{"title":"分析冠状病毒大流行期间区域政府政策负责人的领导风格,认为学生是衡量社会稳定和经济的标准","authors":"Sri Anugrah Natalina, Dijan Novia Saka","doi":"10.35719/fenomena.v21i1.106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan yang muncul adalah kesiapan pemerintah daerah dalam merespon setiap kebijakan pemerintah pusat dengan reaksi yang berbeda-beda dan tidak ada sinkronisasi pada setiap kebijakan antar pemerintah daerah. Hal ini yang menunjukkan banyaknya reaksi masyarakat yang berbeda-beda tergantung pada budaya yang tercipta di wilayah daerahnya masing-masing yang berdasarkan pola kebijakan yang ditempuh pemerintah daerahnya.\nBerdasarkan hasil korelasi pearson menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan memiliki hubungan cukup kuat dengan persepsi mahasiswa, yang ditunjukkan dengan angka 0.580. Dan Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemah dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan angka 0.354. Sedangkan untuk persepsi mahasiswa memiliki hubungan yang cukup kuat dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan dengan angka 0.541. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang cukup kuat bila melalui persepsi mahasiswa. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :1). Mahasiswa lebih mengenal karakter pimpinan daerah, 2). Media Sosial aktif di lakukan oleh mahasiswa, sehingga pengetahuan tentang tindakan, prilaku, dan kebijakan kepala daerah dapat diketahui oleh mahasiswa, 3). Banyaknya kepala daerah di wilayah Jawa Timur yang aktif di media sosial dalam memberikan berbagai informasi, 4). Wilayah Jawa Timur kondisi masyarakatnya cukup baik secara sosial dan ekonomi, bila dilihat dari Indek Pembangunan Manusia, 5). Banyak program pemerintah pusat tersalurkan dengan baik, BLT, Kartu Pra Kerja, PKM, KIP dan program bantuan daerah lainnya. Penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dengan peneliti-peneliti sebelumnya, bahwa gaya kepemimpinan seorang kepala daerah menurut persepsi mahasiswa cukup berperan dalam menunjang keadaan sosial dan ekonomi pada daerah atau wilayah yang dipimpinnya\nThe problem that arises is the readiness of local governments to respond to every central government policy with different reactions, and there is no synchronization in each policy between local governments. This shows that many different public responses depend on the culture created in their respective regions based on the pattern of policies adopted by the regional government. Based on the results of the Pearson correlation, it shows that Leadership Style has a reasonably strong relationship with student perceptions, which is indicated by the number 0.580. And leadership style has a weak relationship with social and economic, characterized by the number 0.354. Meanwhile, students' perception has a reasonably strong connection with social and economic, indicated by the number 0.541. These results indicate that leadership style has a sufficiently strong relationship through student perceptions. This can be caused by the following factors: 1). Students are more familiar with the character of regional leaders, 2). Students actively carry out social media so that knowledge about regional heads' actions, behavior, and policies can be known by students, 3). The number of regional leaders in the East Java region who are active on social media provides various information, 4). The East Java region is in good condition socially and economically, when viewed from the Human Development Index, 5). Many central government programs are well channeled, BLT, Pre-Employment Cards, PKM, KIP, and other regional assistance programs. This study shows results that are not much different from previous researchers. The leadership style of a regional head, according to student perceptions, is entirely instrumental in supporting the social and economic conditions in the area or region he leads.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"604 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALYSIS OF THE LEADERSHIP STYLE OF THE REGIONAL HEAD OF GOVERNMENT POLICY DURING THE PANDEMIC CORONA IN THE PERCEPTION OF THE STUDENT AS A MEASUREMENT OF SOCIAL STABILITY AND ECONOMIC\",\"authors\":\"Sri Anugrah Natalina, Dijan Novia Saka\",\"doi\":\"10.35719/fenomena.v21i1.106\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Permasalahan yang muncul adalah kesiapan pemerintah daerah dalam merespon setiap kebijakan pemerintah pusat dengan reaksi yang berbeda-beda dan tidak ada sinkronisasi pada setiap kebijakan antar pemerintah daerah. Hal ini yang menunjukkan banyaknya reaksi masyarakat yang berbeda-beda tergantung pada budaya yang tercipta di wilayah daerahnya masing-masing yang berdasarkan pola kebijakan yang ditempuh pemerintah daerahnya.\\nBerdasarkan hasil korelasi pearson menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan memiliki hubungan cukup kuat dengan persepsi mahasiswa, yang ditunjukkan dengan angka 0.580. Dan Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemah dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan angka 0.354. Sedangkan untuk persepsi mahasiswa memiliki hubungan yang cukup kuat dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan dengan angka 0.541. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang cukup kuat bila melalui persepsi mahasiswa. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :1). Mahasiswa lebih mengenal karakter pimpinan daerah, 2). Media Sosial aktif di lakukan oleh mahasiswa, sehingga pengetahuan tentang tindakan, prilaku, dan kebijakan kepala daerah dapat diketahui oleh mahasiswa, 3). Banyaknya kepala daerah di wilayah Jawa Timur yang aktif di media sosial dalam memberikan berbagai informasi, 4). Wilayah Jawa Timur kondisi masyarakatnya cukup baik secara sosial dan ekonomi, bila dilihat dari Indek Pembangunan Manusia, 5). Banyak program pemerintah pusat tersalurkan dengan baik, BLT, Kartu Pra Kerja, PKM, KIP dan program bantuan daerah lainnya. Penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dengan peneliti-peneliti sebelumnya, bahwa gaya kepemimpinan seorang kepala daerah menurut persepsi mahasiswa cukup berperan dalam menunjang keadaan sosial dan ekonomi pada daerah atau wilayah yang dipimpinnya\\nThe problem that arises is the readiness of local governments to respond to every central government policy with different reactions, and there is no synchronization in each policy between local governments. This shows that many different public responses depend on the culture created in their respective regions based on the pattern of policies adopted by the regional government. Based on the results of the Pearson correlation, it shows that Leadership Style has a reasonably strong relationship with student perceptions, which is indicated by the number 0.580. And leadership style has a weak relationship with social and economic, characterized by the number 0.354. Meanwhile, students' perception has a reasonably strong connection with social and economic, indicated by the number 0.541. These results indicate that leadership style has a sufficiently strong relationship through student perceptions. This can be caused by the following factors: 1). Students are more familiar with the character of regional leaders, 2). Students actively carry out social media so that knowledge about regional heads' actions, behavior, and policies can be known by students, 3). The number of regional leaders in the East Java region who are active on social media provides various information, 4). The East Java region is in good condition socially and economically, when viewed from the Human Development Index, 5). Many central government programs are well channeled, BLT, Pre-Employment Cards, PKM, KIP, and other regional assistance programs. This study shows results that are not much different from previous researchers. The leadership style of a regional head, according to student perceptions, is entirely instrumental in supporting the social and economic conditions in the area or region he leads.\",\"PeriodicalId\":30973,\"journal\":{\"name\":\"Fenomena\",\"volume\":\"604 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fenomena\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35719/fenomena.v21i1.106\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fenomena","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/fenomena.v21i1.106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
问题似乎是地方政府准备以不同的反应和不同步的方式对联邦政府的每一项政策作出反应。这表明,根据当地政府的政策模式,社区的反应因其领土上的文化而异。根据皮尔逊相关的结果,这种领导方式与学生的感知有相当大的关系,用0.580表示。领导方式与社会和经济关系较差,a0354表示。而对于学生的感知与社会和经济有相当大的联系,这就是0541。这些结果表明,领导风格通过学生的感知有很强的联系。这可能是由以下因素引起的:1)。学生更好地了解区域管理角色,2)。在做社交媒体活跃的学生,所以行为、行为和知识可知的地区的学生头,3)政策。许多地区东爪哇地区的活跃在社交媒体提供各种信息,4)。东爪哇地区社会和经济社会条件不够好,如果从人类发展Indek很多中央政府项目都有很好的管理,BLT,事前卡,PKM, KIP和其他地区援助项目。这项研究显示了不同不远的前辈们,根据感知地区首领领导风格足够维持社会和经济环境中发挥了学生的地区或dipimpinnyaThe那arises问题最严重的地区是响应《local governments to readiness to每中央政府政策不同reactions,和没有synchronization在每policy之间是local governments。这张照片显示,许多不同的公共责任是基于被区域政府收养的警察指定的政策区域造成的。根据皮尔逊公司的规定,这种领导关系对学生的概念有合理的关系,由0580号决定。领导风格有一种软弱的社会和经济关系,由0354号起作用。同时,学生们的观念与社会和经济有合理的联系,由0541号决定。这些关于领导方式的不可否认的反思在学生中引起了强烈的共鸣。这可能是由以下因素引起的:1)。学生更多是熟悉with the character of区域领导人,2)。学生actively嘉莉出去社交媒体如此那头区域知识关于“行动会、社会行为和政策能被学生知道,当家》3)。《东爪哇地区领袖——世卫组织区域是活跃在社交媒体provides不同资讯网、4)。《祝condition socially和东爪哇地区是economically viewed从《人类发展指数的时候,许多中央政府项目进行了良好的渠道、BLT、预科卡、PKM、KIP和其他区域助理项目。这些研究表明,这些研究方法与前审查人员没什么不同。区域元首的领导风格,代表学生的接受,完全是支持他领导的地区或地区的社会和经济条件的工具。
ANALYSIS OF THE LEADERSHIP STYLE OF THE REGIONAL HEAD OF GOVERNMENT POLICY DURING THE PANDEMIC CORONA IN THE PERCEPTION OF THE STUDENT AS A MEASUREMENT OF SOCIAL STABILITY AND ECONOMIC
Permasalahan yang muncul adalah kesiapan pemerintah daerah dalam merespon setiap kebijakan pemerintah pusat dengan reaksi yang berbeda-beda dan tidak ada sinkronisasi pada setiap kebijakan antar pemerintah daerah. Hal ini yang menunjukkan banyaknya reaksi masyarakat yang berbeda-beda tergantung pada budaya yang tercipta di wilayah daerahnya masing-masing yang berdasarkan pola kebijakan yang ditempuh pemerintah daerahnya.
Berdasarkan hasil korelasi pearson menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan memiliki hubungan cukup kuat dengan persepsi mahasiswa, yang ditunjukkan dengan angka 0.580. Dan Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemah dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan angka 0.354. Sedangkan untuk persepsi mahasiswa memiliki hubungan yang cukup kuat dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan dengan angka 0.541. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang cukup kuat bila melalui persepsi mahasiswa. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :1). Mahasiswa lebih mengenal karakter pimpinan daerah, 2). Media Sosial aktif di lakukan oleh mahasiswa, sehingga pengetahuan tentang tindakan, prilaku, dan kebijakan kepala daerah dapat diketahui oleh mahasiswa, 3). Banyaknya kepala daerah di wilayah Jawa Timur yang aktif di media sosial dalam memberikan berbagai informasi, 4). Wilayah Jawa Timur kondisi masyarakatnya cukup baik secara sosial dan ekonomi, bila dilihat dari Indek Pembangunan Manusia, 5). Banyak program pemerintah pusat tersalurkan dengan baik, BLT, Kartu Pra Kerja, PKM, KIP dan program bantuan daerah lainnya. Penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dengan peneliti-peneliti sebelumnya, bahwa gaya kepemimpinan seorang kepala daerah menurut persepsi mahasiswa cukup berperan dalam menunjang keadaan sosial dan ekonomi pada daerah atau wilayah yang dipimpinnya
The problem that arises is the readiness of local governments to respond to every central government policy with different reactions, and there is no synchronization in each policy between local governments. This shows that many different public responses depend on the culture created in their respective regions based on the pattern of policies adopted by the regional government. Based on the results of the Pearson correlation, it shows that Leadership Style has a reasonably strong relationship with student perceptions, which is indicated by the number 0.580. And leadership style has a weak relationship with social and economic, characterized by the number 0.354. Meanwhile, students' perception has a reasonably strong connection with social and economic, indicated by the number 0.541. These results indicate that leadership style has a sufficiently strong relationship through student perceptions. This can be caused by the following factors: 1). Students are more familiar with the character of regional leaders, 2). Students actively carry out social media so that knowledge about regional heads' actions, behavior, and policies can be known by students, 3). The number of regional leaders in the East Java region who are active on social media provides various information, 4). The East Java region is in good condition socially and economically, when viewed from the Human Development Index, 5). Many central government programs are well channeled, BLT, Pre-Employment Cards, PKM, KIP, and other regional assistance programs. This study shows results that are not much different from previous researchers. The leadership style of a regional head, according to student perceptions, is entirely instrumental in supporting the social and economic conditions in the area or region he leads.