{"title":"KOKURIKULER教学计划中提高他们的情绪智商(EQ)学生在MTS TAHFIDZ YANBUa€™申QURa€™的圣洁","authors":"Y. Hermawan","doi":"10.24090/insania.v25i2.4267","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Emotional Quotient merupakan sebuah kemampuan yang sudah seharusnya dimiliki oleh masing-masing siswa. Karena emotional quotient di dalamnya terdapat proses menjinakkan emosi dan mengarahkannya kepada hal-hal yang positif, untuk itu diperlukan sebuah program dalam dunia pendidikan yang mampu merespon hal tersebut. Penelitian ini menggambarkan bagaimana pelaksanaan program pengajaran kokurikuler dalam meningkatkan kemampuan emotional quotient siswa MTs Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data primer yaitu kepala madrasah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, dan siswa. Sedangkan data sekunder yaitu buku dan jurnal penelitian yang relevan. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengajaran kokurikuler dapat meningkatkan kemampuan EQ siswa. Ini terbukti dengan siswa yang sering mengikuti program ini memiliki rasa menghargai yang tinggi, bertanggung jawab, empati, dan memiliki motivasi tinggi. Sedangkan siswa yang jarang mengikuti program kokurikuler cenderung acuh tak acuh dan motivasi rendah. Faktor pendukung pelaksanaan program kokurikuler yaitu kompetensi guru yang berkualitas, sarana dan prasarana, dan monitoring dari kepala madrasah. Sedangkan faktor yang menghambat yaitu masih kurangnya tenaga pendidik, waktu pelaksanaan, dan faktor non teknis.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"112 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PROGRAM PENGAJARAN KOKURIKULER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) SISWA DI MTS TAHFIDZ YANBU’UL QUR’AN KUDUS\",\"authors\":\"Y. Hermawan\",\"doi\":\"10.24090/insania.v25i2.4267\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Emotional Quotient merupakan sebuah kemampuan yang sudah seharusnya dimiliki oleh masing-masing siswa. Karena emotional quotient di dalamnya terdapat proses menjinakkan emosi dan mengarahkannya kepada hal-hal yang positif, untuk itu diperlukan sebuah program dalam dunia pendidikan yang mampu merespon hal tersebut. Penelitian ini menggambarkan bagaimana pelaksanaan program pengajaran kokurikuler dalam meningkatkan kemampuan emotional quotient siswa MTs Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data primer yaitu kepala madrasah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, dan siswa. Sedangkan data sekunder yaitu buku dan jurnal penelitian yang relevan. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengajaran kokurikuler dapat meningkatkan kemampuan EQ siswa. Ini terbukti dengan siswa yang sering mengikuti program ini memiliki rasa menghargai yang tinggi, bertanggung jawab, empati, dan memiliki motivasi tinggi. Sedangkan siswa yang jarang mengikuti program kokurikuler cenderung acuh tak acuh dan motivasi rendah. Faktor pendukung pelaksanaan program kokurikuler yaitu kompetensi guru yang berkualitas, sarana dan prasarana, dan monitoring dari kepala madrasah. Sedangkan faktor yang menghambat yaitu masih kurangnya tenaga pendidik, waktu pelaksanaan, dan faktor non teknis.\",\"PeriodicalId\":33505,\"journal\":{\"name\":\"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan\",\"volume\":\"112 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-11-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24090/insania.v25i2.4267\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i2.4267","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PROGRAM PENGAJARAN KOKURIKULER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) SISWA DI MTS TAHFIDZ YANBU’UL QUR’AN KUDUS
Emotional Quotient merupakan sebuah kemampuan yang sudah seharusnya dimiliki oleh masing-masing siswa. Karena emotional quotient di dalamnya terdapat proses menjinakkan emosi dan mengarahkannya kepada hal-hal yang positif, untuk itu diperlukan sebuah program dalam dunia pendidikan yang mampu merespon hal tersebut. Penelitian ini menggambarkan bagaimana pelaksanaan program pengajaran kokurikuler dalam meningkatkan kemampuan emotional quotient siswa MTs Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data primer yaitu kepala madrasah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, dan siswa. Sedangkan data sekunder yaitu buku dan jurnal penelitian yang relevan. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengajaran kokurikuler dapat meningkatkan kemampuan EQ siswa. Ini terbukti dengan siswa yang sering mengikuti program ini memiliki rasa menghargai yang tinggi, bertanggung jawab, empati, dan memiliki motivasi tinggi. Sedangkan siswa yang jarang mengikuti program kokurikuler cenderung acuh tak acuh dan motivasi rendah. Faktor pendukung pelaksanaan program kokurikuler yaitu kompetensi guru yang berkualitas, sarana dan prasarana, dan monitoring dari kepala madrasah. Sedangkan faktor yang menghambat yaitu masih kurangnya tenaga pendidik, waktu pelaksanaan, dan faktor non teknis.