{"title":"对校园介绍暴力事件的框架分析","authors":"D. Mutiara, Eriyanto Eriyanto","doi":"10.24815/jkg.v9i1.16594","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Melalui laporan kasus kekerasan yang dilakukan oleh media massa dapat memengaruhi persepsi publik, memunculkan sikap tertentu, dan dapat memengaruhi keputusan dari pembuat kebijakan, khususnya kasus kekerasan pada OSPEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kasus OSPEK dibingkai dalam berita. Analisis framing dilakukan terhadap delapan artikel yang muncul dalam dua portal berita, yaitu Liputan6.com dan detiknews selama periode 30 Agustus hingga 6 September 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing Robert M. Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portal berita Liputan6.com dan detiknews memiliki persamaan dan perbedaan dalam membingkai sebuah kasus. Persamaan pembingkaian berita dapat terlihat dari penggunaan kata yang serupa pada headline berita dan potongan foto mahasiswa baru yang mengalami tindak kekerasan OSPEK. Sedangkan perbedaan terlihat dari pemilihan narasumber, jumlah berita mengenai kasus kekerasan dalam OSPEK yang dikeluarkan oleh masing-masing portal berita, maupun detil kronologi kasus yang disampaikan. Through the coverage of violence, media can influence public perceptions, bring up certain attitudes, and can influence public policy, including the case of campus orientation. This study aims to explore how OSPEK is framed in news. Framing analysis was carried out on eight articles that appeared in two news portals, Liputan6.com and detiknews since 30 August until 6 September 2019. This research was a qualitative study using Robert M. Entman's framing analysis method. The results showed that the Liputan6.com and detiknews shared similarities and demostrated differences in framing such a case. The similarity can be seen from the use of similar words in the news headlines and photos of new students who was a victim of violence during OSPEK. Meanwhile, differences can be seen from the selection of sources, the number of news and the chronological details of the cases.","PeriodicalId":33651,"journal":{"name":"JKG Jurnal Komunikasi Global","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Framing Pemberitaan Kasus Kekerasan pada Orientasi Pengenalan Kampus\",\"authors\":\"D. Mutiara, Eriyanto Eriyanto\",\"doi\":\"10.24815/jkg.v9i1.16594\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Melalui laporan kasus kekerasan yang dilakukan oleh media massa dapat memengaruhi persepsi publik, memunculkan sikap tertentu, dan dapat memengaruhi keputusan dari pembuat kebijakan, khususnya kasus kekerasan pada OSPEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kasus OSPEK dibingkai dalam berita. Analisis framing dilakukan terhadap delapan artikel yang muncul dalam dua portal berita, yaitu Liputan6.com dan detiknews selama periode 30 Agustus hingga 6 September 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing Robert M. Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portal berita Liputan6.com dan detiknews memiliki persamaan dan perbedaan dalam membingkai sebuah kasus. Persamaan pembingkaian berita dapat terlihat dari penggunaan kata yang serupa pada headline berita dan potongan foto mahasiswa baru yang mengalami tindak kekerasan OSPEK. Sedangkan perbedaan terlihat dari pemilihan narasumber, jumlah berita mengenai kasus kekerasan dalam OSPEK yang dikeluarkan oleh masing-masing portal berita, maupun detil kronologi kasus yang disampaikan. Through the coverage of violence, media can influence public perceptions, bring up certain attitudes, and can influence public policy, including the case of campus orientation. This study aims to explore how OSPEK is framed in news. Framing analysis was carried out on eight articles that appeared in two news portals, Liputan6.com and detiknews since 30 August until 6 September 2019. This research was a qualitative study using Robert M. Entman's framing analysis method. The results showed that the Liputan6.com and detiknews shared similarities and demostrated differences in framing such a case. The similarity can be seen from the use of similar words in the news headlines and photos of new students who was a victim of violence during OSPEK. Meanwhile, differences can be seen from the selection of sources, the number of news and the chronological details of the cases.\",\"PeriodicalId\":33651,\"journal\":{\"name\":\"JKG Jurnal Komunikasi Global\",\"volume\":\"13 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JKG Jurnal Komunikasi Global\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16594\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKG Jurnal Komunikasi Global","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16594","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
通过媒体的暴力案件报告,它可以影响公众的看法,产生特定的态度,并影响政策制定者的决定,特别是可疑的暴力案件。本研究的目的是探索究竟究竟是如何在新闻中形成偏见的情况。框架分析涉及两个新闻门户网站liputan6.com和笛手新闻在8月30日至2019年9月6日期间出现的8篇文章。本研究采用罗伯特·M·埃特曼框架分析方法进行定性研究。研究结果表明,liputan6.com新闻门户网站和detaknews在构建案例方面有一些相似性和差异。新闻头条和一名遭到攻击的大一新生的照片展示了新闻框架相似之处。虽然选择一种来源的不同之处是不同的,不同的新闻门户提供的针对某一特定方向的暴力案件的新闻数量,以及提供案件年表的详细信息。通过掩盖暴力,媒体可以影响公共行为,带来稳定的态度,可以影响公共政策,包括大学设立的案例。这项研究旨在解释这项调查是如何在新闻中曝光的。分析结果显示,8月30日至2019年9月6日,八家新闻portals上显示出消失的两家新闻,liputan6.com和详细新闻。这一研究是一个qualitive研究,使用Robert M. Entman的框架分析方法。结果显示,liputan6.com和detaknews在这个案例中分享了相似的和人口差异。同样的道理也可以从新闻头条和新学生的照片中看到,他们在被指控时是暴力受害者。与此同时,不同的人可以从新闻的选择、新闻的编号和cases的时间细节中看到。
Analisis Framing Pemberitaan Kasus Kekerasan pada Orientasi Pengenalan Kampus
Melalui laporan kasus kekerasan yang dilakukan oleh media massa dapat memengaruhi persepsi publik, memunculkan sikap tertentu, dan dapat memengaruhi keputusan dari pembuat kebijakan, khususnya kasus kekerasan pada OSPEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kasus OSPEK dibingkai dalam berita. Analisis framing dilakukan terhadap delapan artikel yang muncul dalam dua portal berita, yaitu Liputan6.com dan detiknews selama periode 30 Agustus hingga 6 September 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing Robert M. Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portal berita Liputan6.com dan detiknews memiliki persamaan dan perbedaan dalam membingkai sebuah kasus. Persamaan pembingkaian berita dapat terlihat dari penggunaan kata yang serupa pada headline berita dan potongan foto mahasiswa baru yang mengalami tindak kekerasan OSPEK. Sedangkan perbedaan terlihat dari pemilihan narasumber, jumlah berita mengenai kasus kekerasan dalam OSPEK yang dikeluarkan oleh masing-masing portal berita, maupun detil kronologi kasus yang disampaikan. Through the coverage of violence, media can influence public perceptions, bring up certain attitudes, and can influence public policy, including the case of campus orientation. This study aims to explore how OSPEK is framed in news. Framing analysis was carried out on eight articles that appeared in two news portals, Liputan6.com and detiknews since 30 August until 6 September 2019. This research was a qualitative study using Robert M. Entman's framing analysis method. The results showed that the Liputan6.com and detiknews shared similarities and demostrated differences in framing such a case. The similarity can be seen from the use of similar words in the news headlines and photos of new students who was a victim of violence during OSPEK. Meanwhile, differences can be seen from the selection of sources, the number of news and the chronological details of the cases.