{"title":"Kelimpahan Dan Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Mangrove Kampung Yenanas Kabupaten Raja Ampat","authors":"Petronela Lekipiou, Lona Helti Nanlohy","doi":"10.33506/md.v10i2.404","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Burung memiliki kemampuan hidup, kemampuan untuk berpindah dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai tipe tempat hidup yang luas. Lingkungan yang dianggap sesuai sebagai tempat hidup bagi burung akan menyediakan pakan, tempat berlindung maupun tempat berbiak. Setiap spesies burung memiliki tempat hidup yang berbeda-beda, tempat hidup yang disukai oleh satu jenis burung belum tentu sesuai untuk jenis burung yang lain. Salah satu tempat hidup burung adalah hutan mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Concentration Counts Metode Concentration counts efektif digunakan untuk mengetahui populasi satwaliar yang mempunyai pola hidup terkonsetrasi pada suatu tempat. Peneliti berada pada suatu tempat tertentu yang telah ditentukan. Titik pengamatan ditentukan berdasarkan kondisi tempat hidup burung yang akan diamati. Kemudian mencatat dan melakukan indentifikasi jenis dan jumlah individu setiap jenis yang dijumpai dan dilihat secara langsung. Waktu pengamatan burung dilakukan pada pukul 06.00 WIT sampai pukul 10.00 WIT, dan pada pukul 16.00 WIT sampai pukul 18.00 WIT. Terdapat 9 jenis burung yaitu jenis Kuntul karang (Egreta sacra), Tepekong kumis (Hemiprocne mystacea), Gajahan penggala (Numenius phocopus), Umukia raja (Tadorna radjah), Jagal Hitam (Cracticus quoyi), Kuntul perak (Ardea intermedia), Bambangan hitam (Ixobrychus flavicollis), Gagak orru (Corvus orru), Srigunting lencana (Dicrurus bracteatus) yang termasuk dalam 7 famili yaitu Ardeidae, Hemiprocnidae, Scolopacidae, Recurvirostridae, Cracticidae, Corvidae dan DicruridaeNilai kelimpahan jenis burung termasuk kategori dominan (> 8) dan melimpah (2,1 – 8). Nilai kelimpahan tertinggi adalah jenis Srigunting lencana (18,08) dan nilai kelimpahan terrendah adalah jenis Gajahan penggala dan Bambangan hitam (7,23). Nilai Indeks Keanekaragaman jenis burung adalah 2,17 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa apabila nilai keanekaragamannya sedang berarti bahwa lokasi tersebut mempunyai populasi burung yang sedang pula.","PeriodicalId":32099,"journal":{"name":"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA","volume":"222 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/md.v10i2.404","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kelimpahan Dan Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Mangrove Kampung Yenanas Kabupaten Raja Ampat
Burung memiliki kemampuan hidup, kemampuan untuk berpindah dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai tipe tempat hidup yang luas. Lingkungan yang dianggap sesuai sebagai tempat hidup bagi burung akan menyediakan pakan, tempat berlindung maupun tempat berbiak. Setiap spesies burung memiliki tempat hidup yang berbeda-beda, tempat hidup yang disukai oleh satu jenis burung belum tentu sesuai untuk jenis burung yang lain. Salah satu tempat hidup burung adalah hutan mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Concentration Counts Metode Concentration counts efektif digunakan untuk mengetahui populasi satwaliar yang mempunyai pola hidup terkonsetrasi pada suatu tempat. Peneliti berada pada suatu tempat tertentu yang telah ditentukan. Titik pengamatan ditentukan berdasarkan kondisi tempat hidup burung yang akan diamati. Kemudian mencatat dan melakukan indentifikasi jenis dan jumlah individu setiap jenis yang dijumpai dan dilihat secara langsung. Waktu pengamatan burung dilakukan pada pukul 06.00 WIT sampai pukul 10.00 WIT, dan pada pukul 16.00 WIT sampai pukul 18.00 WIT. Terdapat 9 jenis burung yaitu jenis Kuntul karang (Egreta sacra), Tepekong kumis (Hemiprocne mystacea), Gajahan penggala (Numenius phocopus), Umukia raja (Tadorna radjah), Jagal Hitam (Cracticus quoyi), Kuntul perak (Ardea intermedia), Bambangan hitam (Ixobrychus flavicollis), Gagak orru (Corvus orru), Srigunting lencana (Dicrurus bracteatus) yang termasuk dalam 7 famili yaitu Ardeidae, Hemiprocnidae, Scolopacidae, Recurvirostridae, Cracticidae, Corvidae dan DicruridaeNilai kelimpahan jenis burung termasuk kategori dominan (> 8) dan melimpah (2,1 – 8). Nilai kelimpahan tertinggi adalah jenis Srigunting lencana (18,08) dan nilai kelimpahan terrendah adalah jenis Gajahan penggala dan Bambangan hitam (7,23). Nilai Indeks Keanekaragaman jenis burung adalah 2,17 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa apabila nilai keanekaragamannya sedang berarti bahwa lokasi tersebut mempunyai populasi burung yang sedang pula.