Vadira Rahma Sari, A. M. P. Nuhriawangsa, Setyowati Rahardjo
{"title":"香蕉零食、枣和蜂蜜对年轻女性贫血血红蛋白水平的影响","authors":"Vadira Rahma Sari, A. M. P. Nuhriawangsa, Setyowati Rahardjo","doi":"10.36457/gizindo.v46i1.808","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Approximately 50 percent of anemia in women is caused by iron deficiency. Using bananas, dates, and honey in a snack cup can be an alternative to fulfilling daily iron needs. This study aims to determine the effect of giving the snack cup on the hemoglobin levels of anemic adolescent girls. This study is a randomized control trial with a pretest-posttest with control groups design, which was conducted for two weeks with 32 anemic adolescent girls aged 13-18 years old and menstruating as subjects. Divided randomly into four groups Groups K- (regular food), K+ (iron tablets), P1 (snack cup containing 11,45 mg of iron), and P2 (snack cup containing 13,44 mg of iron). Hemoglobin levels were checked using the Autoanalyzer method. The paired-sample t-test showed that there were no significant differences before and after treatment in the four groups, as indicated by the values of p= 0.922 (K-), p= 0.619 (K+), p= 0.784 (P1) and p= 0.922 (P2). Kruskal Wallis test showed no difference in the mean change in hemoglobin between groups (p= 0.355). Consumption of SangKurMa F2 and F4 for two weeks did not affect the hemoglobin levels of anemic adolescent girls. It is necessary to balance the intake of other nutrients, such as protein which also plays a role in the process of hemoglobin synthesis. Keywords: anemia, hemoglobin, sangkurma snack cup, vitamin C, iron ABSTRAK Sekitar 50 persen kejadian anemia pada perempuan disebabkan defisiensi zat besi. Penggunaan pisang, kurma dan madu dalam pembuatan snack cup dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan zat besi harian remaja putri anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian snack cup terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Penelitian ini merupakan randomized control trial dengan rancangan pretest posttest with control group. Penelitian dilakukan selama 2 minggu dengan subjek 32 remaja putri anemia berusia 13-18 tahun dan telah menstruasi yang kemudian dibagi secara random kedalam 4 kelompok. Kelompok K- (hanya mengonsumsi makanan biasa), K+ (diberikan TTD), P1 (diberikan snack cup mengandung 11,45 mg zat besi)) dan P2 (diberikan snack cup mengandung 13,44 mg zat besi). Kadar hemoglobin diperiksan menggunakan metode Autoanalyzer. Uji paired-sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah perlakuan pada keempat kelompok yang ditunjukkan dengan nilai p= 0,922 (K-), p= 0,619 (K+), p= 0,784 (P1) dan p= 0,922 (P2). Uji kruskal wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan perubahan rerata hemoglobin antar kelompok (p= 0,355). Konsumsi snack cup SangKurMa F2 dan F4 selama 2 minggu tidak berpengaruh terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Perlu adanya penyeimbangan asupan zat gizi lainnya seperti protein yang juga berperan dalam proses sintesis hemoglobin. Kata kunci: anemia, hemoglobin, snack cup sangkurma, vitamin C, zat besi","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH PEMBERIAN SNACK CUP PISANG, KURMA, DAN MADU TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI ANEMIA\",\"authors\":\"Vadira Rahma Sari, A. M. P. Nuhriawangsa, Setyowati Rahardjo\",\"doi\":\"10.36457/gizindo.v46i1.808\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Approximately 50 percent of anemia in women is caused by iron deficiency. Using bananas, dates, and honey in a snack cup can be an alternative to fulfilling daily iron needs. This study aims to determine the effect of giving the snack cup on the hemoglobin levels of anemic adolescent girls. This study is a randomized control trial with a pretest-posttest with control groups design, which was conducted for two weeks with 32 anemic adolescent girls aged 13-18 years old and menstruating as subjects. Divided randomly into four groups Groups K- (regular food), K+ (iron tablets), P1 (snack cup containing 11,45 mg of iron), and P2 (snack cup containing 13,44 mg of iron). Hemoglobin levels were checked using the Autoanalyzer method. The paired-sample t-test showed that there were no significant differences before and after treatment in the four groups, as indicated by the values of p= 0.922 (K-), p= 0.619 (K+), p= 0.784 (P1) and p= 0.922 (P2). Kruskal Wallis test showed no difference in the mean change in hemoglobin between groups (p= 0.355). Consumption of SangKurMa F2 and F4 for two weeks did not affect the hemoglobin levels of anemic adolescent girls. It is necessary to balance the intake of other nutrients, such as protein which also plays a role in the process of hemoglobin synthesis. Keywords: anemia, hemoglobin, sangkurma snack cup, vitamin C, iron ABSTRAK Sekitar 50 persen kejadian anemia pada perempuan disebabkan defisiensi zat besi. Penggunaan pisang, kurma dan madu dalam pembuatan snack cup dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan zat besi harian remaja putri anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian snack cup terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Penelitian ini merupakan randomized control trial dengan rancangan pretest posttest with control group. Penelitian dilakukan selama 2 minggu dengan subjek 32 remaja putri anemia berusia 13-18 tahun dan telah menstruasi yang kemudian dibagi secara random kedalam 4 kelompok. Kelompok K- (hanya mengonsumsi makanan biasa), K+ (diberikan TTD), P1 (diberikan snack cup mengandung 11,45 mg zat besi)) dan P2 (diberikan snack cup mengandung 13,44 mg zat besi). Kadar hemoglobin diperiksan menggunakan metode Autoanalyzer. Uji paired-sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah perlakuan pada keempat kelompok yang ditunjukkan dengan nilai p= 0,922 (K-), p= 0,619 (K+), p= 0,784 (P1) dan p= 0,922 (P2). Uji kruskal wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan perubahan rerata hemoglobin antar kelompok (p= 0,355). Konsumsi snack cup SangKurMa F2 dan F4 selama 2 minggu tidak berpengaruh terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Perlu adanya penyeimbangan asupan zat gizi lainnya seperti protein yang juga berperan dalam proses sintesis hemoglobin. Kata kunci: anemia, hemoglobin, snack cup sangkurma, vitamin C, zat besi\",\"PeriodicalId\":32965,\"journal\":{\"name\":\"Media Gizi Indonesia\",\"volume\":\"43 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.808\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.808","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
大约50%的女性贫血是由缺铁引起的。在零食杯中加入香蕉、枣和蜂蜜可以满足日常铁的需求。这项研究旨在确定给予零食杯对贫血少女血红蛋白水平的影响。本研究采用前测后测和对照组设计的随机对照试验,以32名13-18岁的月经期贫血少女为研究对象,进行为期两周的研究。随机分为四组:K-(普通食物)、K+(铁片)、P1(含11.45毫克铁的零食杯)、P2(含13.44毫克铁的零食杯)。使用Autoanalyzer方法检测血红蛋白水平。配对样本t检验显示,四组治疗前后p= 0.922 (K-), p= 0.619 (K+), p= 0.784 (P1), p= 0.922 (P2),差异均无统计学意义。Kruskal Wallis检验显示两组间血红蛋白平均变化无差异(p= 0.355)。服用桑库马F2和F4两周后,对贫血少女的血红蛋白水平没有影响。平衡其他营养物质的摄入是必要的,比如蛋白质,它在血红蛋白合成过程中也起作用。关键词:贫血,血红蛋白,桑库尔玛零食杯,维生素C,铁Penggunaan pisang, kurma dan madu dalam penbuatan小吃杯dapat menjadi替代pemenuhan kebutuhan zat besi harian remaja putri贫血。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian小吃杯terhadap kadar血红蛋白remaja putri贫血。Penelitian ini merupakan随机对照试验与对照组进行前测、后测。Penelitian dilakukan selama 2 minggu dengan学科32 remaja putri贫血beria 13-18 tahun dan telah月经,yang kemudian dibagi secara随机kedalam 4 kelompok。Kelompok - (hanya mengonsumsi makanan biasa), K+ (diberikan TTD), P1 (diberikan小吃杯mengandung 11,45 mg zat besi))和P2 (diberikan小吃杯mengandung 13,44 mg zat besi)。卡达尔血红蛋白diperiks, menggunakan方法自动分析仪。Uji配对样本t检验menunjukkan tidak terdapat perbedaan signfifikan sebelum dan sesudah perlakuan pada keempat kelompok yang ditunjukkan dengan nilai p= 0,922 (K-), p= 0,619 (K+), p= 0,784 (P1)和p= 0,922 (P2)。Uji kruskal wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan perubahan rerata血红蛋白antar kelompok (p= 0.355)。Konsumsi小吃杯SangKurMa F2 dan F4 selama 2 minggu tidak berpengaruh terhadap kadar血红蛋白remaja putri贫血。Perlu adanya penyeimbangan asupan zat gizi lainnya分离蛋白yang juga berperan dalam处理血红蛋白。卡塔kunci:贫血,血红蛋白,零食杯桑库尔玛,维生素C, zat besi
PENGARUH PEMBERIAN SNACK CUP PISANG, KURMA, DAN MADU TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI ANEMIA
Approximately 50 percent of anemia in women is caused by iron deficiency. Using bananas, dates, and honey in a snack cup can be an alternative to fulfilling daily iron needs. This study aims to determine the effect of giving the snack cup on the hemoglobin levels of anemic adolescent girls. This study is a randomized control trial with a pretest-posttest with control groups design, which was conducted for two weeks with 32 anemic adolescent girls aged 13-18 years old and menstruating as subjects. Divided randomly into four groups Groups K- (regular food), K+ (iron tablets), P1 (snack cup containing 11,45 mg of iron), and P2 (snack cup containing 13,44 mg of iron). Hemoglobin levels were checked using the Autoanalyzer method. The paired-sample t-test showed that there were no significant differences before and after treatment in the four groups, as indicated by the values of p= 0.922 (K-), p= 0.619 (K+), p= 0.784 (P1) and p= 0.922 (P2). Kruskal Wallis test showed no difference in the mean change in hemoglobin between groups (p= 0.355). Consumption of SangKurMa F2 and F4 for two weeks did not affect the hemoglobin levels of anemic adolescent girls. It is necessary to balance the intake of other nutrients, such as protein which also plays a role in the process of hemoglobin synthesis. Keywords: anemia, hemoglobin, sangkurma snack cup, vitamin C, iron ABSTRAK Sekitar 50 persen kejadian anemia pada perempuan disebabkan defisiensi zat besi. Penggunaan pisang, kurma dan madu dalam pembuatan snack cup dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan zat besi harian remaja putri anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian snack cup terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Penelitian ini merupakan randomized control trial dengan rancangan pretest posttest with control group. Penelitian dilakukan selama 2 minggu dengan subjek 32 remaja putri anemia berusia 13-18 tahun dan telah menstruasi yang kemudian dibagi secara random kedalam 4 kelompok. Kelompok K- (hanya mengonsumsi makanan biasa), K+ (diberikan TTD), P1 (diberikan snack cup mengandung 11,45 mg zat besi)) dan P2 (diberikan snack cup mengandung 13,44 mg zat besi). Kadar hemoglobin diperiksan menggunakan metode Autoanalyzer. Uji paired-sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah perlakuan pada keempat kelompok yang ditunjukkan dengan nilai p= 0,922 (K-), p= 0,619 (K+), p= 0,784 (P1) dan p= 0,922 (P2). Uji kruskal wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan perubahan rerata hemoglobin antar kelompok (p= 0,355). Konsumsi snack cup SangKurMa F2 dan F4 selama 2 minggu tidak berpengaruh terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Perlu adanya penyeimbangan asupan zat gizi lainnya seperti protein yang juga berperan dalam proses sintesis hemoglobin. Kata kunci: anemia, hemoglobin, snack cup sangkurma, vitamin C, zat besi