Mohd Erlanda Putra Negara, Irwan Triansyah, Dita Hasni, Budi Yulhasfi Febrianto
{"title":"耳机与听力障碍的强度关系","authors":"Mohd Erlanda Putra Negara, Irwan Triansyah, Dita Hasni, Budi Yulhasfi Febrianto","doi":"10.56260/sciena.v1i3.49","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Alat pemutar musik yang tersambung melalui Earphone semakin digemari di kalangan mahasiswa untuk mendengarkan musik. Kebiasaan tersebut dapat memicu timbulnya gangguan pada pendengaran. Musik yang didengar melalui earphone dalam telinga memiliki intensitas bising lebih besar dari pada intensitas bising musik yang didengar tanpa menggunakan headset dengan volume yang sama karena jarak sumber suara lebih dekat. Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dengan 42 sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji fisher exact test dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Penggunaan earphone <8 jam dan penggunaan earphone >8 jam sama banyak pada mahasiswi yaitu 21 orang (50,0%), Hasil pemeriksaan audiometri kanan dan normal yaitu 41 orang (97,6%), derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah normal yaitu 41 orang (97,6%) dan tidak terdapat hubungan penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2016 (p value = 0,500). Kesimpulan : tidak terdapat hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran secara statistik tapi terdapat responden yang mengalami tuli sensori neural ringan yang merupakan penngguna earphone ≥8 jam/minggu.","PeriodicalId":30503,"journal":{"name":"Academicus International Scientific Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Intensitas Penggunaan Earphone Dengan Derajat Gangguan Pendengaran Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah\",\"authors\":\"Mohd Erlanda Putra Negara, Irwan Triansyah, Dita Hasni, Budi Yulhasfi Febrianto\",\"doi\":\"10.56260/sciena.v1i3.49\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Alat pemutar musik yang tersambung melalui Earphone semakin digemari di kalangan mahasiswa untuk mendengarkan musik. Kebiasaan tersebut dapat memicu timbulnya gangguan pada pendengaran. Musik yang didengar melalui earphone dalam telinga memiliki intensitas bising lebih besar dari pada intensitas bising musik yang didengar tanpa menggunakan headset dengan volume yang sama karena jarak sumber suara lebih dekat. Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dengan 42 sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji fisher exact test dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Penggunaan earphone <8 jam dan penggunaan earphone >8 jam sama banyak pada mahasiswi yaitu 21 orang (50,0%), Hasil pemeriksaan audiometri kanan dan normal yaitu 41 orang (97,6%), derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah normal yaitu 41 orang (97,6%) dan tidak terdapat hubungan penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2016 (p value = 0,500). Kesimpulan : tidak terdapat hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran secara statistik tapi terdapat responden yang mengalami tuli sensori neural ringan yang merupakan penngguna earphone ≥8 jam/minggu.\",\"PeriodicalId\":30503,\"journal\":{\"name\":\"Academicus International Scientific Journal\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Academicus International Scientific Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56260/sciena.v1i3.49\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Academicus International Scientific Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56260/sciena.v1i3.49","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
耳机上的音乐播放器越来越受学生们的音乐喜爱。这种做法会引起听力障碍。通过耳机听到的音乐比没有相同音量的耳机听到的音乐强度还要大,因为声音的来源距离较近。了解听力受损程度与Baiturrahmah university医学院学生听力受损程度的关系:所使用的研究类型是对分段方法进行比较分析。这项研究中负担得起的人群是Baiturrahmah大学医学院的学生,有42个样本采用了抗血技术。单变量数据分析以频率和百分比的分布形式提出,双变量分析使用费舍尔执行测试测试和使用16.0版本SPSS程序的计算机处理数据。使用耳机8小时的学生21人(50,0%一样多),右audiometri检查结果正常41人(97,6%),度是正常的41人(最常见的听力障碍97,6%),也有使用耳机与2016年海军Baiturrahmah大学医学院学生听力障碍(p value = 0,500)。结论:不使用耳机的强度关系度有听力障碍据统计,但有有轻微的神经感官聋的受访者是penngguna耳机≥8小时/周。
Hubungan Intensitas Penggunaan Earphone Dengan Derajat Gangguan Pendengaran Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
Alat pemutar musik yang tersambung melalui Earphone semakin digemari di kalangan mahasiswa untuk mendengarkan musik. Kebiasaan tersebut dapat memicu timbulnya gangguan pada pendengaran. Musik yang didengar melalui earphone dalam telinga memiliki intensitas bising lebih besar dari pada intensitas bising musik yang didengar tanpa menggunakan headset dengan volume yang sama karena jarak sumber suara lebih dekat. Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dengan 42 sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji fisher exact test dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Penggunaan earphone <8 jam dan penggunaan earphone >8 jam sama banyak pada mahasiswi yaitu 21 orang (50,0%), Hasil pemeriksaan audiometri kanan dan normal yaitu 41 orang (97,6%), derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah normal yaitu 41 orang (97,6%) dan tidak terdapat hubungan penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2016 (p value = 0,500). Kesimpulan : tidak terdapat hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran secara statistik tapi terdapat responden yang mengalami tuli sensori neural ringan yang merupakan penngguna earphone ≥8 jam/minggu.