Sigit Nur Cahyo, La Baco Sudia, Dewi Nurhayati Yusuf
{"title":"Analisis Spasial Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian di Daerah Aliran Sungai Laeya Kabupaten Konawe Selatan","authors":"Sigit Nur Cahyo, La Baco Sudia, Dewi Nurhayati Yusuf","doi":"10.33772/jpw.v8i1.367","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Population pressure on agricultural land is one of the important parameters to determine the level of environmental quality in watersheds (DAS). High population pressure on agricultural land in the watershed (DAS) can result in a decrease in land resources and damage to the watershed (DAS) ecosystem. This study aims to determine changes in agricultural land, and determine population pressure on agricultural land. The classification of population pressure is based on the Decree of the Directorate General of RLPS P.04/V-SET/2009. The method used is using a geographic information system and an analysis of population pressure on agricultural land. The results showed (1) Land change that occurred in the Laeya Watershed area, especially for agricultural land (ricefield, dry land agriculture, mixed dry land agriculture, and plantations) experienced a very high rate of land change from 2015 to 2020, namely an increase of 2,035 .71 Ha, while the change from agricultural land cover to settlements was 36.96 Ha (1.6%). (2) TP in the Laeya watershed (DAS) is mostly in good category (TP < 1). The sub-districts in the Laeya watershed that have population pressure in the good category are Baito, Laeya, Lainea, Moramo, Palangga, Palangga Selatan and Wolasi sub-districts. The Kolono District area with a TP value of > 2 is categorized as bad.\nKeywords: DAS, Land Change, Population pressure\nTekanan Penduduk pada lahan pertanian adalah salah satu parameter penting untuk menentukan tingkat kualitas lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Tekanan penduduk yang tinggi pada lahan pertanian di DAS dapat mengakibatkan penurunan sumber daya lahan dan kerusakan ekosistem DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan pertanian, dan mengetahui tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Klasifikasi tekanan penduduk didasarkan pada SK Ditjen RLPS P.04/V-SET/2009. Metode yang digunakan yaitu menggunakan sistem informasi geografis dan analisis tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan (1) Perubahan lahan yang terjadi di wilayah DAS Laeya khususnya untuk lahan pertanian (sawah, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur, dan perkebunan) mengalami laju perubahan lahan yang sangat tinggi dari tahun 2015 hingga tahun 2020 yaitu meningkat seluas 2.035,71 Ha, sedangkan perubahan tutupan lahan pertanian menjadi permukiman sebesar 36,96 Ha (1,6 %). (2) TP di DAS Laeya sebagian besar dikategorikan baik (TP < 1). Wilayah kecamatan di DAS Laeya yang tekanan penduduknya dalam kategori baik adalah Kecamatan Baito, Laeya, Lainea, Moramo, Palangga, Palangga Selatan dan Wolasi. Wilayah Kecamatan Kolono nilai TP > 2 dikategorikan jelek.\nKata Kunci: DAS, Perubahan Lahan, Tekanan Penduduk","PeriodicalId":31501,"journal":{"name":"Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"47 8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/jpw.v8i1.367","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
农用地人口压力是决定流域环境质量水平的重要参数之一。人口对流域农用地的巨大压力会导致土地资源的减少和流域生态系统的破坏。本研究旨在确定农业用地的变化,并确定农业用地的人口压力。人口压力分类是根据RLPS总局第P.04/V-SET/2009号法令制定的。使用的方法是利用地理信息系统和对农业用地人口压力的分析。结果表明:(1)2015 - 2020年,拉雅流域土地变化,特别是农田(稻田、旱地农业、混合旱地农业和人工林)的土地变化速率非常高,增加了2035.71 Ha,而从农田覆盖到居民点的变化为36.96 Ha (1.6%);(2)拉雅流域(DAS)的TP大多处于良好类别(TP < 1),人口压力处于良好类别的街道有白托、拉雅、莱内亚、莫拉莫、帕朗加、帕朗加塞拉坦和沃拉西街道。TP值> 2的Kolono地区被归类为差。关键词:DAS,土地变化,人口压力tekanan Penduduk pagada lahan pertanian adalah salah satu参数penning untuk menentukuk kualitas lingkungan pagada Daerah Aliran Sungai (DAS)Tekanan penduduk yang tinggi pada lahan pertanian di DAS dapat mengakibatkan penurunan sumber daya lahan dan kerusakan生态系统DAS。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan latanian, dan mengetahui tekanan penduduk terhadap lahan pertanian。Klasifikasi tekanan penduduk didasarkan pada SK Ditjen RLPS P.04/V-SET/2009。东方阳地古那坎、雅图、蒙古那坎系统资料、地理资料分析、东古那坎、东古那坎、东古那坎、东古那坎、东古那坎。Hasil penelitian menunjukkan (1) Perubahan lahan yang terjadi di wilayah DAS Laeya khususnya untuk lahan pertanian (sawah, pertanian lahankering, pertanian lahankering campur, dan perkebunan) mengalami laju Perubahan lahan yang sangat tinggi dari tahun 2015 hinga tahun 2020 yitu mengkat selwas 2.035,71 Ha, sedangkan Perubahan tutupan lahan pertanian menjadi permukiman sebesar 36,96 Ha(1,6 %)。(2) TP di DAS Laeya sebagian besar dikategorikan baik (TP < 1). Wilayah kecamatan di DAS Laeya yang tekanan penduduknya dalam kategori baik adalah kecamatan Baito, Laeya, Lainea, Moramo, Palangga, Palangga Selatan dan Wolasi。[2] [1] [2] [2] [1] [2]Kata Kunci: DAS, Perubahan Lahan, Tekanan Penduduk
Analisis Spasial Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian di Daerah Aliran Sungai Laeya Kabupaten Konawe Selatan
Population pressure on agricultural land is one of the important parameters to determine the level of environmental quality in watersheds (DAS). High population pressure on agricultural land in the watershed (DAS) can result in a decrease in land resources and damage to the watershed (DAS) ecosystem. This study aims to determine changes in agricultural land, and determine population pressure on agricultural land. The classification of population pressure is based on the Decree of the Directorate General of RLPS P.04/V-SET/2009. The method used is using a geographic information system and an analysis of population pressure on agricultural land. The results showed (1) Land change that occurred in the Laeya Watershed area, especially for agricultural land (ricefield, dry land agriculture, mixed dry land agriculture, and plantations) experienced a very high rate of land change from 2015 to 2020, namely an increase of 2,035 .71 Ha, while the change from agricultural land cover to settlements was 36.96 Ha (1.6%). (2) TP in the Laeya watershed (DAS) is mostly in good category (TP < 1). The sub-districts in the Laeya watershed that have population pressure in the good category are Baito, Laeya, Lainea, Moramo, Palangga, Palangga Selatan and Wolasi sub-districts. The Kolono District area with a TP value of > 2 is categorized as bad.
Keywords: DAS, Land Change, Population pressure
Tekanan Penduduk pada lahan pertanian adalah salah satu parameter penting untuk menentukan tingkat kualitas lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Tekanan penduduk yang tinggi pada lahan pertanian di DAS dapat mengakibatkan penurunan sumber daya lahan dan kerusakan ekosistem DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan pertanian, dan mengetahui tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Klasifikasi tekanan penduduk didasarkan pada SK Ditjen RLPS P.04/V-SET/2009. Metode yang digunakan yaitu menggunakan sistem informasi geografis dan analisis tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan (1) Perubahan lahan yang terjadi di wilayah DAS Laeya khususnya untuk lahan pertanian (sawah, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur, dan perkebunan) mengalami laju perubahan lahan yang sangat tinggi dari tahun 2015 hingga tahun 2020 yaitu meningkat seluas 2.035,71 Ha, sedangkan perubahan tutupan lahan pertanian menjadi permukiman sebesar 36,96 Ha (1,6 %). (2) TP di DAS Laeya sebagian besar dikategorikan baik (TP < 1). Wilayah kecamatan di DAS Laeya yang tekanan penduduknya dalam kategori baik adalah Kecamatan Baito, Laeya, Lainea, Moramo, Palangga, Palangga Selatan dan Wolasi. Wilayah Kecamatan Kolono nilai TP > 2 dikategorikan jelek.
Kata Kunci: DAS, Perubahan Lahan, Tekanan Penduduk