiselulosa 4.47%, serta kadar lignin tidak terdeteksi. Hasil spektrumFT-IR darialfa–selulosayang diperoleh dari TKKStelahmenunjukkan gugus-gugus fungsi yangterdapat di dalam polimeralfa–selulosadiantaranyagugus O-H pada bilangan gelombang 3289 cm-1, gugus C-H pada bilangangelombang2901cm-1, dan gugus fungsi C-O pada bilangan gelombang 1372 cm-1. [Kata kunci: hidrolisis, FT-IR, jamur, pemutihan, limbah]