1978年至2020年,Ketoprak艺术与作品的融合

IF 0.1 Q3 HISTORY
N. Rahmadani, Y. Yuliati, Ronal Ridhoi
{"title":"1978年至2020年,Ketoprak艺术与作品的融合","authors":"N. Rahmadani, Y. Yuliati, Ronal Ridhoi","doi":"10.17977/um081v3i22023p186-204","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketoprak is one of the famous arts in Sumenep. Ketoprak Madura has certain uniqueness, one of which is the male player in its characterization. One of the Ketoprak that has high flying hours in Sumenep Regency is Rukun Karya which was established in 1976. This study aims to explain that Madurese women are highly respected as a symbol of honor for Madurese men so they are not allowed to play in Ketoprak Rukun Karya. This study uses historical methods consisting of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research reveals that the characterizations in Ketoprak Rukun Karya are performed and played by men, for both male and female characters.  This is influenced by the local Madurese culture which considers that women should not be exposed in public performances.Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di wilayah Sumenep. Ketoprak Madura memiliki keunikan tertentu salah satunya, yaitu pemain laki-laki di dalam penokohannya. Salah satu Ketoprak yang memiliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dan tidak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehingga tidak diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya lokal Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penokohan dalam kesenian Ketoprak Rukun Karya, Sumenep 1976-2020\",\"authors\":\"N. Rahmadani, Y. Yuliati, Ronal Ridhoi\",\"doi\":\"10.17977/um081v3i22023p186-204\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketoprak is one of the famous arts in Sumenep. Ketoprak Madura has certain uniqueness, one of which is the male player in its characterization. One of the Ketoprak that has high flying hours in Sumenep Regency is Rukun Karya which was established in 1976. This study aims to explain that Madurese women are highly respected as a symbol of honor for Madurese men so they are not allowed to play in Ketoprak Rukun Karya. This study uses historical methods consisting of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research reveals that the characterizations in Ketoprak Rukun Karya are performed and played by men, for both male and female characters.  This is influenced by the local Madurese culture which considers that women should not be exposed in public performances.Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di wilayah Sumenep. Ketoprak Madura memiliki keunikan tertentu salah satunya, yaitu pemain laki-laki di dalam penokohannya. Salah satu Ketoprak yang memiliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dan tidak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehingga tidak diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya lokal Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum.\",\"PeriodicalId\":40352,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"volume\":\"44 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2023-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um081v3i22023p186-204\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"HISTORY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v3i22023p186-204","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Ketoprak是苏梅内普著名的艺术之一。Ketoprak Madura有一定的独特性,其中之一就是男性角色的塑造。在苏梅内普摄制区飞行时间最长的航空公司之一是成立于1976年的Rukun Karya。这项研究的目的是解释为什么马杜罗女性作为荣誉的象征受到高度尊重,所以她们不被允许在Ketoprak Rukun Karya玩。本研究采用选题法、启发式法、批评法、解释法、史学法等史学方法。这项研究表明,Ketoprak Rukun Karya中的角色是由男性扮演的,无论是男性还是女性角色。这是受当地的马杜罗文化的影响,认为女性不应该在公开表演中暴露。Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di Sumenep。kettoprak Madura memoriliki keunikan tertentu salah satunya, yitu pemain laki-laki di dalam penokohannya。Salah satu Ketoprak yang memoriliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976。Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dantedak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehinga diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya。Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari penilihan主题,启发,批评,解释,和史学。Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan。当地的Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Penokohan dalam kesenian Ketoprak Rukun Karya, Sumenep 1976-2020
Ketoprak is one of the famous arts in Sumenep. Ketoprak Madura has certain uniqueness, one of which is the male player in its characterization. One of the Ketoprak that has high flying hours in Sumenep Regency is Rukun Karya which was established in 1976. This study aims to explain that Madurese women are highly respected as a symbol of honor for Madurese men so they are not allowed to play in Ketoprak Rukun Karya. This study uses historical methods consisting of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research reveals that the characterizations in Ketoprak Rukun Karya are performed and played by men, for both male and female characters.  This is influenced by the local Madurese culture which considers that women should not be exposed in public performances.Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di wilayah Sumenep. Ketoprak Madura memiliki keunikan tertentu salah satunya, yaitu pemain laki-laki di dalam penokohannya. Salah satu Ketoprak yang memiliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dan tidak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehingga tidak diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya lokal Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
CiteScore
0.10
自引率
0.00%
发文量
12
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信