{"title":"来自Tangerang区的Curug市场的食品卫生分析","authors":"Mayumi Nitami, Decy Situngkir, Erna Veronika","doi":"10.52022/jikm.v14i2.335","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nLatar Belakang: Berdasarkan data BPOM pada periode 2009 hingga 2013 diperkirakan ada 10.700 kasus Kejadian Luar Biasa keracunan pangan di Indonesia yang terjadi, 411.500 orang sakit dan 2.500 orang meninggal dunia. Studi ini ditujukan untuk mengetahui higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. \nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian semi kualitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2021 dengan sampel 7 pedagang makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah higiene sanitasi tempat pengolahan makanan yang terdiri dari higiene penjamah makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan makanan, dan penyimpanan makanan jadi. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi sesuai dengan tujuan pada penelitian ini. \nHasil: Hasil yang diperoleh ditemukan bahwa higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug belum memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenkes RI No. 1096/ Menkes/Per/VI/2011 seperti penjamah makanan yang tidak menjaga kebersihan tangan, rambut dan kuku, tidak menggunakan celemek dan penutup kepala, tidak mencuci tangan sebelum menjamah makanan, tidak menggunakan alat atau alas tangan saat menjamah makanan dan kebiasaan merokok atau menggaruk anggota badan pada saat menjamah makanan . \nKesimpulan: Foodborne disease masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena kurangnya higiene penjamah makanan dan sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan tempat pengolahan makanan dan penyajian makanan. Selain itu, masih kurangnya perhatian tentang higiene dan sanitasi makanan serta higiene personal saat mengolah makanan. Diharapkan adanya pemantauan rutin untuk mengevaluasi hygiene dan sanitasi makanan pada pengolah makanan. \nAnalysis of Sanitation Hygiene of Food Processing Places in The Curug Market Area, Tangerang Regency \nBackground: Based on BPOM data from 2009 to 2013, it is estimated that there were 10.700 cases of extraordinary food poisoning in Indonesia with 411.500 people were sick, and 2.500 people died. This study aims to determine the sanitation hygiene of food processing facilities at Curug Market, Tangerang Regency. \nMethods: This research was semi-qualitative research using a cross-sectional study design that conducted in October-December 2021. The sample of this study were 7 food traders at Curug Market, Tangerang Regency. The variables observed in this study were the sanitation of the food processing area, which consisted of the cleanliness of food handlers, storage areas, food processing areas, and ready-to-eat food storage. Data analysis was used to describe the study's objectives. \nResults: This study found that the sanitation hygiene of food processing places in Curug Market did not meet the requirements according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1096/ Menkes/Per/VI/2011, such as food handlers do not keep their hands, hair, nails clean, do not use aprons and head coverings, do not wash their hands before touching food, do not use tools or hand mats when touching food and smoking. \nConclusion: Foodborne disease is still a public health problem in Indonesia due to the lack of hygiene for food handlers and environmental sanitation. There is still a lack of attention to food hygiene and sanitation as well as personal hygiene when processing food. It is expected that there will be regular monitoring to evaluate food hygiene and sanitation in food processors.","PeriodicalId":30682,"journal":{"name":"KEMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah Pasar Curug Kabupaten Tangerang\",\"authors\":\"Mayumi Nitami, Decy Situngkir, Erna Veronika\",\"doi\":\"10.52022/jikm.v14i2.335\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\nLatar Belakang: Berdasarkan data BPOM pada periode 2009 hingga 2013 diperkirakan ada 10.700 kasus Kejadian Luar Biasa keracunan pangan di Indonesia yang terjadi, 411.500 orang sakit dan 2.500 orang meninggal dunia. Studi ini ditujukan untuk mengetahui higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. \\nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian semi kualitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2021 dengan sampel 7 pedagang makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah higiene sanitasi tempat pengolahan makanan yang terdiri dari higiene penjamah makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan makanan, dan penyimpanan makanan jadi. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi sesuai dengan tujuan pada penelitian ini. \\nHasil: Hasil yang diperoleh ditemukan bahwa higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug belum memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenkes RI No. 1096/ Menkes/Per/VI/2011 seperti penjamah makanan yang tidak menjaga kebersihan tangan, rambut dan kuku, tidak menggunakan celemek dan penutup kepala, tidak mencuci tangan sebelum menjamah makanan, tidak menggunakan alat atau alas tangan saat menjamah makanan dan kebiasaan merokok atau menggaruk anggota badan pada saat menjamah makanan . \\nKesimpulan: Foodborne disease masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena kurangnya higiene penjamah makanan dan sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan tempat pengolahan makanan dan penyajian makanan. Selain itu, masih kurangnya perhatian tentang higiene dan sanitasi makanan serta higiene personal saat mengolah makanan. Diharapkan adanya pemantauan rutin untuk mengevaluasi hygiene dan sanitasi makanan pada pengolah makanan. \\nAnalysis of Sanitation Hygiene of Food Processing Places in The Curug Market Area, Tangerang Regency \\nBackground: Based on BPOM data from 2009 to 2013, it is estimated that there were 10.700 cases of extraordinary food poisoning in Indonesia with 411.500 people were sick, and 2.500 people died. This study aims to determine the sanitation hygiene of food processing facilities at Curug Market, Tangerang Regency. \\nMethods: This research was semi-qualitative research using a cross-sectional study design that conducted in October-December 2021. The sample of this study were 7 food traders at Curug Market, Tangerang Regency. The variables observed in this study were the sanitation of the food processing area, which consisted of the cleanliness of food handlers, storage areas, food processing areas, and ready-to-eat food storage. Data analysis was used to describe the study's objectives. \\nResults: This study found that the sanitation hygiene of food processing places in Curug Market did not meet the requirements according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1096/ Menkes/Per/VI/2011, such as food handlers do not keep their hands, hair, nails clean, do not use aprons and head coverings, do not wash their hands before touching food, do not use tools or hand mats when touching food and smoking. \\nConclusion: Foodborne disease is still a public health problem in Indonesia due to the lack of hygiene for food handlers and environmental sanitation. There is still a lack of attention to food hygiene and sanitation as well as personal hygiene when processing food. It is expected that there will be regular monitoring to evaluate food hygiene and sanitation in food processors.\",\"PeriodicalId\":30682,\"journal\":{\"name\":\"KEMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KEMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52022/jikm.v14i2.335\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"Medicine\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KEMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52022/jikm.v14i2.335","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Medicine","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要背景:根据BPOM在2009年至2013年期间的数据,据估计印尼有10700例严重的食物中毒病例,41.15万人患病,2500人死亡。本研究旨在了解Tangerang区Curug食品加工厂的卫生状况。方法:本研究采用跨分段研究设计,是一种半定性研究。拍摄于2021年10月至12月,拍摄的样本为7名在Tangerang地区的Curug市场的食品商人提供。这项研究中观察到的变量是食品加工厂的卫生卫生,包括食品保洁、食品储存、食品加工和食品储存。本研究中的数据分析被用来为本研究的目的提供描述或描述。获得的结果:结果发现卫生食品加工场所卫生尚未有资格符合库鲁格市场Permenkes RI 1096号2011年Menkes / Per / VI /像penjamah不卫生的食物,头发和指甲的手,不使用围裙和头饰,摸食物,不洗手时使用工具或垫手摸食物和戒烟或抓摸食物时,机构的成员。结论:由于粮食储备和食品加工相关的环境卫生缺乏卫生,食品本疾病仍然是一个公共卫生问题。此外,缺乏对食物卫生和食物卫生以及个人卫生的关注。食品加工厂需要定期进行监测,以评估卫生和食品卫生。据估计,从2009年到2013年,位于库鲁格市场的高质量食品处理设施的卫生分析显示,据估计,从印尼,411500人患病,2500人死亡。这项研究旨在确定在Tangerang Regency Curug市场的食品消毒设施。方法:这项研究是在2021年10月至12月期间进行的半部分研究。这项研究的样本是唐格摄政市场的7家食品经销商。这项研究的变化观察到的是食品加工领域的卫生、存储区域、食品加工面积和对食品储存的阅读。分析数据用来描述研究的对象。Results:这个研究发现那个《sanitation hygiene食品加工的地方在库鲁格市场确实不是见面会《requirements弥足印尼共和国部长institutes of Health)》1096号Menkes / Per / VI / 2011年,美国如此食品handlers不要保持干净的手,头发,指甲,不要用aprons和头coverings之前,不要洗他们的手碰任何食品,不要用工具或手mats当碰任何食品和吸烟。结论:食品供应疾病仍然是印尼的公共卫生问题。对食品卫生和卫生的关注仍然不足,就像个人卫生保健一样。预计将有定期监督食品卫生和食品加工机构的设施。
Analisis Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah Pasar Curug Kabupaten Tangerang
Abstrak
Latar Belakang: Berdasarkan data BPOM pada periode 2009 hingga 2013 diperkirakan ada 10.700 kasus Kejadian Luar Biasa keracunan pangan di Indonesia yang terjadi, 411.500 orang sakit dan 2.500 orang meninggal dunia. Studi ini ditujukan untuk mengetahui higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian semi kualitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2021 dengan sampel 7 pedagang makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah higiene sanitasi tempat pengolahan makanan yang terdiri dari higiene penjamah makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan makanan, dan penyimpanan makanan jadi. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi sesuai dengan tujuan pada penelitian ini.
Hasil: Hasil yang diperoleh ditemukan bahwa higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug belum memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenkes RI No. 1096/ Menkes/Per/VI/2011 seperti penjamah makanan yang tidak menjaga kebersihan tangan, rambut dan kuku, tidak menggunakan celemek dan penutup kepala, tidak mencuci tangan sebelum menjamah makanan, tidak menggunakan alat atau alas tangan saat menjamah makanan dan kebiasaan merokok atau menggaruk anggota badan pada saat menjamah makanan .
Kesimpulan: Foodborne disease masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena kurangnya higiene penjamah makanan dan sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan tempat pengolahan makanan dan penyajian makanan. Selain itu, masih kurangnya perhatian tentang higiene dan sanitasi makanan serta higiene personal saat mengolah makanan. Diharapkan adanya pemantauan rutin untuk mengevaluasi hygiene dan sanitasi makanan pada pengolah makanan.
Analysis of Sanitation Hygiene of Food Processing Places in The Curug Market Area, Tangerang Regency
Background: Based on BPOM data from 2009 to 2013, it is estimated that there were 10.700 cases of extraordinary food poisoning in Indonesia with 411.500 people were sick, and 2.500 people died. This study aims to determine the sanitation hygiene of food processing facilities at Curug Market, Tangerang Regency.
Methods: This research was semi-qualitative research using a cross-sectional study design that conducted in October-December 2021. The sample of this study were 7 food traders at Curug Market, Tangerang Regency. The variables observed in this study were the sanitation of the food processing area, which consisted of the cleanliness of food handlers, storage areas, food processing areas, and ready-to-eat food storage. Data analysis was used to describe the study's objectives.
Results: This study found that the sanitation hygiene of food processing places in Curug Market did not meet the requirements according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1096/ Menkes/Per/VI/2011, such as food handlers do not keep their hands, hair, nails clean, do not use aprons and head coverings, do not wash their hands before touching food, do not use tools or hand mats when touching food and smoking.
Conclusion: Foodborne disease is still a public health problem in Indonesia due to the lack of hygiene for food handlers and environmental sanitation. There is still a lack of attention to food hygiene and sanitation as well as personal hygiene when processing food. It is expected that there will be regular monitoring to evaluate food hygiene and sanitation in food processors.