{"title":"在含有扑热息痛的溶液中,TiO2和pH对氢离子(II)的影响","authors":"Devina Ingrid Anggraini, S. Angeliasari","doi":"10.37013/jf.v5i1.35","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractPenelitian tentang fotoreduksi ion Cu(II) dalam larutan yang mengandung parasetamol telah dilakukan. Kajian ini mencoba mengurangi permasalahan lingkungan tercemar logam Cu yang masih menjadi masalah hingga saat ini, dalam pendekatan fotokatalitik. Material fotokatalis, seperti TiO2 telah mulai dikembangkan secara luas untuk penyelesaian masalah serupa. Salah satu dampak negatif dari perkembangan industri adalah pembuangan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Air limbah industri dapat mengandung zat kimia anorganik dan organik. Limbah anoganik seperti Cu(II) mempunyai ambang batas dalam lingkungan perairan yaitu 1 mg/L. Di lingkungan perairan ion Cu(II) dapat bersama-sama dengan limbah organik seperti parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan massa TiO2, pH larutan, dan kondisi optimum terhadap efektivitas proses fotoreduksi ion Cu(II) dengan adanya parasetamol terkatalisis TiO2. Fotokatalisis adalah metode yang menggabungkan cahaya ultraviolet dengan partikel semikonduktor sebagai fotokatalis. Proses fotoreduksi ion Cu(II) dilakukan menggunakan reaktor tertutup dilengkapi dengan satu set alat pengaduk magnetik dan lampu UV tipe black light blue (BLB). Hasil kemudian dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) untuk mengetahui konsentrasi ion Cu(II) sisa dan Spektrofotometer Visibel untuk mengetahui parasetamol sisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion Cu(II) yang tereduksi dengan semakin banyaknya massa TiO2. Pada massa TiO2 20 mg sampai 25 mg terjadi peningkatan hasil fotoreduksi Cu(II) yang cukup besar, tetapi pada massa 30 mg sampai 50 mg TiO2 hasil fotoreduksi ion Cu(II) mengalami penurunan. Pada variasi pH larutan menunjukkan pH 3 sampai 5 efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) mengalami kenaikan yang cukup tajam, kemudian pada pH 5 sampai 11 efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) mengalami penurunan. Kondisi reaksi yang menghasilkan proses fotoreduksi ion Cu(II) paling efektif yaitu pada kondisi larutan dengan pH 5, yang menggunakan larutan ion Cu(II) 10 mg/L sebanyak 25 ml, dengan penambahan parasetamol 300 mg/L sebanyak 25 ml, TiO2 sebagai katalis sebanyak 25 mg, dengan waktu penyinaran 30 menit. Pada kondisi tersebut efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) sebesar 98,70 % dan persen parasetamol yang terdegradasi sebesar 14,61 %. ","PeriodicalId":17954,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh TiO2 dan pH pada Fotoreduksi ion Cu(II) dalam Larutan yang Mengandung Paracetamol\",\"authors\":\"Devina Ingrid Anggraini, S. Angeliasari\",\"doi\":\"10.37013/jf.v5i1.35\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractPenelitian tentang fotoreduksi ion Cu(II) dalam larutan yang mengandung parasetamol telah dilakukan. Kajian ini mencoba mengurangi permasalahan lingkungan tercemar logam Cu yang masih menjadi masalah hingga saat ini, dalam pendekatan fotokatalitik. Material fotokatalis, seperti TiO2 telah mulai dikembangkan secara luas untuk penyelesaian masalah serupa. Salah satu dampak negatif dari perkembangan industri adalah pembuangan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Air limbah industri dapat mengandung zat kimia anorganik dan organik. Limbah anoganik seperti Cu(II) mempunyai ambang batas dalam lingkungan perairan yaitu 1 mg/L. Di lingkungan perairan ion Cu(II) dapat bersama-sama dengan limbah organik seperti parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan massa TiO2, pH larutan, dan kondisi optimum terhadap efektivitas proses fotoreduksi ion Cu(II) dengan adanya parasetamol terkatalisis TiO2. Fotokatalisis adalah metode yang menggabungkan cahaya ultraviolet dengan partikel semikonduktor sebagai fotokatalis. Proses fotoreduksi ion Cu(II) dilakukan menggunakan reaktor tertutup dilengkapi dengan satu set alat pengaduk magnetik dan lampu UV tipe black light blue (BLB). Hasil kemudian dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) untuk mengetahui konsentrasi ion Cu(II) sisa dan Spektrofotometer Visibel untuk mengetahui parasetamol sisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion Cu(II) yang tereduksi dengan semakin banyaknya massa TiO2. Pada massa TiO2 20 mg sampai 25 mg terjadi peningkatan hasil fotoreduksi Cu(II) yang cukup besar, tetapi pada massa 30 mg sampai 50 mg TiO2 hasil fotoreduksi ion Cu(II) mengalami penurunan. Pada variasi pH larutan menunjukkan pH 3 sampai 5 efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) mengalami kenaikan yang cukup tajam, kemudian pada pH 5 sampai 11 efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) mengalami penurunan. Kondisi reaksi yang menghasilkan proses fotoreduksi ion Cu(II) paling efektif yaitu pada kondisi larutan dengan pH 5, yang menggunakan larutan ion Cu(II) 10 mg/L sebanyak 25 ml, dengan penambahan parasetamol 300 mg/L sebanyak 25 ml, TiO2 sebagai katalis sebanyak 25 mg, dengan waktu penyinaran 30 menit. Pada kondisi tersebut efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) sebesar 98,70 % dan persen parasetamol yang terdegradasi sebesar 14,61 %. \",\"PeriodicalId\":17954,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37013/jf.v5i1.35\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37013/jf.v5i1.35","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh TiO2 dan pH pada Fotoreduksi ion Cu(II) dalam Larutan yang Mengandung Paracetamol
AbstractPenelitian tentang fotoreduksi ion Cu(II) dalam larutan yang mengandung parasetamol telah dilakukan. Kajian ini mencoba mengurangi permasalahan lingkungan tercemar logam Cu yang masih menjadi masalah hingga saat ini, dalam pendekatan fotokatalitik. Material fotokatalis, seperti TiO2 telah mulai dikembangkan secara luas untuk penyelesaian masalah serupa. Salah satu dampak negatif dari perkembangan industri adalah pembuangan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Air limbah industri dapat mengandung zat kimia anorganik dan organik. Limbah anoganik seperti Cu(II) mempunyai ambang batas dalam lingkungan perairan yaitu 1 mg/L. Di lingkungan perairan ion Cu(II) dapat bersama-sama dengan limbah organik seperti parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan massa TiO2, pH larutan, dan kondisi optimum terhadap efektivitas proses fotoreduksi ion Cu(II) dengan adanya parasetamol terkatalisis TiO2. Fotokatalisis adalah metode yang menggabungkan cahaya ultraviolet dengan partikel semikonduktor sebagai fotokatalis. Proses fotoreduksi ion Cu(II) dilakukan menggunakan reaktor tertutup dilengkapi dengan satu set alat pengaduk magnetik dan lampu UV tipe black light blue (BLB). Hasil kemudian dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) untuk mengetahui konsentrasi ion Cu(II) sisa dan Spektrofotometer Visibel untuk mengetahui parasetamol sisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion Cu(II) yang tereduksi dengan semakin banyaknya massa TiO2. Pada massa TiO2 20 mg sampai 25 mg terjadi peningkatan hasil fotoreduksi Cu(II) yang cukup besar, tetapi pada massa 30 mg sampai 50 mg TiO2 hasil fotoreduksi ion Cu(II) mengalami penurunan. Pada variasi pH larutan menunjukkan pH 3 sampai 5 efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) mengalami kenaikan yang cukup tajam, kemudian pada pH 5 sampai 11 efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) mengalami penurunan. Kondisi reaksi yang menghasilkan proses fotoreduksi ion Cu(II) paling efektif yaitu pada kondisi larutan dengan pH 5, yang menggunakan larutan ion Cu(II) 10 mg/L sebanyak 25 ml, dengan penambahan parasetamol 300 mg/L sebanyak 25 ml, TiO2 sebagai katalis sebanyak 25 mg, dengan waktu penyinaran 30 menit. Pada kondisi tersebut efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) sebesar 98,70 % dan persen parasetamol yang terdegradasi sebesar 14,61 %.