{"title":"IMPLEMENTASI INTERVENSI SPESIFIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING BALITA DI DESA GAMBARSARI KECAMATAN PAGADEN KABUPATEN SUBANG","authors":"Ita Fitrotuzzaqiyah, Sri Rahayu","doi":"10.14710/jnc.v11i3.32165","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Penanggulangan stunting dilakukan dengan pendekatan dua intervensi yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Sektor kesehatan merupakan penanggung jawab penanggulangan intervensi spesifik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan intervensi spesifik dalam upaya pencegahan stunting balita di Desa Gambarsari Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analitik dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Informan utama dalam penelitan ini berjumlah 18 orang yang terdiri dari Ibu balita kurang gizi (gizi kurang, gizi buruk dan stunting). Informan lain adalah dari unsur praktisi pelayanan intervensi spesifik di tingkat Desa Gambarsari dan Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, pengolahan dan analisa data sekunder serta Diskusi Grup Terpimpin (FGD), baik secara langsung maupun daring. Hasil: Pelaksanaan intervensi spesifik di Desa Gambarsari meliputi pemberian layanan pada ibu hamil berupa ANC (72,22%), layanan nifas (5,56%), layanan bayi berupa IMD (11,11%), ASi Eskklusif (22,22 %), PMBA belum sesuai dalam jumlah porsi dan frekuensi pemberian makan. Berdasarkan pemantauan pertumbuhan tercatat status naik sebesar 16,7%, tidak tercatatnya pemantauan pertumbuhan (55,56%), tidak tercatatnya panjang badan lahir bayi (50%), rendahnya perilaku tidak merokok pada keluarga (22,22%).Simpulan: Tingginya angka persalinan di fasyankes oleh tenaga kesehatan tidak diiringi dengan tingginya pelayanan IMD dan ASI Eksklusif. Tingginga tingkat layanan ANC pada ibu hamil tidak diikuti dengan tingginya pelayanan pasca nifas. Pemantauan pertumbuhan pada balita belum dilaksanakan secara optimal. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i3.32165","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IMPLEMENTASI INTERVENSI SPESIFIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING BALITA DI DESA GAMBARSARI KECAMATAN PAGADEN KABUPATEN SUBANG
ABSTRAKLatar Belakang: Penanggulangan stunting dilakukan dengan pendekatan dua intervensi yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Sektor kesehatan merupakan penanggung jawab penanggulangan intervensi spesifik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan intervensi spesifik dalam upaya pencegahan stunting balita di Desa Gambarsari Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analitik dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Informan utama dalam penelitan ini berjumlah 18 orang yang terdiri dari Ibu balita kurang gizi (gizi kurang, gizi buruk dan stunting). Informan lain adalah dari unsur praktisi pelayanan intervensi spesifik di tingkat Desa Gambarsari dan Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, pengolahan dan analisa data sekunder serta Diskusi Grup Terpimpin (FGD), baik secara langsung maupun daring. Hasil: Pelaksanaan intervensi spesifik di Desa Gambarsari meliputi pemberian layanan pada ibu hamil berupa ANC (72,22%), layanan nifas (5,56%), layanan bayi berupa IMD (11,11%), ASi Eskklusif (22,22 %), PMBA belum sesuai dalam jumlah porsi dan frekuensi pemberian makan. Berdasarkan pemantauan pertumbuhan tercatat status naik sebesar 16,7%, tidak tercatatnya pemantauan pertumbuhan (55,56%), tidak tercatatnya panjang badan lahir bayi (50%), rendahnya perilaku tidak merokok pada keluarga (22,22%).Simpulan: Tingginya angka persalinan di fasyankes oleh tenaga kesehatan tidak diiringi dengan tingginya pelayanan IMD dan ASI Eksklusif. Tingginga tingkat layanan ANC pada ibu hamil tidak diikuti dengan tingginya pelayanan pasca nifas. Pemantauan pertumbuhan pada balita belum dilaksanakan secara optimal.