Nazulanita Rahma, T. Andayani, Arief Nurrochmad
{"title":"Risiko Kejadian Perdarahan Pasca Rawat Inap pada Penggunaan Bersamaan Warfarin dan Antibiotik","authors":"Nazulanita Rahma, T. Andayani, Arief Nurrochmad","doi":"10.25077/jsfk.8.2.164-173.2021","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan warfarin dan antibiotik bersamaan diketahui dapat meningkatkan risiko perdarahan. Kejadian perdarahan mayor terkait warfarin dapat berupa perdarahan fatal hingga menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi warfarin dan antibiotik dan efeknya terhadap kejadian perdarahan pada pemeriksaan pertama pasca rawat inap di RSUD Wates. Desain studi berupa kohort retrospektif pada 67 kasus penggunaan warfarin dengan/tanpa antibiotik oleh pasien rawat inap. Data berupa diagnosis, terapi, pemeriksaan pendukung, dan kejadian perdarahan saat rawat inap hingga pemeriksaan pertama diambil dari rekam medik pasien tertanggal Januari 2018 hingga September 2020. Analisis data dilakukan secara statistika menggunakan ­uji Chi-square atau uji Fisher exact test dan uji independent t-test atau uji Mann Whitney U test. Terdapat perbedaan bermakna pada kejadian perdarahan dalam waktu 7 hari pasca rawat inap antara kelompok antibiotik dan kontrol (16%; 0%; p = 0.017). Antibiotik yang digunakan oleh pasien dengan kejadian perdarahan yaitu golongan sefalosporin, kuinolon, azitromisin, dan ampisilin-sulbaktam. Kejadian perdarahan yang terjadi meliputi hematemesis melena (25%), hematuria (50%), tidak diketahui (25%). Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan bersamaan warfarin dan antibiotik saat rawat inap dapat berpengaruh terhadap kejadian perdarahan dalam waktu 7 hari setelah pasien dipulangkan.Penggunaan warfarin dan antibiotik bersamaan diketahui dapat meningkatkan risiko perdarahan. Kejadian perdarahan mayor terkait warfarin dapat berupa perdarahan fatal hingga menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi warfarin dan antibiotik dan efeknya terhadap kejadian perdarahan pada pemeriksaan pertama pasca rawat inap di RSUD Wates. Desain studi berupa kohort retrospektif [A1] [A2] pada 67 kasus penggunaan warfarin dengan/tanpa antibiotik oleh pasien rawat inap. Data berupa diagnosis, terapi, pemeriksaan pendukung, dan kejadian perdarahan saat rawat inap hingga pemeriksaan pertama diambil dari rekam medik pasien tertanggal Januari 2018 hingga September 2020. Analisis data dilakukan secara statistika menggunakan ­uji Chi-square atau uji Fisher exact test dan uji independent t-test atau uji Mann Whitney U test. Terdapat perbedaan bermakna pada kejadian perdarahan dalam waktu tujuh hari pasca rawat inap antara kelompok antibiotik dan kontrol (16%; 0%; p = 0.017). [A3] [A4] Antibiotik yang digunakan oleh pasien dengan kejadian perdarahan yaitu azitromisin, ampisilin-sulbaktam, golongan sefalosporin, dan golongan kuinolon.[A5] [A6]  Kejadian perdarahan yang terjadi meliputi hematemesis melena (25%), hematuria (50%), tidak diketahui (25%). Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan bersamaan warfarin dan antibiotik saat rawat inap dapat berpengaruh terhadap kejadian perdarahan dalam waktu tujuh hari setelah pasien dipulangkan [A1]Penulis disarankan mempelajari artikel https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6398292/ untuk lebih memahami penulisan artikel dengan desain kohort. [A2]Baik, terimakasih [A3]Tampilan hasil uji dalam studi kohort (adjusted hazard ratio [AHR] = ?; 95% CI, ?; p-value = ) [A4]Tidak dilakukan analisis survival, sementara kejadian perdarahan pada control group adalah 0 sehingga RR adalah tidak terbatas [A5]Ini bukan golongan obat; untuk menghindari multitafsir..kedua obat ini ditulis di awal, sementara yang golongan obat di bagian setelahnya [A6]Sudah kami ubah redaksionalnya","PeriodicalId":17687,"journal":{"name":"Jurnal Sains Farmasi & Klinis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Farmasi & Klinis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/jsfk.8.2.164-173.2021","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

已知使用华法林和抗生素会增加出血风险。与华法林相关的重大出血事件可确定死亡人数。本研究旨在分析华法林与抗生素的相互作用,以及它在Wates县住院后首次出血事件的影响。该研究设计基于67例因住院患者使用/不抗生素而引起的回溯相关研究。支持数据检查诊断、治疗和住院时出血事件,直到第一次检查从2018年至2020年9月1日的病人医疗记录。数据分析是通过统计学上使用的。住院后7天内出血情况有所不同(16%;0%;[0.017]创世纪出血的病人使用抗生素的sefalosporin阶级、kuinolon azitromisin, ampisilin-sulbaktam。出血事件包括melena的血友病(25%),血友病(50%),未知(25%)。这项研究得出结论,同时使用华法林和抗生素住院的时候可以影响病人出院后7天内发生出血。已知使用华法林和抗生素会增加出血风险。与华法林相关的重大出血事件可确定死亡人数。本研究旨在分析对现场华法林抗生素和互动效果的出血住院第一次检查后在Wates县。研究设计的回溯条目[A1] [A2]从2018年1月至2020年9月的患者医疗记录中,包括诊断、治疗、支持和住院出血事件的数据。数据分析是通过统计学上使用的。住院后七天内出血情况有所不同(16%;0%;[0.017][A3] [A4][A5] [A6]出血事件涉及梅雷纳血友病(25%)、血友病(50%)、未知(25%)。这项研究得出结论,住院时同时使用华法林和抗生素可以影响流血事件在病人出院后七天内[A1]建议研究文章的作者https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6398292/同伙的设计更好地理解文章的写作。[A2]很好,谢谢[A3]研究结果的展示(建议的危险ratio [AHR] = ?95%的CI ?p-value =)没有进行生存分析,而控制组出血事件为0,所以RR不是一种药物;这两种药物都是在开头写的,而之后的药物类别[A6]已经更改了它们的编辑
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Risiko Kejadian Perdarahan Pasca Rawat Inap pada Penggunaan Bersamaan Warfarin dan Antibiotik
Penggunaan warfarin dan antibiotik bersamaan diketahui dapat meningkatkan risiko perdarahan. Kejadian perdarahan mayor terkait warfarin dapat berupa perdarahan fatal hingga menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi warfarin dan antibiotik dan efeknya terhadap kejadian perdarahan pada pemeriksaan pertama pasca rawat inap di RSUD Wates. Desain studi berupa kohort retrospektif pada 67 kasus penggunaan warfarin dengan/tanpa antibiotik oleh pasien rawat inap. Data berupa diagnosis, terapi, pemeriksaan pendukung, dan kejadian perdarahan saat rawat inap hingga pemeriksaan pertama diambil dari rekam medik pasien tertanggal Januari 2018 hingga September 2020. Analisis data dilakukan secara statistika menggunakan ­uji Chi-square atau uji Fisher exact test dan uji independent t-test atau uji Mann Whitney U test. Terdapat perbedaan bermakna pada kejadian perdarahan dalam waktu 7 hari pasca rawat inap antara kelompok antibiotik dan kontrol (16%; 0%; p = 0.017). Antibiotik yang digunakan oleh pasien dengan kejadian perdarahan yaitu golongan sefalosporin, kuinolon, azitromisin, dan ampisilin-sulbaktam. Kejadian perdarahan yang terjadi meliputi hematemesis melena (25%), hematuria (50%), tidak diketahui (25%). Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan bersamaan warfarin dan antibiotik saat rawat inap dapat berpengaruh terhadap kejadian perdarahan dalam waktu 7 hari setelah pasien dipulangkan.Penggunaan warfarin dan antibiotik bersamaan diketahui dapat meningkatkan risiko perdarahan. Kejadian perdarahan mayor terkait warfarin dapat berupa perdarahan fatal hingga menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi warfarin dan antibiotik dan efeknya terhadap kejadian perdarahan pada pemeriksaan pertama pasca rawat inap di RSUD Wates. Desain studi berupa kohort retrospektif [A1] [A2] pada 67 kasus penggunaan warfarin dengan/tanpa antibiotik oleh pasien rawat inap. Data berupa diagnosis, terapi, pemeriksaan pendukung, dan kejadian perdarahan saat rawat inap hingga pemeriksaan pertama diambil dari rekam medik pasien tertanggal Januari 2018 hingga September 2020. Analisis data dilakukan secara statistika menggunakan ­uji Chi-square atau uji Fisher exact test dan uji independent t-test atau uji Mann Whitney U test. Terdapat perbedaan bermakna pada kejadian perdarahan dalam waktu tujuh hari pasca rawat inap antara kelompok antibiotik dan kontrol (16%; 0%; p = 0.017). [A3] [A4] Antibiotik yang digunakan oleh pasien dengan kejadian perdarahan yaitu azitromisin, ampisilin-sulbaktam, golongan sefalosporin, dan golongan kuinolon.[A5] [A6]  Kejadian perdarahan yang terjadi meliputi hematemesis melena (25%), hematuria (50%), tidak diketahui (25%). Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan bersamaan warfarin dan antibiotik saat rawat inap dapat berpengaruh terhadap kejadian perdarahan dalam waktu tujuh hari setelah pasien dipulangkan [A1]Penulis disarankan mempelajari artikel https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6398292/ untuk lebih memahami penulisan artikel dengan desain kohort. [A2]Baik, terimakasih [A3]Tampilan hasil uji dalam studi kohort (adjusted hazard ratio [AHR] = ?; 95% CI, ?; p-value = ) [A4]Tidak dilakukan analisis survival, sementara kejadian perdarahan pada control group adalah 0 sehingga RR adalah tidak terbatas [A5]Ini bukan golongan obat; untuk menghindari multitafsir..kedua obat ini ditulis di awal, sementara yang golongan obat di bagian setelahnya [A6]Sudah kami ubah redaksionalnya
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信