{"title":"努桑塔拉社会的伊斯兰化:伊斯兰早期历史(公元七世纪-公元15世纪)和努桑奥的摄政角色","authors":"Ibrizatul Ulya","doi":"10.17977/um081v2i32022p442-452","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The process of development of Islam at archipelago has a long history. This process begins with socio-economic interactions between Muslims from various countries and local residents. This interaction gives rise to cultural acculturation so that Islam can be accepted by the community and develop with its uniqueness. This paper aims to explain the process of Islamization in archipelago, along with the role of Wali Songo in spreading Islamic teachings. This study uses descriptive qualitative method. The data is presented through detailed narrative, not in the form of numbers, tables, or statistics. The result shows that first, Islam was brought to the archipelago by Arab traders by sea and land. They carry out da'wah subtly and by practicing da'wah bil hal. Second, there are 4 theories that explain the problem of the early entry of Islam in archipelago, namely the Arabic theory, the Indian or Gujarat theory, the Persian theory, and the Chinese theory. Third, the spread of Islam in the archipelago cannot be separated from the role of the guardians who are members of Wali Songo. They package Islamic teachings in simple way and associate them with the understanding of the local community.Proses muncul dan berkembangnya Islam di Nusantara memiliki kesejarahan yang panjang. Proses ini diawali dengan interaksi sosial-ekonomi antara antara orang-orang Islam dari berbagai negara dan penduduk lokal. Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akulturasi budaya sehingga Islam dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya. Tulisan ini bertujuan menjelaskan proses islamisasi masyarakat Nusantara, berikut peran wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan metode ini, data-data disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka, tabel, maupun secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Islam disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang Arab melalui jalur laut dan darat. Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal. Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, hingga teori China. Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori Arab. Ketiga, diseminasi Islam di Nusantara tidak dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga. Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat. ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":"26 1-4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Islamisasi masyarakat Nusantara: Historisitas awal Islam (abad VII - XV M) dan peran Wali Songo di Nusantara\",\"authors\":\"Ibrizatul Ulya\",\"doi\":\"10.17977/um081v2i32022p442-452\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The process of development of Islam at archipelago has a long history. This process begins with socio-economic interactions between Muslims from various countries and local residents. This interaction gives rise to cultural acculturation so that Islam can be accepted by the community and develop with its uniqueness. This paper aims to explain the process of Islamization in archipelago, along with the role of Wali Songo in spreading Islamic teachings. This study uses descriptive qualitative method. The data is presented through detailed narrative, not in the form of numbers, tables, or statistics. The result shows that first, Islam was brought to the archipelago by Arab traders by sea and land. They carry out da'wah subtly and by practicing da'wah bil hal. Second, there are 4 theories that explain the problem of the early entry of Islam in archipelago, namely the Arabic theory, the Indian or Gujarat theory, the Persian theory, and the Chinese theory. Third, the spread of Islam in the archipelago cannot be separated from the role of the guardians who are members of Wali Songo. They package Islamic teachings in simple way and associate them with the understanding of the local community.Proses muncul dan berkembangnya Islam di Nusantara memiliki kesejarahan yang panjang. Proses ini diawali dengan interaksi sosial-ekonomi antara antara orang-orang Islam dari berbagai negara dan penduduk lokal. Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akulturasi budaya sehingga Islam dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya. Tulisan ini bertujuan menjelaskan proses islamisasi masyarakat Nusantara, berikut peran wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan metode ini, data-data disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka, tabel, maupun secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Islam disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang Arab melalui jalur laut dan darat. Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal. Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, hingga teori China. Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori Arab. Ketiga, diseminasi Islam di Nusantara tidak dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga. Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat. \",\"PeriodicalId\":40352,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"volume\":\"26 1-4 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2022-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p442-452\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"HISTORY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p442-452","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
伊斯兰教在群岛的发展过程有着悠久的历史。这一过程始于各国穆斯林与当地居民之间的社会经济互动。这种互动产生了文化适应,使伊斯兰教能够被社会所接受,并以其独特性发展。本文旨在解释群岛的伊斯兰化过程,以及Wali Songo在传播伊斯兰教义中的作用。本研究采用描述性定性方法。数据通过详细的叙述呈现,而不是以数字、表格或统计数据的形式呈现。结果表明,首先,伊斯兰教是由阿拉伯商人通过海路和陆路传入群岛的。他们通过巧妙地练习打哇动作来实现打哇动作。其次,对于伊斯兰教早期进入群岛的问题,有四种解释,即阿拉伯说、印度或古吉拉特邦说、波斯说和中国说。第三,伊斯兰教在群岛的传播离不开作为Wali Songo成员的监护人的作用。他们以简单的方式包装伊斯兰教义,并将其与当地社区的理解联系起来。诵读经文dan berkembangnya Islam di Nusantara memoriliki kesejarahan yang panjang。在diawali dengan interaksi社会经济antara antara橘红色伊斯兰教dari berbagai negara danpenduduk本地。Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akturarasi budaya seinga伊斯兰教dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya。图里桑尼·贝图胡安·曼杰拉斯坎是伊斯兰教的支持者,也是伊斯兰教的支持者。加粗是指蒙古纳坎方法的书写质量。登干方法ini,数据-数据disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka,表,maupun secara统计。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa pertama,伊斯兰教disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang阿拉伯melalui jalur laut dan darat。Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal。Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori阿拉伯,teori古吉拉特邦,teori波斯,hinga teori中国。Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori阿拉伯语。Ketiga, diseminasi di Nusantara dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga。Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat。
Islamisasi masyarakat Nusantara: Historisitas awal Islam (abad VII - XV M) dan peran Wali Songo di Nusantara
The process of development of Islam at archipelago has a long history. This process begins with socio-economic interactions between Muslims from various countries and local residents. This interaction gives rise to cultural acculturation so that Islam can be accepted by the community and develop with its uniqueness. This paper aims to explain the process of Islamization in archipelago, along with the role of Wali Songo in spreading Islamic teachings. This study uses descriptive qualitative method. The data is presented through detailed narrative, not in the form of numbers, tables, or statistics. The result shows that first, Islam was brought to the archipelago by Arab traders by sea and land. They carry out da'wah subtly and by practicing da'wah bil hal. Second, there are 4 theories that explain the problem of the early entry of Islam in archipelago, namely the Arabic theory, the Indian or Gujarat theory, the Persian theory, and the Chinese theory. Third, the spread of Islam in the archipelago cannot be separated from the role of the guardians who are members of Wali Songo. They package Islamic teachings in simple way and associate them with the understanding of the local community.Proses muncul dan berkembangnya Islam di Nusantara memiliki kesejarahan yang panjang. Proses ini diawali dengan interaksi sosial-ekonomi antara antara orang-orang Islam dari berbagai negara dan penduduk lokal. Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akulturasi budaya sehingga Islam dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya. Tulisan ini bertujuan menjelaskan proses islamisasi masyarakat Nusantara, berikut peran wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan metode ini, data-data disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka, tabel, maupun secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Islam disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang Arab melalui jalur laut dan darat. Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal. Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, hingga teori China. Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori Arab. Ketiga, diseminasi Islam di Nusantara tidak dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga. Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat.