{"title":"Analisis Senyawa Bioaktif Averrhoa bilimbi L. sebagai Penghambat Enzim Siklooksigenasi-2 secara In Siliko","authors":"Esti Mulatsari, Yati Sumiyati, W. Warni","doi":"10.35814/jifi.v21i1.1284","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa makanan dan obat tradisional untuk mengobati peradangan, sariawan, batuk, demam, encok, perdarahan pada rektum dan wasir. Penelitian secara in vivo dan in vitro terhadap belimbing wuluh menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi, namun belum dilaporkan senyawa aktif yang berperan dalam aktivitas antiinflamasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis enam puluh empat (64) senyawa bioaktif dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase-2 secara in silico dan memprediksi profil farmakokinetika dan toksisitas masing-masing senyawa. Enzim cyclooxygenase-2 merupakan enzim berperan dalam proses inflamasi dengan mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin. Prostaglandin yang meningkat akan menyebabkan inflamasi. Metode penelitian yang digunakan ialah molecular docking dengan aplikasi YASARA, PLANTS, Marvinsketch, Pymol, visualisasi dengan PLIP dan prediksi ADMET dengan pkCSM. Senyawa pembanding yang digunakan celecoxib. Hasil penelitian menunjukan ada 13 senyawa uji yang diprediksi memiliki aktivitas sebagai inhibitor COX-2 yang lebih baik dibandingkan celecoxib dengan sifat farmakokinetika yang baik. Asam erukat memiliki profil farmakokinetika dan toksisitas yang baik. Asam erukat berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat inhibitor enzim cyclooxygenase-2.","PeriodicalId":17684,"journal":{"name":"JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA","volume":"92 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35814/jifi.v21i1.1284","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Senyawa Bioaktif Averrhoa bilimbi L. sebagai Penghambat Enzim Siklooksigenasi-2 secara In Siliko
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa makanan dan obat tradisional untuk mengobati peradangan, sariawan, batuk, demam, encok, perdarahan pada rektum dan wasir. Penelitian secara in vivo dan in vitro terhadap belimbing wuluh menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi, namun belum dilaporkan senyawa aktif yang berperan dalam aktivitas antiinflamasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis enam puluh empat (64) senyawa bioaktif dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase-2 secara in silico dan memprediksi profil farmakokinetika dan toksisitas masing-masing senyawa. Enzim cyclooxygenase-2 merupakan enzim berperan dalam proses inflamasi dengan mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin. Prostaglandin yang meningkat akan menyebabkan inflamasi. Metode penelitian yang digunakan ialah molecular docking dengan aplikasi YASARA, PLANTS, Marvinsketch, Pymol, visualisasi dengan PLIP dan prediksi ADMET dengan pkCSM. Senyawa pembanding yang digunakan celecoxib. Hasil penelitian menunjukan ada 13 senyawa uji yang diprediksi memiliki aktivitas sebagai inhibitor COX-2 yang lebih baik dibandingkan celecoxib dengan sifat farmakokinetika yang baik. Asam erukat memiliki profil farmakokinetika dan toksisitas yang baik. Asam erukat berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat inhibitor enzim cyclooxygenase-2.