{"title":"从克罗科特叶(葡聚糖oleracea L)提取-3脂肪酸。用食物级酒精溶剂和改良方法","authors":"N. Rifai, R. D. Kusumaningtyas","doi":"10.15294/ik.v1i1.64","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) merupakan tanaman lokal yang berpotensi tinggi sebagai sumber asam lemak omega-3. Isolasi asam lemak omega-3 dari daun krokot telah dilakukan dengan menggunakan teknik maserasi. Maserasi dilakukan terhadap 100 g simplisia daun krokot kering dengan berbagai variasi volume pelarut (1; 1,6; 2 L) dan waktu maserasi 20 dan 30 hari. Massa ekstrak terbanyak (14,82 g) diperoleh dari proses maserasi terhadap 100 g simplisia daun krokot yang dijalankan selama 30 hari dengan volume pelarut sebanyak 2 L. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa peningkatan volume pelarut dan waktu maserasi meningkatkan rendemen ekstrak daun krokot. Hasil analisis Gas Chromatography-Mass Spectroscopy mengidentifikasi adanya 2 senyawa komponen asam lemak omega3 pada ekstrak daun krokot, yaitu alpha-linoleic acid (ALA) dan eicosapentaenoic acid (EPA). Kandungan senyawa ALA sebesar 3,89% dan EPA sebesar 6,95%, sehingga total kandungan omega-3 sebesar 10,84%. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa kandungan omega-3 pada simplisia daun krokot sejumlah 1,6 g/100 g simplisia dan kandungan omega-3 pada daun krokot segar sebesar 0,12%. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman krokot memiliki potensi yang besar sebagai bahan pangan lokal sumber omega-3. Untuk memberikan perlindungan pada senyawa omega-3, dilakukan proses enkapsulasi ekstrak daun krokot dengan metode plate drying menggunakan penyalut maltodekstrin. Hasil observasi visual menunjukkan bahwa rasio bahan inti dengan penyalut 1:1 memberikan hasil kristal yang lebih baik.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EKSTRAKSI ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI DAUN KROKOT (Portulaca oleracea L.) DENGAN PELARUT ALKOHOL FOODGRADE DAN ENKAPSULASI MENGGUNAKAN METODE\",\"authors\":\"N. Rifai, R. D. Kusumaningtyas\",\"doi\":\"10.15294/ik.v1i1.64\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) merupakan tanaman lokal yang berpotensi tinggi sebagai sumber asam lemak omega-3. Isolasi asam lemak omega-3 dari daun krokot telah dilakukan dengan menggunakan teknik maserasi. Maserasi dilakukan terhadap 100 g simplisia daun krokot kering dengan berbagai variasi volume pelarut (1; 1,6; 2 L) dan waktu maserasi 20 dan 30 hari. Massa ekstrak terbanyak (14,82 g) diperoleh dari proses maserasi terhadap 100 g simplisia daun krokot yang dijalankan selama 30 hari dengan volume pelarut sebanyak 2 L. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa peningkatan volume pelarut dan waktu maserasi meningkatkan rendemen ekstrak daun krokot. Hasil analisis Gas Chromatography-Mass Spectroscopy mengidentifikasi adanya 2 senyawa komponen asam lemak omega3 pada ekstrak daun krokot, yaitu alpha-linoleic acid (ALA) dan eicosapentaenoic acid (EPA). Kandungan senyawa ALA sebesar 3,89% dan EPA sebesar 6,95%, sehingga total kandungan omega-3 sebesar 10,84%. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa kandungan omega-3 pada simplisia daun krokot sejumlah 1,6 g/100 g simplisia dan kandungan omega-3 pada daun krokot segar sebesar 0,12%. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman krokot memiliki potensi yang besar sebagai bahan pangan lokal sumber omega-3. Untuk memberikan perlindungan pada senyawa omega-3, dilakukan proses enkapsulasi ekstrak daun krokot dengan metode plate drying menggunakan penyalut maltodekstrin. Hasil observasi visual menunjukkan bahwa rasio bahan inti dengan penyalut 1:1 memberikan hasil kristal yang lebih baik.\",\"PeriodicalId\":30980,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/ik.v1i1.64\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/ik.v1i1.64","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EKSTRAKSI ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI DAUN KROKOT (Portulaca oleracea L.) DENGAN PELARUT ALKOHOL FOODGRADE DAN ENKAPSULASI MENGGUNAKAN METODE
Tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) merupakan tanaman lokal yang berpotensi tinggi sebagai sumber asam lemak omega-3. Isolasi asam lemak omega-3 dari daun krokot telah dilakukan dengan menggunakan teknik maserasi. Maserasi dilakukan terhadap 100 g simplisia daun krokot kering dengan berbagai variasi volume pelarut (1; 1,6; 2 L) dan waktu maserasi 20 dan 30 hari. Massa ekstrak terbanyak (14,82 g) diperoleh dari proses maserasi terhadap 100 g simplisia daun krokot yang dijalankan selama 30 hari dengan volume pelarut sebanyak 2 L. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa peningkatan volume pelarut dan waktu maserasi meningkatkan rendemen ekstrak daun krokot. Hasil analisis Gas Chromatography-Mass Spectroscopy mengidentifikasi adanya 2 senyawa komponen asam lemak omega3 pada ekstrak daun krokot, yaitu alpha-linoleic acid (ALA) dan eicosapentaenoic acid (EPA). Kandungan senyawa ALA sebesar 3,89% dan EPA sebesar 6,95%, sehingga total kandungan omega-3 sebesar 10,84%. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa kandungan omega-3 pada simplisia daun krokot sejumlah 1,6 g/100 g simplisia dan kandungan omega-3 pada daun krokot segar sebesar 0,12%. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman krokot memiliki potensi yang besar sebagai bahan pangan lokal sumber omega-3. Untuk memberikan perlindungan pada senyawa omega-3, dilakukan proses enkapsulasi ekstrak daun krokot dengan metode plate drying menggunakan penyalut maltodekstrin. Hasil observasi visual menunjukkan bahwa rasio bahan inti dengan penyalut 1:1 memberikan hasil kristal yang lebih baik.