Allasay Kitsash Addifisyuka Cintra, I. Setyobudiandi, A. Fahrudin
{"title":"ANALISIS KERENTANAN PERIKANAN TANGKAP AKIBAT PERUBAHAN IKLIM PADA SKALA PROVINSI (Province Scaled Fisheries Vulnerability on Climate Change)","authors":"Allasay Kitsash Addifisyuka Cintra, I. Setyobudiandi, A. Fahrudin","doi":"10.29244/JMF.8.2.223-233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Fisheries has significant roles for the Indonesian economy. Climate change influences Indonesian fisheries through a range of direct and indirect pathaway. A scientific based approach such as vulnerability is needed to determine the risks of climate change and adaptation strategies. Therefore, this study was conducted to analyze the vulnerability of fisheries to climate change on province scaled in Indonesia. Vulnerability index (VI) is obtained with composite index of exposure (EI), sensitivity (SI) and adaptive capacity (ACI) of ten provinces representing the eastern and western parts of Indonesia by using purposive sampling method. Source of data for indices variables were using recorded datas from relevant institutions. The results showed that fisheries status of North Sulawesi (VI = 0,78), Central Sulawesi (VI = 0,72) and Gorontalo (VI = 0,61) were very vulnerable despite the composition of constituent vulnerability index was different. This difference determined the specific policies to be taken to each province to reduce vulnerability. Short term policies are taken to reduce the vulnerability of the most vulnerable areas on Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, and Gorontalo. Medium term policy is carried out in high sensitivity areas, namely Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, and Kalimantan Timur and in low adaptive capacity areas such as Jambi, Gorontalo and Bangka Belitung. Long term policy is conducted for areas with high exposure such as Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara and Kalimantan Timur. Keywords : Climate change, fisheries, vulnerability, province ABSTRAK Perikanan tangkap memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Adanya perubahan iklim akan berdampak merugikan secara langsung maupun tidak langsung pada perikanan tangkap Indonesia. Suatu pendekatan ilmiah diperlukan untuk menentukan risiko perubahan iklim dan strategi adaptasi perikanan tangkap, salah satunya adalah analisis kerentanan ( Vulnerability ). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kerentanan perikanan tangkap akibat perubahan iklim pada skala provinsi di Indonesia. Indeks kerentanan (VI) didapatkan dengan mengkompositkan indeks keterpaparan (EI), kepekaan (SI) dan kapasitas adaptif (ACI) dari sepuluh provinsi yang mewakili bagian timur dan barat Indonesia dengan metode purposive sampling. Sumber variabel penyusun indeks variabel menggunakaan rekaman data dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa provinsi Sulawesi Utara (VI=0,78), Sulawesi Tengah (VI=0,72) dan Gorontalo (VI=0,61) berstatus sangat rentan walaupun komposisi penyusun indeks kerentanannya tidak sama. Perbedaan ini menentukan bahwa jenis kebijakan yang diambil menjadi spesifik pada tiap provinsi untuk mengurangi kerentanan. Short term policy diambil untuk mengurangi dapak di daerah yang paling rentan yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Medium term policy dilakukan pada daerah yang kepekaannya tinggi yaitu Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur dan kapasitas adaptifnya rendah yaitu Jambi, Gorontalo dan Bangka Belitung. Long term policy dilakukan untuk daerah yang keterpaparannya tinggi yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur. Kata kunci : perubahan iklim, perikanan tangkap, kerentanan, provinsi","PeriodicalId":59401,"journal":{"name":"海洋渔业","volume":"1 1","pages":"223-233"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"海洋渔业","FirstCategoryId":"1091","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JMF.8.2.223-233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
渔业在印尼经济中扮演着重要角色。气候变化通过一系列直接和间接途径影响印尼渔业。需要采用诸如脆弱性等基于科学的方法来确定气候变化的风险和适应战略。因此,本研究在印尼省尺度上对渔业对气候变化的脆弱性进行了分析。采用有目的抽样方法,将印度尼西亚东、西部10个省的暴露指数(EI)、敏感性指数(SI)和适应能力指数(ACI)综合计算得出脆弱性指数(VI)。指数变量的数据来源采用相关机构的记录数据。结果表明,北苏拉威西岛(VI = 0.78)、中苏拉威西岛(VI = 0.72)和戈伦塔洛岛(VI = 0.61)的渔业状况非常脆弱,但构成脆弱性指数不同。这种差异决定了每个省要采取具体的政策来减少脆弱性。采取短期政策以减少苏拉威西北、苏拉威西登加和哥伦塔洛最脆弱地区的脆弱性。中期政策是在高度敏感地区,即吉普劳内省、苏拉威西省和加里曼丹铁木尔,以及在占比、哥伦塔洛和邦加勿里洞等适应能力低的地区实施的。长期政策适用于高风险地区,如苏拉威西登加、北苏拉威西和加里曼丹帖木儿。关键词:气候变化;渔业;脆弱性;Adanya perubahan iklim akan berdampak merugikan secara langsung maupun tidak langsung padperkanan tangkap印度尼西亚。Suatu pendekatan ilmiah diperlukan untuk menentukan risko perubahan iklim danstrategi adaptasi perkanan tangkap, salah satunya adalah分析kerentanan(脆弱性)。在印度尼西亚,我是印度尼西亚人,我是印度尼西亚人,我是印度尼西亚人。Indeks kerentanan (VI) didapatkan dengan mengkompositkan Indeks keterpaparan (EI), kepekaan (SI) dan kapasitas adaptif (ACI) dari sepuluh省yang mewakili bagian timur dan barat印度尼西亚dengan方法目的抽样。夏季变量penyusun指标变量menggunakaan rekaman数据的实时分析。Hasil penelitian menunjukkan bahwa provinsi Sulawesi Utara (VI=0,78), Sulawesi Tengah (VI=0,72) dan Gorontalo (VI=0,61) berstatus sangat rentan walaupun komposisi penyusun indeks kerentanannya tidak sama。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。短期政策的制定将会使苏拉威西、南苏拉威西、登加苏拉威西、丹哥伦塔洛。中期政策:dilakukan pada daerah yang kepekaannya tinggi yiti Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur dan kapasitas adaptifnya rendah yitajbi, Gorontalo dan Bangka Belitung。长期政策是:苏拉威西-登加,北苏拉威西-加里曼丹-帖木儿。Kata kunci: perubahan iklim, perikanan tangkap, kerentanan, province
ANALISIS KERENTANAN PERIKANAN TANGKAP AKIBAT PERUBAHAN IKLIM PADA SKALA PROVINSI (Province Scaled Fisheries Vulnerability on Climate Change)
ABSTRACT Fisheries has significant roles for the Indonesian economy. Climate change influences Indonesian fisheries through a range of direct and indirect pathaway. A scientific based approach such as vulnerability is needed to determine the risks of climate change and adaptation strategies. Therefore, this study was conducted to analyze the vulnerability of fisheries to climate change on province scaled in Indonesia. Vulnerability index (VI) is obtained with composite index of exposure (EI), sensitivity (SI) and adaptive capacity (ACI) of ten provinces representing the eastern and western parts of Indonesia by using purposive sampling method. Source of data for indices variables were using recorded datas from relevant institutions. The results showed that fisheries status of North Sulawesi (VI = 0,78), Central Sulawesi (VI = 0,72) and Gorontalo (VI = 0,61) were very vulnerable despite the composition of constituent vulnerability index was different. This difference determined the specific policies to be taken to each province to reduce vulnerability. Short term policies are taken to reduce the vulnerability of the most vulnerable areas on Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, and Gorontalo. Medium term policy is carried out in high sensitivity areas, namely Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, and Kalimantan Timur and in low adaptive capacity areas such as Jambi, Gorontalo and Bangka Belitung. Long term policy is conducted for areas with high exposure such as Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara and Kalimantan Timur. Keywords : Climate change, fisheries, vulnerability, province ABSTRAK Perikanan tangkap memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Adanya perubahan iklim akan berdampak merugikan secara langsung maupun tidak langsung pada perikanan tangkap Indonesia. Suatu pendekatan ilmiah diperlukan untuk menentukan risiko perubahan iklim dan strategi adaptasi perikanan tangkap, salah satunya adalah analisis kerentanan ( Vulnerability ). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kerentanan perikanan tangkap akibat perubahan iklim pada skala provinsi di Indonesia. Indeks kerentanan (VI) didapatkan dengan mengkompositkan indeks keterpaparan (EI), kepekaan (SI) dan kapasitas adaptif (ACI) dari sepuluh provinsi yang mewakili bagian timur dan barat Indonesia dengan metode purposive sampling. Sumber variabel penyusun indeks variabel menggunakaan rekaman data dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa provinsi Sulawesi Utara (VI=0,78), Sulawesi Tengah (VI=0,72) dan Gorontalo (VI=0,61) berstatus sangat rentan walaupun komposisi penyusun indeks kerentanannya tidak sama. Perbedaan ini menentukan bahwa jenis kebijakan yang diambil menjadi spesifik pada tiap provinsi untuk mengurangi kerentanan. Short term policy diambil untuk mengurangi dapak di daerah yang paling rentan yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Medium term policy dilakukan pada daerah yang kepekaannya tinggi yaitu Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur dan kapasitas adaptifnya rendah yaitu Jambi, Gorontalo dan Bangka Belitung. Long term policy dilakukan untuk daerah yang keterpaparannya tinggi yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur. Kata kunci : perubahan iklim, perikanan tangkap, kerentanan, provinsi
期刊介绍:
“Marine Fisheries”started publication in 1979, it mainly covers original research papers and reviews on basic theories and applications of aquaculture and fisheries, including marine biology, mariculture and reproduction, aquatic diseases and prevention, nutrition and feed of aquatic organisms, fishery ecology and environmental protection, development and conservation of marine fishery resources, fishing tools and methods, preservation and comprehensive utilization of aquatic products, fishery machinery and instruments.