{"title":"分析加里曼丹省萨罗帕莱海岸的牡蛎(Saccostrea cucullata)的重金属污染健康风险","authors":"Irwan Ramadhan Ritonga, M. Effendi, H. Hamdhani","doi":"10.31186/JENGGANO.3.2.241-249","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tiram di pesisir Salo Palai, Muara Badak sangat rentan terkontaminasi oleh logam berat yang disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan seperti terjadi secara alami, aktivitas antropogenik, perubahan iklim, dan bioakumulasi pencemaran lingkungan. Tiram (Saccostrea cucullata) dipilih untuk deteksi logam berat, dikarenakan tiram merupakan salah satu makanan laut yang dikonsumsi oleh penduduk di Salo Palai. Konsentrasi kadar Pb, Cd, dan Cu pada tiram ditentukan dengan metode destruksi asam dan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Penilaian resiko dilakukan untuk menentukan total paparan logam berat di masyarakat pesisir Salo Palai. Berdasarkan hasil analisis, konsentrasi rata-rata Pb dan Cd pada tiram lebih rendah dari Uni Eropa (2006), BSN (2009), dan China (2013), sedangkan rata –rata konsentrasi Cu rata-rata lebih tinggi dari standar Dirjen POM (1989). Kisaran nilai perkiraan asupan harian (EDI) oleh masyarakat untuk masing masing Pb (0.0000 – 0.0001) g/hari/kg, Cd (0.0000 – 0.0001) ?g/hari/ kg, dan Cu (0.0013 - 0,0213) ?g/hari/kg. Kemudian, kisaran nilai bahaya target (THQ) untuk Pb (0.0015 – 0.0249), Cd (0.0055 – 0.0913), dan Cu (0.0319 – 0.5321). Secara umum, semua nilai THQ pada tiram lebih rendah dari 1.0. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa tiram yang berasal dari pesisir Salo Palai, Kalimantan Timur masih layak untuk dikonsumsi, dan tidak ada efek buruk yang terjadi bagi masyarakat yang terpapar Pb, Cd, dan Cu. ","PeriodicalId":33425,"journal":{"name":"Jurnal Enggano","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS RESIKO KESEHATAN PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA TIRAM (Saccostrea cucullata) DI PESISIR SALO PALAI, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR\",\"authors\":\"Irwan Ramadhan Ritonga, M. Effendi, H. Hamdhani\",\"doi\":\"10.31186/JENGGANO.3.2.241-249\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tiram di pesisir Salo Palai, Muara Badak sangat rentan terkontaminasi oleh logam berat yang disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan seperti terjadi secara alami, aktivitas antropogenik, perubahan iklim, dan bioakumulasi pencemaran lingkungan. Tiram (Saccostrea cucullata) dipilih untuk deteksi logam berat, dikarenakan tiram merupakan salah satu makanan laut yang dikonsumsi oleh penduduk di Salo Palai. Konsentrasi kadar Pb, Cd, dan Cu pada tiram ditentukan dengan metode destruksi asam dan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Penilaian resiko dilakukan untuk menentukan total paparan logam berat di masyarakat pesisir Salo Palai. Berdasarkan hasil analisis, konsentrasi rata-rata Pb dan Cd pada tiram lebih rendah dari Uni Eropa (2006), BSN (2009), dan China (2013), sedangkan rata –rata konsentrasi Cu rata-rata lebih tinggi dari standar Dirjen POM (1989). Kisaran nilai perkiraan asupan harian (EDI) oleh masyarakat untuk masing masing Pb (0.0000 – 0.0001) g/hari/kg, Cd (0.0000 – 0.0001) ?g/hari/ kg, dan Cu (0.0013 - 0,0213) ?g/hari/kg. Kemudian, kisaran nilai bahaya target (THQ) untuk Pb (0.0015 – 0.0249), Cd (0.0055 – 0.0913), dan Cu (0.0319 – 0.5321). Secara umum, semua nilai THQ pada tiram lebih rendah dari 1.0. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa tiram yang berasal dari pesisir Salo Palai, Kalimantan Timur masih layak untuk dikonsumsi, dan tidak ada efek buruk yang terjadi bagi masyarakat yang terpapar Pb, Cd, dan Cu. \",\"PeriodicalId\":33425,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Enggano\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Enggano\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31186/JENGGANO.3.2.241-249\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Enggano","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31186/JENGGANO.3.2.241-249","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
在Salo Palai海岸,犀牛的河口非常容易受到环境因素的污染,如自然发生、人类活动、气候变化和环境污染积累等。牡蛎(Saccostrea cucullata)被选中检测重金属,因为牡蛎是萨罗Palai居民食用的海鲜之一。Pb、Cd和Cu的浓度是由酸性分解和AAS(原子吸收光谱仪)确定的。负责评估风险评估,以确定萨罗帕莱沿海社区的总重金属暴露情况。根据分析结果,Pb和Cd的平均浓度低于欧盟(2006)、BSN(2009)和中国(2013),而Cu的平均浓度平均高于标准的Dirjen POM(1989)。每日Pb(0.0000 - 0001)的总计(0.0001)g/ day /kg, Cd (0.0001) ?g/ day / 0001,和Cu (0.0013 - 0.0213) ?然后,Pb(0.0015—0.0249)的目标危险值范围(THQ)、Cd(0.0055—0.0913)和Cu(0.0319—0.5321)。总的来说,牡蛎的所有THQ值都低于1.0。根据这项研究,得出的结论是,来自东加里曼丹的萨罗帕莱海岸的牡蛎仍然是可以食用的,对接触Pb、Cd和Cu的社区没有不良影响。
ANALISIS RESIKO KESEHATAN PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA TIRAM (Saccostrea cucullata) DI PESISIR SALO PALAI, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Tiram di pesisir Salo Palai, Muara Badak sangat rentan terkontaminasi oleh logam berat yang disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan seperti terjadi secara alami, aktivitas antropogenik, perubahan iklim, dan bioakumulasi pencemaran lingkungan. Tiram (Saccostrea cucullata) dipilih untuk deteksi logam berat, dikarenakan tiram merupakan salah satu makanan laut yang dikonsumsi oleh penduduk di Salo Palai. Konsentrasi kadar Pb, Cd, dan Cu pada tiram ditentukan dengan metode destruksi asam dan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Penilaian resiko dilakukan untuk menentukan total paparan logam berat di masyarakat pesisir Salo Palai. Berdasarkan hasil analisis, konsentrasi rata-rata Pb dan Cd pada tiram lebih rendah dari Uni Eropa (2006), BSN (2009), dan China (2013), sedangkan rata –rata konsentrasi Cu rata-rata lebih tinggi dari standar Dirjen POM (1989). Kisaran nilai perkiraan asupan harian (EDI) oleh masyarakat untuk masing masing Pb (0.0000 – 0.0001) g/hari/kg, Cd (0.0000 – 0.0001) ?g/hari/ kg, dan Cu (0.0013 - 0,0213) ?g/hari/kg. Kemudian, kisaran nilai bahaya target (THQ) untuk Pb (0.0015 – 0.0249), Cd (0.0055 – 0.0913), dan Cu (0.0319 – 0.5321). Secara umum, semua nilai THQ pada tiram lebih rendah dari 1.0. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa tiram yang berasal dari pesisir Salo Palai, Kalimantan Timur masih layak untuk dikonsumsi, dan tidak ada efek buruk yang terjadi bagi masyarakat yang terpapar Pb, Cd, dan Cu.