{"title":"从龙果皮中提取花青素(Hylocereus costarisis)及其将其作为酸性-碱性的自然指标","authors":"Wahyudita Meganingtyas, M. Alauhdin","doi":"10.22146/agritech.52197","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kulit buah naga memiliki kandungan senyawa golongan flavonoid, salah satunya adalah antosianin. Antosianin ini dapat berubah warna seiring berubahnya nilai pH sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator asam-basa. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh ekstrak kulit buah naga yang memiliki kandungan antosianin di dalamnya dan memanfaatkannya sebagai indikator titrasi asam-basa, serta menentukan trayek pH dari indikator alami yang diperoleh tersebut. Ekstrak diperoleh melalui ekstraksi dengan 3 variasi pelarut, yaitu aquades, campuran aquades-asam sitrat, dan campuran etanol-asam sitrat. Ekstrak yang diperoleh diuji kandungan senyawa, kestabilan, trayek pH, dan kinerjanya sebagai indikator titrasi asam-basa. Hasil identifikasi menunjukkan ekstrak kulit buah naga mengandung senyawa golongan flavonoid. Ekstrak kulit buah naga mempunyai trayek pH pada kisaran pH 7,33-9,33 sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator pada titrasi asam-basa. Penggunaan ekstrak kulit buah naga sebagai indikator pada titrasi asam kuat-basa kuat (HCl-NaOH) menghasilkan persen kesalahan teoritis titrasi sebesar +0,0041%, sedangkan pada titrasi asam lemah-basa kuat (CH3COOH-NaOH) sebesar -0,0275%. Ekstrak pekat kulit buah naga relatif stabil dan masih layak digunakan sebagai indikator titrasi asam-basa dengan hasil yang akurat setelah penyimpanan ekstrak selama 30 hari dalam botol tertutup dan suhu rendah. Berdasarkan hasil ini, ekstrak kulit buah naga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif indikator sintetis yang umum digunakan pada titrasi asam-basa di laboratorium.","PeriodicalId":7563,"journal":{"name":"agriTECH","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Ekstraksi Antosianin dari Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dan Pemanfaatannya sebagai Indikator Alami Titrasi Asam-Basa\",\"authors\":\"Wahyudita Meganingtyas, M. Alauhdin\",\"doi\":\"10.22146/agritech.52197\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kulit buah naga memiliki kandungan senyawa golongan flavonoid, salah satunya adalah antosianin. Antosianin ini dapat berubah warna seiring berubahnya nilai pH sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator asam-basa. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh ekstrak kulit buah naga yang memiliki kandungan antosianin di dalamnya dan memanfaatkannya sebagai indikator titrasi asam-basa, serta menentukan trayek pH dari indikator alami yang diperoleh tersebut. Ekstrak diperoleh melalui ekstraksi dengan 3 variasi pelarut, yaitu aquades, campuran aquades-asam sitrat, dan campuran etanol-asam sitrat. Ekstrak yang diperoleh diuji kandungan senyawa, kestabilan, trayek pH, dan kinerjanya sebagai indikator titrasi asam-basa. Hasil identifikasi menunjukkan ekstrak kulit buah naga mengandung senyawa golongan flavonoid. Ekstrak kulit buah naga mempunyai trayek pH pada kisaran pH 7,33-9,33 sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator pada titrasi asam-basa. Penggunaan ekstrak kulit buah naga sebagai indikator pada titrasi asam kuat-basa kuat (HCl-NaOH) menghasilkan persen kesalahan teoritis titrasi sebesar +0,0041%, sedangkan pada titrasi asam lemah-basa kuat (CH3COOH-NaOH) sebesar -0,0275%. Ekstrak pekat kulit buah naga relatif stabil dan masih layak digunakan sebagai indikator titrasi asam-basa dengan hasil yang akurat setelah penyimpanan ekstrak selama 30 hari dalam botol tertutup dan suhu rendah. Berdasarkan hasil ini, ekstrak kulit buah naga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif indikator sintetis yang umum digunakan pada titrasi asam-basa di laboratorium.\",\"PeriodicalId\":7563,\"journal\":{\"name\":\"agriTECH\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.2000,\"publicationDate\":\"2021-08-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"agriTECH\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/agritech.52197\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"AGRONOMY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"agriTECH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/agritech.52197","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"AGRONOMY","Score":null,"Total":0}
Ekstraksi Antosianin dari Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dan Pemanfaatannya sebagai Indikator Alami Titrasi Asam-Basa
Kulit buah naga memiliki kandungan senyawa golongan flavonoid, salah satunya adalah antosianin. Antosianin ini dapat berubah warna seiring berubahnya nilai pH sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator asam-basa. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh ekstrak kulit buah naga yang memiliki kandungan antosianin di dalamnya dan memanfaatkannya sebagai indikator titrasi asam-basa, serta menentukan trayek pH dari indikator alami yang diperoleh tersebut. Ekstrak diperoleh melalui ekstraksi dengan 3 variasi pelarut, yaitu aquades, campuran aquades-asam sitrat, dan campuran etanol-asam sitrat. Ekstrak yang diperoleh diuji kandungan senyawa, kestabilan, trayek pH, dan kinerjanya sebagai indikator titrasi asam-basa. Hasil identifikasi menunjukkan ekstrak kulit buah naga mengandung senyawa golongan flavonoid. Ekstrak kulit buah naga mempunyai trayek pH pada kisaran pH 7,33-9,33 sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator pada titrasi asam-basa. Penggunaan ekstrak kulit buah naga sebagai indikator pada titrasi asam kuat-basa kuat (HCl-NaOH) menghasilkan persen kesalahan teoritis titrasi sebesar +0,0041%, sedangkan pada titrasi asam lemah-basa kuat (CH3COOH-NaOH) sebesar -0,0275%. Ekstrak pekat kulit buah naga relatif stabil dan masih layak digunakan sebagai indikator titrasi asam-basa dengan hasil yang akurat setelah penyimpanan ekstrak selama 30 hari dalam botol tertutup dan suhu rendah. Berdasarkan hasil ini, ekstrak kulit buah naga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif indikator sintetis yang umum digunakan pada titrasi asam-basa di laboratorium.